Makam Kaisar Qin Shi Huang yang terletak di kaki Gunung Li Shan sebelah utara, Kota Xian, Provinsi Shaanxi dibangun pada dua ribu tahun yang silam, adalah makam terkenal di Tiongkok. Terakota Qin adalah karya terbaik seni pahat Tiongkok zaman kuno. Patung-patung itu tinggi dan besar, dan sangat hidup mimiknya. Tinggi rata-rata patung itu 1,8 meter, yang tertinggi dua meter, dan yang terpendek 1,72 meter. Makam itu dengan arca prajurit dan kuda perang yang tampak gagah berani dan seni kerajinan yang mahir telah dicantumkan dalam Daftar Nama Warisan Dunia pada tahun 1987. Pada tahun 247 Sebelum Masehi, Kaisar Yingzheng yang baru berusia 13 tahun naik takhta menjadi Raja Negara Qin, tapi baru mulai menangani urusan pemerintahan pada usia 22 tahun. Dan sejak ia mulai menangani urusan pemerintahan, Raja Yingzheng mulai melaksanakan ambisinya untuk mencaplok 6 negara yang lain dan menyatukan Tiongkok. Untuk itu, ia berusaha keras merekrut tenaga ahli yang dapat dimanfaatkannya. Misalnya, ia pernah memberikan tugas penting kepada mata-mata Negara Han bernama Zheng Guo untuk membangun “Saluran Irigasi Zheng Guo”. Berkat proyek tersebut, 40 ribu qing (satu qing kira-kira sama dengan 6,6667 hektar) tanah alkali Negara Qin menjadi tanah subur tanpa terpengaruh oleh bencana kemarau dan bencana banjir, sehingga menyediakan syarat material yang cukup bagi Negara Qin untuk menyatukan Tiongkok. Selain itu, Kaisar Qinshihuang juga mengerahkan 700 ribu tenaga dan mengalokasi dana dalam jumlah sangat besar untuk membangun Makam Gunung Lishan yang sekarang lazim disebut sebagai Makam Kaisar Qin dan prajurit dan kuda terakota Kaisar Qinshihuang. Makam Kaisar Qin Shi Huang yang terletak di kaki Gunung Li Shan sebelah utara, Kota Xian, Provinsi Shaanxi dibangun pada dua ribu tahun yang silam, adalah makam terkenal di Tiongkok. Terakota Qin adalah karya terbaik seni pahat Tiongkok zaman kuno. Patung-patung itu tinggi dan besar, dan sangat hidup mimiknya. Tinggi rata-rata patung itu 1,8 meter, yang tertinggi dua meter, dan yang terpendek 1,72 meter.
Konfigurasi dan struktur Permakaman Kaisar Shi Huang Di dirancang dan dibangun sesuai sepenuhnya dengan Xian Yang, ibu kota Dinasti Qin, luasnya 66,25 kilometer persegi.
Sejak naik takhta pada umur 13 tahun, Kaisar Shi Huang Di sudah mulai membangun permakaman untuk dirinya di kaki gunung Li Shan dengan memakan waktu 37 tahun, waktu sampai dia wafat. Menurut catatan sejarah, di dalam permakaman telah dibangun istana dan loteng dan dipenuhi benda-benda yang berharga. Untuk mencegah perampokan, di dalam ruang permakaman diletakkan sebuah panah yang segera meluncur begitu disentuh. Di sekitar permakaman diatur formasi arca prajurit dan kuda perang ukuran besar. Perancangan permakaman itu mencerminkan sepenuhnya kekuasaan dan kewibawaan mutlak kaisar itu.
Pada tahun 210 SM, Kaisar Shi Huang Di wafat dan dimakamkan dengan disertai semua selirnya dan tukang pembangunan permakaman.
Setelah tahun 1949, para arkeolog Tiongkok mulai menjajaki permakaman Kaisar Shi Huang Di, dan menemukan dua lobang pencurian yang bergaris tengah 90 sentimeter dan dalamnya 9 meter, dan masih terdapat 250 meter dari pusat permakaman, jadi pencuri gagal memasuki istana bawah tanah.
SEJAK ditemukan oleh beberapa petani lokal diwilayah Xi’an, Propinsi Shaanxi, China ditahun 1974 silam. Hingga kini, para Arkeolog masih terus melakukan penggalian di sana. Mereka memperkirakan masih banyak patung dan artifak-artifak lainnya yang masih terpendam yang belum terkuak.
Perhitungan terbaru menyebutkan, terdapat lebih dari 8000 patung prajurit, 130 kereta perang beserta 520 kudanya, serta 150 pasukan berkuda yang terdapat di tiga terowongan utama makam. Tapi, itu semua belum seluruhnya, karena diperkirakan baru satu persen dari keseluruhan bagian makam yang telah digali.
Yang lebih menarik lagi, semua patung-patung tersebut tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya baik itu bentuk pakaian, mimik wajah, model rambut, hingga persenjataan yang mereka bawa.
Selain itu, mereka juga dibedakan oleh pangkat kemiliterannya seperti Jenderal, perwira, hingga para prajurit biasa. Patung prajurit yang memiliki ukuran tubuh paling tinggi berpangkat jenderal.
Patung-patung yang disebut sebagai Prajurit Terracotta ini keselururuhan terbuat dari tanah liat yang dibentuk didalam cetakan. Tingginya pun bervariasi antara 183 – 195 cm. Untuk bagian kepala, dibuat secara terpisah dari bagian badan agar memiliki bentuk dan mimik wajah yang berbeda satu sama lain.
Di bagian wajah patung, seperti bibir, mata, dan telinga ditambahkan secara manual dan bentuknya disempurnakan oleh polesan tangan si pematung. Patung yang telah jadi kemudian dibakar agar dihasilkan konstruksi yang lebih keras dan kokoh.
Konon, masih banyak harta benda berharga Kaisar Qin Shi Huang yang tersimpan disuatu bagian makam, dimana ditempat itu terpasang perangkap-perangkap yang dapat menembakkan anak panah secara otomatis kepada siapapun yang berani mengusiknya. Bahkan, diyakini para pekerja yang memasang perangkap-perangkap tersebut turut dikuburkan hidup-hidup agar kerahasiannya tetap terjaga.
Menurut sejarawan setempat, Sima Qian, pembangunan makam agung kaisar Qin Shi Huang dimulai disekitar 246 SM, disaat usia sang Kaisar baru menginjak 13 tahun dan memperkerjakan kurang lebih 700.000 pekerja.
Faktanya, makam ini didirikan sebagai gambaran akan sebuah istana bawah tanah yang begitu besar dan mewah. Bahkan dikatakan ia adalah istana bawah tanah dengan struktur paling rumit dalam kemegahan dan fasilitasnya.
Tiruan sungai yang terbuat dari air raksa serta langit-langit dengan hiasaan mutiara turut mempercantik istana. Kepercayaan di lingkungan kerajaan menyebutkan bahwa Sang Kaisar akan terus memimpin kerajaan dikehidupan berikutnya sehingga membutuhkan sebuah istana sebagai pusat kerajaan, lengkap beserta para bala tentaranya dan pegawai-pegawai pemerintahan.
Penemuan arkeologi membuktikan, terakota pernah dibuat pada masa sebelum dan sesudah Dinasti Qin, namun tidak ada yang berukuran sebesar itu. Pada akhir tahun 1970-an, seniman zaman sekarang pernah membuat terakota tiruan sebesar itu. Beberapa orang bekerja selama beberapa bulan baru menyelesaikan sebuah patung. Sedang untuk membuat patung kuda sebesar ukuran asli, sejauh ini belum pernah berhasil. Dalam kondisi primitif 2.000 tahun yang lalu, bagaimana caranya membuat terakota sebesar itu, sampai sekarang masih merupakan tanda tanya. Patung-patung yang tergali dari lubang terakota keras seperti batu, kalau dipukul mengeluarkan bunyi berdenting. Tinggi dan rumitnya teknik pembuatan terakota itu menandakan kematangan teknik pembuatan tembikar Tiongkok. Sedang teknik pembuatan senjata perunggu yang ditemukan di lubang terakota lebih menakjubkan. Pedang perunggu yang ditemukan dalam lubang terakota itu panjangnya 90 cm, buatannya halus dan sangat tajam, berkilau masih seperti baru. Setelah dites ternyata mengandung banyak macam logam nadir, pada permukaannya adalah lapisan oksdasi garam kromium setebal 10 mikro meter, dan derajat kekerasannya setara dengan baja karbon medium yang dikeraskan. Senjata-senjata perunggu yang tergali dari lubang terakota dibuat dengan cara tuangan (cor), bahannya terutama tembaga dan timah. Pemrosesan oksidasi garam kromium meningkatkan daya anti karat. Teknik ini adalah suatu keajaiban dalam sejarah metalurgi dunia. Lubang terakota adalah bagian penting dari makam Kaisar Qin Shi Huang, juga khasanah kesenian yang kaya. Tiga lubang yang tergali merupakan bangunan struktur tanah dan kayu model terowongan, dasar lubang antara 4 sampai 8 meter dari permukaan tanah, di dalam lubang dibangun dinding, di kedua sisi dinding dipasang tiang kayu, di atasnya adalah belandar dan penyangga atap, di atasnya adalah gelaran tikar, lalu ditutup dengan tanah. Dasar lubang dilantai dengan bata, dan patung-patung dijajar di atasnya. tahun 1987, makam Kaisar Qin Shi Huang dan Terakota Qin dicantumkan oleh Unesco ke dalam daftar warisan budaya dunia.
No comments:
Post a Comment