Welcome Selamat Datang di My Blogspot http://pangearunbiru.blogspot.com/?m=0

Adakah Interaksi Ideologi Antara Islam Dengan Bangsa Maya?


Berangkat dari asumsi dasar bahwa semua bangsa
adalah keturunan para nabi dan rasul, maka sedikit
banyak jejak-jejak peninggalan para nabi dan rasul itu
masih ada yang tersisa. Walaupun realita yang tidak bisa
kita pungkiri adalah bahwa penyimpangan dan kerusakan
tela sedemikian parah setelah mereka dipisahkan oleh
jarak dan waktu. Maknanya, bahwa ajaran tauhid para
nabi dan rasul itu sangat mungkin masih tersisa pada
sebagian kecil orang-orang bijak dari mereka (meski
sangat sedikit sekali), bahkan meski mereka telah
menyebar ke berbagai belahan dunia terjauh sekalipun.
Sebagai contoh, bahwa jarak antara nabi Ismail dengan
Waraqah bin Naufal terpisah sedemikian jauh (lebih dari
3000 tahun). Namun demikian, Waraqah bin Naufal masih
berpegang teguh dengan Millah Ibrahim (ayah nabi
Ismail). Hal itu terjadi ketika bangsa Arab lainnya betul-
betul sudah berada di lembah kesesatan yang
sedemikian jauh dari ajaran nenek moyang mereka. Akan
senantiasa ada kemiripan -sedikit atau banyak- antara
ideologi yang dibawa oleh para nabi dan rasul dengan
ajaran-ajaran yang dimiliki oleh umat-umat lain, karena
awalnya mereka berasal dari nenek moyang yang
sama.Yang dimaksud disini adalah, karena setiap nabi
dan rasul membawa misi tauhid yang di dalamnya
dikenalkan pokok-pokok keimanan (yang paling
mendasar adalah iman kepada Allah dan hari akhir),
maka sisa-sisa ajaran ini sangat mungkin masih terbawa
oleh anak keturunan nabi Nuh a.s., termasuk anak
keturunan Yafits. Bangsa Indian, termasuk Suku Maya
yang diduga adalah keturunan Yafits bin Nuh a.s. juga
tidak terkecualikan. Fitrah setiap anak cucu Adam adalah
meyakini akan dasar tauhid ini (mengimani Allah dan
hari akhir). Hanya saja, seiring dengan berjalannya
waktu, keyakinan ini terus digerus oleh tipu daya setan,
kebodohan dan bisikan nafsu. Akidah tauhid dan
keimanan akan hari akhir dengan semua tanda-tandanya
telah terkotori oleh keyakinan-keyakinan bid'ah yang
dibisiki oleh setan, sehingga yang masih tersisa
hanyalah akidah dan keyakinan yang rusak; termasuk
tentang tanda-tanda Kiamat. Para nabi dan rasul itu
secara pasti telah mengenalkan tentang akhir zaman
kepada umatnya. Dalam sebuah riwayat dijelaskan dari
Abu Sa'id Al-Khuduri ra. bahwa Rasulullah SAW
bersabda, "Dan tidaklah diutus seorang nabi yang diikuti
itu, kecuali untuk memperingatkan kaumnya terhadap
Dajjal. Saya telah menerangkan perkaranya bahwa ia
cacat, sedangkan Rabb kalian tidaklah cacat. Mata
kanannya menonjol dan tidak dapat disembunyikan ,
seolah-olah dahak yang berada di dinding kapur,
sedangkan mata kirinya seperti planet yang bulat...."
Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah SAW pernah
berdiri di hadapan manusia, kemudian beliau memuji
Allah SWT dan Allah adalah pemilik segala pujian.
Kemudian beliau menceritakan tentang Dajjal,
"Sesungguhnya aku memperingatkan kalian tentang
Dajjal. Tidak ada seorang nabi pun melainkan telah
memperingatkan umatnya tentang bahaya Dajjal.
Sungguh Nabi Nuh a.s. telah memberikan peringatan
tentang Dajjal itu kepada umatnya...."
Riwayat di atas menjelaskan bagaimana para nabi dan
rasul menjelaskan tentang salah satu tanda kiamat yang
paling popular; Dajjal dan tanda-tandanya. Maka, tidak
menutup kemungkinan juga bahwa mereka juga
menceritakan tanda-tanda lainnya. Tidak mengherankan
jika di dalam Taurat dan Injil yang hari ini masih
dijadikan pegangan oleh Yahudi dan Nashrani dipenuhi
dengan berita-berita akhir zaman, bahkan dengan
perincian yang teramat detail.
Dengan demikian, tidak berlebihan sekiranya dikatakan
bahwa bangsa Indian, suku Maya dan suku-suku lainnya
boleh jadi masih memiliki sedikit 'warisan' yan
ditinggalkan oleh para nabi dan rasul sebelumnya
(dengan mengalami distorsi yang sangat parah
tentunya). Sehingga beberapa ramalan mereka yang
didasarkan pada ilmu nujum juga memiliki beberapa
korelasi dengan apa yang ada dalam wahyu. Hal itu lebih
diperkuat lagi dengan fakta-fakta di atas bahwa bangsa
Indian juga telah banyak berinteraksi dengan kaum
muslimin beberapa abad yang silam, jauh sebelum
Colombus menemukan Amerika. Wallahu a'lam bish
shawab.

No comments: