Welcome Selamat Datang di My Blogspot http://pangearunbiru.blogspot.com/?m=0

KOLAM RENANG

Beberapa penyebab air kolam renang berwarna hijau adalah sebagai berikut ini:
  1. Tingkat PH air kolam tidak stabilTingkat kelembabpan air adalah yang pertama sebagai faktor air kolam renang menjadi hijau karena apabila PH air kolam renang tidak seimbang bakteri, kuman, lumut (ganggang) mudah hidup dan berkembang biak yang diawali dengan masuknya berbagai hewan air ke dalam kolam renang.
  2. Sistem Filtrasi GagalPada umumnya saat ini semua kolam renang baik pribadi maupun kolam renang umum menggunakan sistem filtrasi danoverflow. Dikatakan gagal karena kurangnya kemampuan sistem suatu kolam dengan debit air kolam yang ada, juga karena buruknya sistem pemipaankolam renang  yang menyebabkan tidak maksimalnya kinerja filtrasi.
  3. Chemical tidak tepat sasaranPenambahan kimia dalam kolam renang sangat penting karena untuk mengendalikan semua unsur yang menyebabkan terganggunya kestabilan PH air kolam renang dan juga untuk membunuh kuman, bakteri dan lumut (ganggang) yang ada dalam air kolam renang. Sebelum penambahan kimia sebaiknya mengetahui tingkat PHdahulu supaya kimia tepat sasaran dan hemat obat yang ditambahkan.
  4. Kebersihan lanscape kolam renangSemua sampah yang ada di sekitar kolam renang sangat berpengaruh karena dikwatirkan akan masuk ke dalam kolam renang bila teriup angin dan menyebabkan terganggunya kondisi PH air kolam renang, hal ini sangat ditekankan pada kolam renang out dor.
  5. Karena faktor cuacaHal ini yang memang yang harus benar-benar kita pahami cuaca yang bagaimana yang mampu mempengaruhi kondisi air kolam renang. Karena angin yang kencang membawa daun dan sampah ke dalam kolam renang yang harus segera kita bersihkan, Musim penghujan yang membawa curah hujan yang tinggi juga sangat berpengaruh terhadap kondisi air kolam renang. Hilangnya kandungan kimia kolam renang karena tergantinya air kolam renang dengan air hujan yang tidak menentu bisa bersifat asam dan bisa bersifat basa.
Hal hal yang ada di kolam renang:
Yang pertama adalah kaporit / chlorine yang pokok dan wajib ada, karena fungsi kaporit ini yang sangat penting.  Kaporit merupakan kimia disinfektan yang dapat membunuh berbagai bibit penyakit dan mematikan spora alga yang dapat mengganggu kebersihan kolam renang. Air merupakan media yang sangat sempurna untuk memindahkan bakteri dari satu orang ke orang lainya dalam satu kolam renang. Bibit penyakit yang timbul bisa bersumber dari ludah, urine, bahkan keringat yang bercampur dengan air kolam renang.

Yang kedua adalah HCL atau lebih dikenal dengan air keras. Karena sifatnya hcl yang asam maka dapat digunakan dalam kimia kolam renang untuk menurunkan kelembapan / PH kolam renang. Dalam pemakaianya air keras ini harus sesuai dengan kondisi air kolam anda, jangan sampai menambahkan HCL terlalu tinggi yang dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak kita inginkan. Kelebihan HCLpada kolam renang menyebabkan kondisi air kolam renang terlalu asam, hal ini mempercepat proses korosi pada logam yang ada di dalam kolam renang, akan berwarna kuning pada besi dan tegel dinding kolam renang.

Yang ketiga adalah soda ash atau ada yang menyebutnya dengan soda abu. Kimia soda abu ini bersifat basa dan dapat digunakan sebagai menaikan PH kolam renang. Dalam pemakainanya soda abu dilarutkan dalam air bersih kemudian dimasukan di dalam kolam, sebaiknya dalam posisi sirkulasi untuk mempercepat meratanya kimia soda ash.

Yang ke empat adalah terusi, kimia kolam renang ini digunakan sebagai pengikat kotoran yang berukuran mikro dan mengendapkanya untuk mempermudah pekerjaan vacuum. Dalam pemakaianya terusi harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air bersih baru kemudian dimasukan dalam kolam renang berupa cairan. Terusi juga digunakan untuk mempercantik warna kolam renang yang dapat menjadi tampak kebiruan dengan dosis terusi yang cukup.

Yang ke lima adalah PAC, kimia kolam renang ini hanya digunakan apabila hanya dalam keadaan memaksa. Pemakaian pac digunakan untuk memperbaiki kondisi kolam renang yang benar benar sudah parah kondisinya, seperti berwarna hijau kare berkembangnya alga atau ganggang hijau. Pemakaian pac harus di ikuti dengan pekerjaan vacuum buang. Karena pac mengikat semua kotoran dan mengendapkanya, endapan sebaiknya di vacuum pada malam hari tanpa sinar matahari, karena bila terkena matahari endapan akan terangkat naik dan mengambang. Hal ini akan mempersulit pekerjaan vacuum.

Yang ke enam adalah alkalinity, kimia kolam renang ini adalah untuk memberikan keseimbangan alkalinitas air kolam renang, yang berfungsi sebagai penyeimbang PH kolam renang. Apabila kandungan alkalinitas air kolam renang berkurang atau hilang maka akan sulit mengontrol PH kolam renang. Kekurangan atau hilangnya alkalinitas air kolam renang menyebabkan tidak bereaksinya kimia kolam renang lainya bila di tambahkan dalam kolam renang.

Fungsi dan kelemahan obat kolam:

KAPORIT
* untUk menghilangkan bau anyir dan
bau lumut pd air kolam 
* membunuh kuman

Efek samping :
Jika terlalu banyak
* Meninggal kan kerak
* membuat dinding keramik berwarna
coklat 

###########################


ACID CITRIC
* untuk mengurangi kadar soda ash
dgn cepat
* Menurunkan PH 

Efek samping :
Jika terlalu banyak
* air akan berwarna kuning dan air
terasa panas 

###########################

SODA ASH / NITRIT CARBONAT DENSE
* Untuk menambah kadar soda ash
dgn cepat
* Menaikan PH
* air akan terasa dingin 



CUPRI / COPPER SULFAT TK
*UntUk membuat air berwarna biru
*membunuh ganggang lumut 

###########################

PAC / POLY ALUMN CLORID
* Untk mengikat debu/bibit lumut yg
berterbangan di dalam air
(biar debu dan bibit lumut pada ngendèk d
dasar kolam)
* untk membunuh lumut hijau 

Efek samping :
Jika terlalu banyak
* menyisakan ampas kotoran
di dasar kolam

TAHNIAH (UCAPAN SELAMAT)

Tahniah
Secara bahasa tahniah (التَّهْنِئَةُ) sebalik dari ta’ziyah (التَّعْزِيَةُ). Maksudnya tahniah artinya ucapan selamat, sedangkan ta’ziyah artinya ucapan bela sungkawa (berduka cita). Lihat, Mu’jam Maqayis al-Lughah, VI:68
Adapun secara istilah, makna tahniah secara umum tidak berbeda dengan makna bahasa, namun dilihat dari konteks peristiwa istilah tahniah memiliki beberapa makna spesifik (khusus). Seperti tabrik (mendoakan berkah), tabsyir (memberi kabar baik), tarfiah (ucapan selamat nikah), dan lain-lain.
Hukum Tahniah Secara Umum
Secara umum hukum tahniah adalah mustahab (sunat), karena
(1)   tahniah merupakan perpaduan antara tabrik dan doa dari seorang muslim kepada sesama muslim lainnya atas perkara yang menggembirakan dan disenanginya.
(2)   Pada tahniah terdapat mawaaddah (saling mencintai), tarahum (saling mengasihi), dan ta’athuf (saling menaruh simpati) di antara kaum muslim.
Anjuran umum menyampaikan tahniah kepada sesama muslim ketika mendapatkan kenikmatan diungkap didalam Alquran:
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan", Q.s. Thur:19
Sedangkan dalam hadis diperoleh dari beberapa peristiwa, antara lain
عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ : أُنْزِلَتْ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم : {إِنَّا فَتَحْنَا لَك فَتْحًا مُبِينًا} إِلَى آخِرِ الآيَةِ ، مَرْجِعَهُ مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ ، وَأَصْحَابُهُ مُخَالِطُو الْحُزْنِ وَالْكَآبَةِ ، قَالَ : نَزَلَتْ عَلَيَّ آيَةٌ هِيَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا جَمِيعًا ، فَلَمَّا تَلاَهَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، قَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ : هَنِيئًا مَرِيئًا ، قَدْ بَيَّنَ اللَّهُ مَا يُفْعَلُ بِكَ ، فَمَاذَا يُفْعَلُ بِنَا ؟ فَأَنْزَلَ اللَّهُ الآيَةَ الَّتِي بَعْدَهَا : {لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ} حَتَّى خَتَمَ الآيَةَ.
Dari Anas, ia berkata, “Telah diturunkan ayat Inna fatahnaa laka fathan mubinan (al-Fath:1) kepada rasul ketika kembali dari Hudaibiyah, dan para sahabatnya larut dalam kesedihan. Beliau bersabda, ‘Telah turun ayat kepadaku yang lebih aku cintai daripada dunia dan seluruh isinya. Ketika Rasulullah saw. membacanya, seorang laki-laki dari kaum itu berkat, ‘selamat lagi baik akibatnya, sungguh Allah telah menjelaskan apa yang akan diperbuat-Nya kepada Anda, apa yang akan diperbuat kepada kami? Maka Allah menurunkan ayat setelahnya: liyudkhilal mu’minina…hingga akhir ayat’. H.r. Ahmad, al-Musnad, III:252, No. 13.664, Ibnu Abu Syaibah, al-Mushannaf, VII:408, No. 36.937, Ibnu Hiban, Shahih Ibn Hiban, II:93, No. 371, Abu Ya’la, al-Musnad, V:385, No. hadis 3045

Demikian pula peristiwa Ka’ab bin Malik yang tertinggal dari perang Tabuk, yaitu ketika Allah swt menurunkan beberapa ayat di akhir-akhir surat At-Taubah tentang diterimanya taubat Ka’ab bin Malik bersama dua orang kawannya, Rasulullah saw. dan para shahabat segera memberi kabar gembira kepada Ka’ab bin Malik dan mereka (para shahabat) mengucapkan selamat kepadanya. (H.r. al-Bukhari dan Muslim dalam hadis yang panjang tentang kisah Ka’ab bin Malik yang tertinggal dari perang Tabuk).
Tahni’ah Ied
Sebagaimana yang kita maklumi bahwa syariat Iedul Fitri dan Iedul Adha mulai diberlakukan tahun ke-2 H. Bila kita hitung sejak saat itu hingga akhir hayat Nabi tinggal di Madinah, berarti beliau sempat melaksanakan syariat Iedul Fitri dan Iedul Adha sebanyak sembilan kali. Iedul Fitri perdana, hari Senin, 1 Syawal 2 H/26 Maret 624 M. sedangkan iedul Fitri terakhir hari Senin, 1 Syawal 10 H/30 Desember 631 M.
Meskipun demikian, secara periwayatan tentang doa tahniah ied, dari kesembilan kali ied itu, kami hanya menemukan satu riwayat yang menerangkan bentuk doa khusus yang katanya diucapkan oleh Rasulullah saw. ketika bertemu dengan sahabatnya di saat ied. Watsilah bin al-Asqa’ berkata:
لَقِيتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عِيدٍ فَقُلْتُ تَقَبَّلَ الله ُ مِنَّا وَمِنْكَ. فَقَالَ : نَعَمْ تَقَبَّلَ الله مِنَّا وَمِنْكَ
“Aku bertemu dengan Rasulullah saw. pada waktu Ied, aku mengucapkan: taqabbalallah minnaa waminka (Mudah-mudahan Allah menerima ibadah kami dan anda). Beliau menjawab,' Ya, taqabbalallah minnaa waminka (mudah-mudahan Allah menerima ibadah kami dan anda)”. H.r. al-Baihaqi, as-Sunan al-Kubra, III:319, No. hadis 6088, dan Ibnu Adi (al-Kamil fi Dhu’afa ar-Rijal, VI:271) dengan redaksi:
يَا رَسُوْلَ اللهِ تَقَبَّلَ الله ُ مِنَّا وَمِنْكَ ، قَالَ : نَعَمْ تَقَبَّلَ الله مِنَّا وَمِنْكَ
“Wahai Rasulullah, taqabbalallah minnaa waminka (Mudah-mudahan Allah menerima ibadah kami dan anda). Beliau menjawab, 'Ya, taqabbalallah minnaa waminka (mudah-mudahan Allah menerima ibadah kami dan anda)”
Kedua redaksi di atas diriwayatkan melalui Muhamad bin Ibrahim asy-Syami, dari Baqiyyah bin al-Walid, dari Tsaur, dari Khalid bin Ma’dan, dari Watsilah bin al-Asqa.
Namun hadis ini daif, bahkan maudhu’ (palsu), karena diriwayatkan oleh seorang pemalsu hadis bernama Muhamad bin Ibrahim asy-Syami. Kata Ibnu Adi, “Dan ini adalah munkar, saya tidak mengetahui yang meriwayatkan hadis itu dari Baqiyyah selain Muhamad bin Ibrahim ini” (al-Kamil fi Dhu’afa ar-Rijal, VI:271). Kata Ibnu Hiban, “Muhamad bin Ibrahim asy-Syami Abu Abdullah seorang kakek, dia berkeliling/tinggal di Irak dan bertetangga dengan ‘abadan, dia memalsu hadis atas nama orang-orang Syam. Tentang dia telah dikabarkan kepada kami oleh Abu Ya’la, al-Hasan bin Sufyan, dan lain-lain: Tidak halal periwayatan darinya kecuali sekedar I’tibar (penelitian). Kata ad-Daraquthni, ‘Dia pendusta’. Kata Abu Nu’aim, “Dia meriwayatkan hadis-hadis palsu dari al-Walid bin Muslim, Syu’aib bin Ishaq, Baqiyyah, dan Suwaid bin Abdul Aziz’. Kata Ibnu ‘Adi, ‘Munkar al-Hadits dan seluruh hadis-hadisnya tidak terpelihara’.” Al-Majruhin, II:301
Dengan demikian, dapat diyakini bahwa tidak ditemukan satu bentuk doa khusus yang diucapkan oleh Rasulullah saw. ketika bertemu dengan para sahabatnya di saat ied.
Demikian pula riwayat yang menyatakan sebaliknya, yaitu saling mengucapkan doa taqabbalallah minnaa waminkum pada hari raya itu adalah perbuatan ahli kitab sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi (as-Sunan al-Kubra, III:319, No. hadis 6091), Ibnul Jauzi (al-Ilal al-Mutanahiyah, II:548), Ibnu Asakir (Tarikh Dimasyqa, XXXIV:97-98), melalui Nu’aim bin Hammad, dari Abdul Khaliq bin Zaid, dari Makhul, dari Ubadah bin as-Shamith, statusnya daif pula karena tiga sebab:
Pertama, rawi Ni’aim bin Hamad. Kata Ibnu Hajar, “Dia shaduq, banyak keliru” Tahdzib at-Tahdzib, X:462)
Kedua, rawi Abdul Khaliq bin Zaid bin Waqid ad-Dimasyqi. Kata Imam al-Bukhari, “Munkarul Hadits” as-Sunan al-Kubra, III:320)
Ketiga, periwayatan Makhul dari Ubadah bin Shamith inqitha (terputus), karena Makhul tidak pernah menerima hadis dari Ubadah. Jami’ at-Tahshil fi Ahkam al-Marasil, hal. 285

Adapun periwayatan doa tahniah ied yang kami dapati adalah sebagai perbuatan para sahabat, sebagaimana dijelaskan oleh Jubair bin Nufair:
 كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذاَ إِلْتَقَوْا يَوْمَ العِيدِ يَقُولُ بَعْضُهَا لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ. قَالَ الحاَفِظُ إِسْناَدُهُ حَسَنٌ.
Adalah para sahabat Rasulullah saw., apabila saling bertemu satu sama lain pada hari raya ied, berkata yang satu pada yang lainnya, Taqabbalallahu minna wa minkum. (Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan engkau). Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan,
رَوَيْنَاهُ فِي الْمَحَامِلِيَاتِ بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ
"Kami telah meriwayatkannya dalam al-mahamiliyat dengan sanad hasan." (Fathul Bari, II:446)
Keterangan:
Al-Mahamiliyat atau disebut juga al-ajzaa al-mahamiliyat dan Amali al-Mahamili, berisi riwayat orang-orang Baghdad dan Asbahan, karya Abu Abdullah al-Husen bin Ismail bin Muhamad al-Baghdadi al-Mahamili (w. 630 H). Lihat, Kasyf azh-Zunun, I:588
Dalam riwayat Abul Qasim al-Mustamli dengan redaksi
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
Artinya: Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian” Hasyiah at-Thahawi ‘ala al-Maraqi, II:527.
Dalam riwayat lain diterangkan dari Shafwan bin Amr as-Saksaky berkata:
سَمِعْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ بِسْرٍ وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَائِذٍ وَجُبَيْرَ بْنَ نُفَيْرٍ وَخَالِدَ بْنَ مَعْدَانَ يُقَالُ لَهُمْ فِي أَيَّامِ الأَعْيَادِ : تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ, وَيَقُوْلُوْنَ ذَلِكَ لِغَيْرِهِمْ.
Aku mendengar Abdullah bin Bisr, Abdurahman bin 'Aidz, Jubair bin Nufair dan Khalid bin Ma'dan bahwa pada hari-hari ied dikatakan kepada merekaTaqabbalallahu minna waminkum, dan mereka pun mengucapkan seperti itu kepada yang lainnya.

Kata Imam as-Suyuthi, hadis ini diriwayatkan oleh al-Asbahani dalam at-Targhib wat Tarhib I:251. Lihat, Wushul al-Amani bi Ushul al-Tahani, hal. 66

Demikian pula diterangkan oleh Muhamad bin Ziyad, ia berkata:
كُنْتُ مَعَ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ وَغَيْرِهِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ  فَكَانُوْا إِذَا رَجَعُوْا مِنَ الْعِيْدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكَ.
"Aku beserta Abu Umamah al-Bahili dan yang lainnya dari kalangan para sahabat Nabi Saw. mereka itu apabila pulang dari shalat Ied saling mengucapkan "Taqabbalallahu minna waminka". H.r. Ibnu Aqil, al-Fathurrabbani, VI:157
Sedangkan dalam riwayat Zahir bin Thahir dengan redaksi:
رَأَيْتُ أَبَا أُمَامَةَ البَاهِلِيّ يَقُوْلُ فِي الْعِيْدِ لأَصْحَابِهِ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
"Aku melihat Abu Umamah al-Bahili di hari ied berkata pada para sahabatnya "Taqabbalallahu minna waminkum". Wushul al-Amani bi Ushul al-Tahani, hal. 66
Amal para sahabat itu diteladani oleh para tabi’in, antara lain sebagai berikut:
Syu'bah bin al-Hajjaj (w. 160 H) berkata:
لَقَيْتُ يُوْنُسَ بْنَ عُبَيْدٍ فَقُلْتُ : تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ فَقَالَ لِي مِثْلَهُ.
Aku bertemu dengan Yunus bin Ubaid (w. 139 H) lalu aku berkata, "Taqabbalallahu minna waminka", maka dia pun berkata seperti itu kepadaku. H.r. at-Thabrani, Wushul al-Amani bi Ushul al-Tahani, hal. 66

Dari berbagai keterangan di atas dapat diambil kesimpulan:
  1. Pengamalan doa tahniah, baik iedul Fithri maupun iedul Adha, berdasarkan amal sahabat
  2. Pengamalan doa ini tidak hanya berlaku hari ied saja (hari itu saja)
  3. Redaksi doa tahniah adalah Taqabbalallahu minna wa minka atauTaqabbalallahu minna wa minkum. Sedangkan tambahan shiyamana wa shiyamakumtidak ditemukan periwayatannya.
  4. Doa ini saling diucapkan antara satu dengan yang lain ketika bertemu, bukan sebagai jawaban. Sedangkan membalas doa ini dengan ucapan aamien tidak ditemukan riwayatnya