NOAH (Nuh)
Nu? Französischer Meister um 1675
Lukisan "Bahtera Nuh", oleh Französischer Meister, 1675. Dipajang di Museum Magyar Szépmüvészeti, Budapest, Hungaria.
Orang tua; Lamekh (ayah), Anak;Sem, Ham, Yafet. Pekerjaan; Pembuat bahtera, petani, pembuat kebun anggur pertama. Umur 950 tahun
Nuh (sekitar 3993-3043 SM) adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Quran. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Diperkirakan ia tinggal di wilayah Selatan Irak modern. Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru dan 43 kali dalam Al-Quran.
Menurut Al-Qur'an, ia memiliki 4 anak laki-laki yaitu Kan?an, Sem, Ham, dan Yafet. Namun Alkitab hanya mencatat, ia memiliki 3 anak laki-laki Sem, Ham, dan Yafet. Kitab Kejadian mencatat, pada jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh bumi; hanya ia sekeluarga (istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya) dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi.
Daftar isi
* 1 Nuh menurut Islam
o 1.1 Etimologi
o 1.2 Genealogi
o 1.3 Biografi
o 1.4 Migrasi dari Suq Thamanim ke Babylonia
o 1.5 Doa Nuh kepada Keturunannya
o 1.6 Anak
o 1.7 Cucu
* 2 Bahtera Nuh
* 3 Nuh menurut Kristen
o 3.1 Etimologi
o 3.2 Keluarga
* 4 Galeri
* 5 Referensi
* 6 Pranala luar
Nuh menurut Islam
Etimologi
Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun).
Sedangkan menurut kisah dari Taurat nama asli Nuh adalah Nahm yang kemudian menjadi nama sebuah kota, kuburan Nuh berada di desa al Waqsyah yang dibangun didaerah Nahm.
Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.
[sunting] Genealogi
Dalam agama Islam, Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam, dan Idris. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Adam. Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin Metusyalih|Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. Antara Adam dan Nuh ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun.
Nuh hidup selama 950 tahun. Ia mempunyai istri bernama Wafilah, sedangkan beberapa sumber mengatakan istri Nuh adalah Namaha binti Tzila atau Amzurah binti Barakil dan memiliki empat orang putra, yaitu Kan?an, Yafith, Syam dan Ham.
Biografi
Nuh adalah Rasul Allah yang pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf Nabi saja, bukan sebagai Rasul karena mereka tidak memiliki umat atau kaum.
Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam AS, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.
Dari Ibnu Abi Hatim : Abu Umamah mendengar seorang berkata kepada Nabi “Wahai Utusan Tuhan, apakah Adam seorang Nabi?” Nabi menjawab “Ya”. Orang tersebut bertanya lagi: “Berapa Lama antaranya dengan Nuh?” maka Nabi Menjawab “sepuluh generasi”
Ibnu Abbas menceritakan Bahwa nabi Nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi banjir ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama 350 tahun.
Ibnu Abi Hatim dari Urwah bin Al Zubayr bahwa Wadd, Suwa, Yaghuth, Ya’uq dan Nasr adalah anak nabi Adam. Wadd adalah yang tertua dari mereka dan yang paling saleh di antara mereka.
Ibnu Abbas menceritakan bahwa ketika Nabi Isa menghidupkan Ham bin Nuh, dia bertanya kepadanya kenapa rambutnya beruban, ia menjawab dia meninggal di saat usia muda karena ketakutannya ketika banjir. Ia berkata bahwa panjang kapal Nuh adalah 1200 Kubit dan lebarnya 600 Kubit dan mempunyai 3 lapisan.
[sunting] Migrasi dari Suq Thamanim ke Babylonia
Ibnu Thabari menceritakan setelah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, ia kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat (Qarda) di suatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) karena kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Suq Thamanin.
Ibnu Abbas kemudian menceritakan bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin dan semua keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham bin Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata ”ketika Suq Thamanin menjadi penuh dengan keturunan Nuh mereka berpindah ke Babylon dan membangun kota tersebut”.
Abd al Ghafar menceritakan ketika kapal berlabuh di bukit Judi pada hari Ashura.
Doa Nuh kepada Keturunannya
Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.
Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Gomer dan Kush menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut.
Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan ham menurunkan bagsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.
Anak
Sebuah ilustrasi ketiga anak Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafith. Dilukis oleh James Tissot 1904.
Kan?an bin Nuh
Dari keempat putra Nuh, hanya tiga orang yang selamat dari bencana banjir, karena taat serta mengikuti ajaran yang dibawa ayahnya. Adapun seorang anaknya lagi yang tertua, yaitu Kan'an, tewas tenggelam. Nuh merasa sedih karena anaknya tidak mau mengikuti ajarannya. Sedangkan menurut Hasan al-Bashri berpendapat bahwa Kan’an adalah anak tiri Nuh yaitu anak dari isterinya yang durhaka.
Yafith bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Yafith bernama Arbasisah binti Marazil bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Yafith menurunkan 7orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan, yaitu Gomer, Marihu, Wa’il, Hawwan, Tubal, Hawshil dan Thiras. Anak perempuan dari Yafith adalah Shabokah.
Sam bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Sam bernama Shalib binti Batawil bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Sam menurunkan Arfaqsyad, Asshur, Lud, Elam, dan Aram.
Ham bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Ham bernama Nahlab binti Marib bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Ham menurunkan 4 orang anak laki-laki, yaitu Kush, Put, Kanaan dan Qibthy atau Misraim.
Menurut Ibnu Ishaq tidak diketahui apakah Aram adalah satu ibu atau dari ibu yang berbeda dengan anak Sam lainnya. Sam berdiam di Mekkah dan dari keturunannya yaitu Arpaksyad menurunkan nabi dan rasul. Kemudian dari nya menurunkan bangsa Arab dan bangsa Mesir kuno. Keturunan Yafith menjadi raja untuk wilayah non arab seperti Turki, Khazar dan Persia yang raja terakhirnya adalah Yazdajird bin Shahriyar bin Abrawiz yang masih merupakan keturunan Gomer bin Yafith bin Nuh.
Keturunan Sam berdiam di Majdal yang berada di pusat bumi yang daerah tersebut berada di Satidama (suatu daerah bagian utara Irak atau dibagian Timur Anatolia), di antara Yaman dan Syria. Tuhan memberikan mereka kitab dan kenabian serta memberikan warna kulit yang coklat dan putih.
Bangsa ?Ad berkembang di suatu lembah yang dinamakan Al-Shihr (Bagian Selatan Arabia menghadap lautan Hindia) dan dibinasakan disuatu lembah yang dinamakan Lembah Mughith.
Kemudian Mahrah menetap di lembah Al-Shihr. Ubayl berkembang di wilayah Yasthrib, Amalek berkembang di Sana sebelum dinamakan Sana. Beberapa dari keturunan Amalek kemudian pergi ke Yastrib dan mengusir bangsa Ubayl, yang kemudian Jubayl berkembang di wilayah Juhfah, tapi banjir membinasakan mereka sehingga dinamakan wilayah tersebut Al-Juhfah (tempat penyapuan).
Thamud berdiam di Hijr dan di sekitarnya dan dibinasakan di sana. Tasm dan Judays berdiam di Yamamah dan kemudian dibinasakan, ketika Umaym memasuki wilayah Al Abar (Wabar, suatu tempat di Yaman) dan dibinasakan di sana. Di sekitar Yamamah dan Al Shihr tidak ada yang bepergian di sana karena wilayahnya telah dikuasai Jin. Daerah tersebut dikenal dengan Ubar karena berasal dari nama Abar bin Umaym.
Keturunan Joktan bin Eber memasuki Yaman dan kemudian menamainya Yaman yang berarti Selatan. Beberapa kaum dari Kan'an memasuki Syria yang namanya adalah Al-Sha’m maka dari itu wilayah Syria dahulu dikenal dengan nama Syam.
Diceritakan dari Damrah bin Rabiah dari Ibnu Ata dari Ayahnya bahwa Ham menurunkan keturunan yang berkulit hitam dan berambut keriting. Rambut mereka tipis. Yafith menurunkan keturunan yang berwajah datar dan bermata kecil atau sipit, sedangkan Sam menurunkan keturunan yang berwajah tampan dan berambut indah.
Cucu
Keturunan Ham
* Kush bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kush bernama Qarnabil binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan Habsyah, Hind dan Sind.
* Phut bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Phut bernama Bakht binti Batawil. Put kemudian berdiam bersama keturunan Kush yaitu Hind dan Sind di wilayah India.
* Kan`an bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kan'an bernama Arsal binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan bangsa berkulit hitam atau negro, Nubia, Fezzan, Zanj dan Zaghawah.
* Mizraim bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan keturunan Mizraim adalah bangsa Koptik dan Barbar.
* Egyptus binti Ham: Anak Ham yang satu ini adalah seorang wanita.
Keturunan Sam
* Lud bin Sam: Ibnu Ishaq menyebutkan Lud kawin dengan anak perempuan Yafith yaitu Shakbah dan melahirkan baginya Faris, Jurjan, dan ras yang mendiami wilayah Persia. Kemudian dari Lud lahir pula Tasm dan Imliq tapi tidak diketahui apakah mereka stu ibu atau tidak dengan Faris bin Lud. Imliq berdiam di wilayah tanah suci.
Imliq kemudian menurunkan bangsa Amalek yang kemudian menyebar di wilayah Uman, Hijaz, Syria dan Mesir. Dari keturunan Lud ini melahirkan bangsa bangsa perkasa di Syria yang disebut dengan bangsa Kanaanit. Dari Lud juga menurunkan Firaun Mesir, penduduk Bahrayn dan ‘Uman yang kemudian dikenal dengan bangs Jasim. Penghuni Madinah seperti Bani Huff, Sa’d bin Hizzan, Banu Matar dan Banu Al-Azraq, Penduduk Najd yaitu Badil dan Rahil, Penduduk Tayma adalah keturunan dari Lud bin Sham.
Bani Umaym bin Lud berdiam di Wabar yang merupakan daerah gurun yang dikenal dengan gurun Alij dan berkembang disana. Kemudian mereka berbuat ingkar disana dan akhirnya Allah menghancurkan mereka. Satu-satunya suku mereka yang tersisa dari bencana tersebut adalah suku Nasnas.
Tasm bin Lud berdiam di Yamamah (kota kuno Bahrayn). Dari keturunan Lud seperti Tasm, Amalek, Umaym dan Jasim menggunakan dialek arab, sedangkan dari keturunan Lud yang lain seperti Faris menggunakan dialek Farsi.
Keturunan Lud bin Sham dan termasuk keturunan Madhay bin Yafith kemudian pergi menuju Gomer dan Gomer kemudian menjaga mereka dan membiarkan mereka berkembang di wilayahnya. Dari bangsa Madhay ini menurunkan bangsa Media yang salah satu rajanya adalah Cyrus Agung.
Salah satu bangsa Barbar adalah keturunan dari Thamila bin Marib bin Faran bin Amr bin imliq bin Lud bin Sham. Bangsa yang pertama kali berbicara dengan bahasa Arab adalah Imliq bin Lud setelah kepindahannya dari Babylonia.
* Aram bin Sam: Aram bin Shem menurunkan Uz, Mash, Gether dan Hul. Kemudian Uz menurunkan Gether, ?Ad dan Ubayl. Gether bin Aram menurunkan Tsamud dan Judays. Mereka ini berbicara dengan bahasa Arab Mudari. Mereka ini dikenal dengan Arab Aribah atau Arab asli karena dari merekalah bahasa Arab berasal. Dari keturunan Aram dan Lud ini melahirkan bangsa Arab pertamaatau bangsa Arab Aribah.
?Ad berdiam di gurun disekitar jalan menuju Hadramaut di Yaman. Tsamud memahat pegunungan untuk dijadikan tempat tinggalnya yang berada antara Hijaz dan Syria dan sejauh Wadi al-Qura. Judays mengikuti Tasm dan berdiam di lingkungan Yamamah sampai Bahrayn. Nama Yamamah pada saat itu adalah Jaww. Sedangkan Jasim berdiam di Uman. Mash menurunkan bangsa Nabatea yang silsilahnya adalah Nabit bin Mash bin Aram.
Di Era kaum ?Ad, mereka dikenal dengan ?Ad dari Iram, ketika kaum’Ad dihancurkan maka kaum Tsamud disebut Iram. Setelah Tsamud dihancurkan keturunan Iram yang tersisa disebut dengan Arman atau Aramean.
* Arfaqsyad bin Sam: Arpkasyad menurunkan umat-umat pilihan dan darinya kebanyakan nabi berasal. Ia mempunyai anak yang bernama Qaynam yang tidak diceritakan di dalam Taurat. Ia tidak diceritakan di dalam taurat karena ia menyebut dirinya sebagai dewa dan mempelajari sihir. Qaynamkemudian menurunkan anak yang bernama Shelah, dan menurunkan Abir. Bagi Abir menurunkan 2 anak, yaitu Peleg atau Qasim dan Yoktan atau Qahthan yang menurunkan 2 anak, yaitu Ya’rub dan Yaqtan. Yoktan adalah penguasa pertama atas negeri Yaman.
Arpaksyad juga mempunyai anak yang bernama Nimrod yang mendiami sekitar wilayah Al-Hijr. Sham lahir ketika Nuh berumur 500 tahun, kemudian Arpaksyad lahir ketika Sham berumur 102 tahun. Qaynam lahir ketika umur Arpaksyad 35 tahun, Shelah lahir ketika Qaynam berumur 39 tahun, Eber lahir ketika Shelah berumur 30 tahun.
Yoktan bin Eber bin Shaleh bin Arfaqsyad darinya menurunkan bangsa Hind dan Sind terkemudian. Silsilahnya kembali kepada Buqayin bin Yoktan. Dari Yoktan melahirkan Ya’rub menurunkan Yashjub menurunkan Saba’. Saba’ menurunkan Himyar, Kahlan, ‘Amr, Al-Ash’ar, Anmar, Murr, ‘Amilah. Amr bin Saba menurunkan ‘Adi. ‘Adi menurunkan Lakhm dan Judham.
* Ghalem bin Sam: Dikisahkan bahwa keturunan dari Ghalem ini adalah bangsa Persia.
* Asshur bin Sam: Sedangkan dari Asshur keturunannya adalah menjadi bangsa Assyria.
Keturunan Yafith
* Meshech bin Yafith: Darinya menurunkan Ashban. Menurut Blachere Ashban adalah koloni dari Ishafan yang menetap di Syria, Mesir, Afrika Utara, dan Spanyol.
* Yavan bin Yafith: Darinya menurunkan Slavia dan Burjan atau Bulgar. Bangsa Byzantium adalah keturunan dari Lanta bin Javan.
* Magogh bin Yafith: Dari Magogh inilah bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang telah diramalkan akan datang pada akhir zaman.
* Khatubal bin Yafith
* Ma'za bin Yafith
* Tyrash bin Yafith
Bahtera Nuh
Gunung Ararat di negara Turki yang diduga sebagai tempat berlabuhnya Bahtera Nuh.
Puluhan tahun Nuh berdakwah, tetapi umatnya tidak mau mengikuti ajarannya dan tetap menyembah berhala. Bahkan mereka sering kali menganiaya Nuh dan pengikutnya. Untuk itu Nuh meminta Allah supaya menurunkan azab bagi mereka. Kemudian dalam kisah tersebut dikatakan bahwa Allah mengabulkan permintaan Nuh. Agar umat Nuh yang beriman terhindar dari azab tersebut, Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. Bersama para pengikutnya, Nuh mengumpulkan paku dan menebang kayu besar dari pohon yang ia tanam selama 40 tahun. Melalui wahyu-Nya, Allah membimbing Nuh membuat bahtera yang kuat untuk menghadapi serangan topan dan banjir. Bahtera Nuh dianggap merupakan alat angkutan laut pertama di dunia.
Menurut Al Qur'an, bahtera Nuh telah mendarat di Bukit Judi dan banyak perbedaan pendapat mengenai Bukit Judi tersebut, baik dari para ulama maupun temuan arkeolog. Ada pendapat[siapa?] yang menunjukkan suatu gunung di wilayah Kurdi atau tepatnya di bagian selatan Armenia, ada pendapat lain dari Wyatt Archeological Research, bukit tersebut terletak di wilayah Turkistan Iklim Butan, Timur laut pulau yang oleh orang-orang Arab disebut sebagai Jazirah Ibnu Umar (Tafsir al-Mishbah).
Di dalam Alkitab menyebutnya terdampar di Gunung Ararat Turki. Para arkeolog Cornuke dan tim mengatakan bahwa bahtera Nuh diduga telah ditemukan di Iran. Lokasinya tidak sesuai seperti yang dijelaskan dalam kitab Kejadian; Bahtera ini telah melakukan perjalanan dari timur mengarah ke Mesopotamia. Cornuke dan tim berpikir bahwa Gunung Ararat adalah kemungkinan besar sebagai sebuah pengalihan saja. "Alkitab memberikan petunjuk di sini tetapi ini bukanlah mengarah ke Turki, tetapi mengarah langsung ke Iran."
Berdasarkan foto yang dihasilkan dari gunung Ararat, menunjukkan sebuah perahu yang sangat besar diperkirakan memiliki luas 7.546 kaki dengan panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki dan masih ada tiga tingkat lagi di atasnya.
* Tingkat pertama diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan
* Tingkat kedua ditempatkan manusia
* Tingkat ketiga burung-burung
[sunting] Nuh menurut Kristen
Bahtera Nuh, karya Edward Hicks, dibuat tahun 1846.
Sebuah peta T dan O yang menggambarkan tentang pembagian koloni masyarakat, mengidentifikasikan tiga benua sebagai populasi dari keturunan Sam (Sem), Ham (Cham) dan Yafith (Japeth).
Nuh adalah anak laki-laki Lamekh, yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun (Kej. 5:28; 1Taw 1:4)). Ia dilahirkan 1.056 tahun setelah Adam.Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur terpanjang, mencapai 950 tahun (Kej. 9:28-29). Namanya juga tercatat dalam silsilah Yesus di Lukas 3:36.
Nuh digambarkan sebagai orang yang benar di antara orang-orang lain yang hidup di zamannya. Kejadian 6:8 mencatat, "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan". Pada saat itu, manusia hidup bergelimang dosa sehingga Allah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dengan bersabda "Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi". Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan segala-galanya. Dia memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan sebagian makhluk ciptaan-Nya.
Setelah bahtera itu selesai, Kitab Kejadian menggambarkan bahwa air merendam bumi selama 150 hari lamanya dan setelah itu air mulai surut. Nuh menunggu hingga bumi benar-benar kering sebelum membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama keluarga dan semua binatang yang ada di dalam bahtera tersebut.
Setelah Nuh diselamatkan, Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh dan memberkatinya. Inilah perjanjian yang pertama dikenal dan bersifat universal karena meliputi seluruh umat manusia. Di kemudian hari, Allah mengadakan perjanjian pula dengan Abraham, tetapi perjanjian itu dianggap bersifat lebih khusus.
Etimologi
Nama Nuh berasal dari Ibrani ????, ?????(Noa?), yang berarti "hinggap", "menentramkan", "berhenti", atau "istirahat" (2Raj 2:15; Rat 5:5; Ul 5:14). Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah "sabat", "istirahat", dan "penghiburan". [11]
Keluarga
Alkitab hanya mencatat Nuh memiliki tiga orang anak, Sem, Ham dan Yafet yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun, sebelum air bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, dua tahun setelah air bah, ia dikaruniai Arpakhsad. Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 ketika banjir datang. Ham dikatakan sebagai yang termuda.
Nama istri Nuh tidak disebut dalam Alkitab, menurut Kitab Yobel (termasuk dalam kanon Gereja Ortodoks Ethiopia) namanya adalah Emzara. Tulisan-tulisan Midras memberinya nama Naamah, yang juga disebutkan dalam Kitab Yasar.
Galeri
* Banjir Besar, karya Gustave Dore (1832-1883). Ilustrasi dalam Alkitab bergambar karya Dore terbitan tahun 1865.
* Nuh Mempersembahkan Korban, karya Joseph Anton Koch, c. 1803
Nuh pengorbanan oleh Daniel Maclise
Konstruktor dari Ark
Born Mesopotamia (?)
Terhormat dalam Yudaisme
Kekristenan
Islam
Mandaeism
Baha'i Faith
Dipengaruhi Banyak
Yahudi, Kristen dan Muslim
Nuh (putar / no?.? /; atau Noé, Noach, Ibrani: ????, ?????, Modern NOAH Tiberian Nuh; Arab: ??? Nuh; Yunani Kuno: ??e) adalah kesepuluh dan terakhir para Leluhur kuno. Kisah Nuh dan bahtera diceritakan dalam bab 71th Quran dan juga mengatakan dalam bab 6-9 dari kitab Kejadian, yang diikuti dengan kisah Kutukan Ham. Kejadian luar namanya disebutkan dalam Yehezkiel, Yesaya dan Tawarikh. Dia adalah subyek elaborasi banyak tradisi Abrahamic nanti, termasuk Al-Qur'an.
Isi
* 1 Nuh dalam Kejadian
* 2 Narasi analisis
o 2.1 Asal
o 2.2 Nuh dan anggur
o 2.3 Nuh dan Ham
o 2,4 Nuh keturunan
* 3 religius
o 3,1 Yudaisme
o 3,2 Kristen
o 3.3 Islam
o 3.4 Gnostik
o 3,5 Baha'i
* 4 Mitologi
o 4,1 Yunani Kuno
o 4.2 Mesopotamia
* 5 Lihat juga
* 6 Referensi
* 7 Pranala luar
Nuh dalam Kejadian
Mosaic penggambaran Nuh mengirimkan burung merpati
Nuh adalah anak kesepuluh dari pra-Banjir Leluhur. Ayahnya Lamekh menamainya Nuah (h akhir adalah suara parau lebih dari h English), mengatakan, "Ini sama akan menghibur kita dalam pekerjaan kami dan kerja keras dari tangan kita, yang datang dari tanah yang TUHAN telah mengutuk " ini menghubungkan nama patriark masa depan dengan Naham,". kenyamanan ", tetapi tampaknya lebih berkaitan dengan Nuah kata, yang berarti" istirahat ", dan lebih merupakan permainan kata dari etimologi sejati.
Pada tahun 500 nya Nuh memiliki tiga putra, Sem, Ham dan Yafet. Dalam Allah tahun 600 nya, sedih pada kejahatan manusia, mengirimkan banjir besar untuk menghancurkan semua kehidupan, tetapi karena Nuh adalah "benar dalam generasinya" Tuhan memerintahkan dia untuk membangun sebuah bahtera dan menyimpan sisa-sisa kehidupan. Setelah air bah Nuh mempersembahkan kurban (yang nihoah kata, menggambarkan "menyenangkan" bau pengorbanan, belum lagi pun pada nama Nuh) dan menandatangani perjanjian dengan Allah mengatur penumpahan darah (yaitu, izin manusia untuk membunuh bawah diatur keadaan) Setelah ini ia menjadi "penggarap pertama tanah", menanam kebun anggur, dan minum anggur, dan jatuh tertidur telanjang, Ham anak Nuh melihat ayahnya telanjang dan mengatakan kepada saudara-saudaranya, dan Nuh mengutuk Ham. anak Kanaan.
Nuh meninggal 350 tahun setelah air bah, pada usia 950, yang terakhir dari para Leluhur kuno sangat berumur panjang. Manusia maksimum umur, seperti yang digambarkan oleh Alkitab, berkurang dengan cepat setelah itu, dari hampir 1.000 tahun ke 120 tahun dari Musa.
Analisis Narasi
Asal
Menurut hipotesis dokumenter, lima kitab pertama dari Alkitab (Pentateukh / Taurat), termasuk Kejadian, yang disusun selama abad ke-5 SM dari empat sumber utama, yang sendiri tanggal dari tidak lebih awal dari abad ke-10 SM. Dua dari ini, Jahwist, terdiri dalam abad ke-10 SM, dan sumber Priestly, dari akhir abad ke-7 SM, membentuk bab Kejadian yang menyangkut Nuh. Upaya oleh editor abad ke-5 untuk mengakomodasi dua independen dan kadang-kadang bertentangan rekening sumber untuk kebingungan atas hal-hal seperti berapa banyak pasang hewan Nuh mengambil, dan berapa lama banjir berlangsung
Nuh dan anggur
Komentator, sedini era klasik, pada Kejadian 9:20-21 telah dimaafkan minum berlebihan Nuh karena dia dianggap sebagai peminum anggur pertama, orang pertama yang menemukan menenangkan, menghibur, dan efek menghidupkan anggur. John Chrysostom, seorang ayah gereja, menulis bahwa perilaku Nuh dapat dipertahankan: sebagai manusia pertama yang rasa anggur, dia tidak akan tahu efek samping nya:. "Melalui ketidaktahuan dan kurangnya pengalaman dari jumlah yang tepat untuk minum, jatuh ke dalam mabuk"
Philo, seorang filsuf Yahudi Helenistik juga exonerates Nuh dengan mencatat bahwa seseorang dapat minum di dua cara yang berbeda: (1) untuk minum anggur secara berlebihan, suatu dosa yang khas bagi orang jahat setan atau (2) untuk mengambil bagian dari anggur sebagai orang bijak, Nuh menjadi yang terakhir.
Dalam tradisi Yahudi, Rabbi menyalahkan setan untuk menjenuhkan anggur memabukkan dengan sifat dari darah hewan tertentu, sehingga Nuh berperilaku tidak tahu apa yang dia lakukan .
Nuh dan Ham
Artikel utama: Curse of Ham # interpretasi Incest
Dalam bidang kritik Alkitab Psikologis, JH Ellens dan WG Rollins mengatasi narasi Kejadian 9:18-27 yang menceritakan perilaku konvensional yang terjadi antara Nuh dan Ham. Karena singkatnya dan inkonsistensi tekstual, telah menyarankan bahwa cerita ini adalah "sempalan dari sebuah cerita yang lebih besar" Sebuah akun lengkap akan menjelaskan apa sebenarnya Ham "telah dilakukan untuk" ayahnya,. Atau mengapa Nuh diarahkan kutukan di Kanaan untuk kesalahannya Ham, atau bagaimana Nuh datang untuk mengetahui apa yang terjadi. Narator berkaitan dua fakta: ". Melihat ketelanjangan ayahnya" (1) Nuh menjadi mabuk ketika ia "menemukan dirinya dalam tendanya" dan (2) Ham demikian, bagian-bagian berputar di sekitar seksualitas dan paparan alat kelamin dibandingkan dengan bahasa Ibrani lainnya Alkitab teks, seperti 02:15 Habakuk dan Ratapan 4:21.
Nuh keturunan
Penyebaran keturunan Sem, Ham, dan Yafet (peta dari 1.854 Textbook Atlas Sejarah dan Geografi Alkitab)
Kejadian 10 menetapkan keturunan Sem, Ham, dan Yafet, dari siapa bangsa bercabang atas bumi setelah air bah. Di antara keturunan Yafet adalah negara maritim. (Kejadian 10:2-5) Cush anak Ham memiliki seorang putra bernama Nimrod, yang menjadi orang pertama mungkin di bumi, seorang pemburu perkasa, raja di Babel dan tanah Sinear. (Kejadian 10:6-10) Dari sana Asyur pergi dan membangun Niniwe. (Kejadian 10:11-12) keturunan Kanaan itu - Sidon, Het, orang Yebus, orang Amori, orang Girgasi, orang Hewi, para Arkites, para Sinites, para Arvadites, para Zemarites, dan Hamathites - menyebar dari Sidon sejauh Gerar, dekat Gaza, dan sejauh Sodom dan Gomora. (Kejadian 10:15-19) Di antara keturunan Sem adalah Eber. (Kejadian 10:21)
Sikap religius Yudaisme
Nuh di rabbi sastra dan Noach (Parsha)
Kebenaran Nuh adalah subyek dari banyak diskusi di antara para rabi [17] Gambaran Nuh sebagai "benar dalam generasinya" tersirat untuk beberapa bahwa kesempurnaan itu hanya relatif:. Dalam generasinya orang-orang jahat, ia bisa dianggap benar , namun dalam generasi dari tzadik seperti Abraham, ia tidak akan dianggap begitu benar. Mereka menunjukkan bahwa Nuh tidak berdoa kepada Tuhan atas nama mereka akan dihancurkan, seperti Abraham berdoa bagi orang jahat Sodom dan Gomora. Bahkan, Nuh tidak pernah terlihat berbicara, ia hanya mendengarkan Tuhan dan bertindak atas perintah-Nya. Hal ini menyebabkan komentator tersebut untuk menawarkan sosok Nuh sebagai "orang dalam mantel bulu," yang memastikan kenyamanan sendiri sementara mengabaikan tetangganya. Lainnya, seperti komentator Rashi abad pertengahan, yang diadakan pada sebaliknya bahwa pembangunan Tabut berbaring lebih dari 120 tahun, sengaja untuk memberikan waktu orang-orang berdosa untuk bertobat. Rashi menafsirkan pernyataan ayahnya penamaan Nuh (dalam bahasa Ibrani ????) "Yang satu ini akan menghibur (dalam bahasa Ibrani-yeNaHamainu ??????????) dari pekerjaan kita dan tangan kita sakit dari tanah bahwa Tuhan telah mengutuk", dengan mengatakan Noah menandai era baru kemakmuran, ketika ada pelonggaran (dalam bahasa Ibrani - nahah - ???) dari kutukan dari zaman Adam ketika bumi yang dihasilkan duri dan onak bahkan di mana laki-laki menabur gandum dan bahwa Nuh kemudian diperkenalkan bajak.
Kristen
Sebuah penggambaran Kristen awal menunjukkan Nuh memberikan sikap orant sebagai merpati kembali
Menurut 2 Petrus 2:5, Nuh dianggap sebagai "pengkhotbah kebenaran". Injil dalam Perjanjian Baru, Injil Lukas membandingkan Banjir Nuh dengan hari kedatangan kiamat: "Sama seperti itu pada zaman Nuh, demikian juga itu akan berada di hari-hari kedatangan Anak Manusia. "
Surat Pertama Petrus membandingkan hemat daya baptisan dengan Ark menyelamatkan orang-orang yang berada di dalamnya. Di kemudian pemikiran Kristen, Tabut datang untuk dibandingkan dengan Gereja: keselamatan itu dapat ditemukan hanya dalam Kristus dan ketuhanan, seperti pada zaman Nuh itu telah ditemukan hanya dalam Ark St Agustinus dari Hippo (354-430), ditunjukkan dalam The City of God yang dimensi bahtera berhubungan dengan dimensi tubuh manusia, yang sesuai dengan tubuh Kristus, persamaan Ark dan Gereja masih ditemukan dalam ritus baptisan Anglikan, yang meminta Tuhan, " yang rahmat-Mu yang besar Engkau telah membeli menyimpan Nuh, "untuk menerima ke dalam Gereja bayi akan dibaptis.
Dalam agama Kristen abad pertengahan, ketiga putra nuh umumnya dianggap sebagai pendiri populasi dari tiga benua yang diketahui, Yafet / Eropa, Sem / Asia, dan Ham / Afrika, meskipun variasi jarang diadakan bahwa mereka mewakili tiga kelas masyarakat abad pertengahan - para imam (Sem), para prajurit (Yafet), dan petani (Ham). Pada abad 18 dan 19 pandangan bahwa anak-anak Ham pada umumnya telah harfiah "menghitam" oleh kutukan Nuh dikutip sebagai pembenaran untuk perbudakan hitam.
Dalam Latter-day Saint teologi, malaikat Jibril tinggal di kehidupan fana-Nya sebagai patriark Nuh. Gabriel dan Nuh dianggap sebagai individu yang sama,. Nuh menjadi nama fana dan Gabriel menjadi nama surgawinya
Islam
pandangan Islam tentang Nuh
Nuh adalah sosok yang sangat penting dalam Islam, dan dipandang sebagai salah satu nabi yang paling signifikan dari semua. Al Qur'an berisi 43 referensi Nuh dalam 28 bab dan bab Seventy-first, Bab Nuh, dinamai menurut namanya. Narasi Nuh sebagian besar terdiri sekitar khotbahnya serta kisah banjir besar. Narasi Nuh meletakkan prototipe untuk banyak cerita kenabian berikutnya, yang dimulai dengan nabi memperingatkan umat-Nya dan kemudian masyarakat menolak pesan dan menghadapi hukuman. Nuh bukanlah nabi pertama kali dikirim ke manusia, menurut Quran (Nabi pertama menurut Islam adalah Adam, yang adalah manusia pertama dan dengan demikian nabi pertama karena ia adalah satu-satunya untuk menyampaikan pesan pada waktu itu). Nuh memiliki beberapa judul dalam Islam, terutama didasarkan pada pujian baginya dalam Al-Qur'an, termasuk Messenger Benar Allah (XXVI: 107) dan Grateful Hamba Allah (XVII: 3). Lebih lanjut menyatakan Qur'an bahwa Allah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Amram atas seluruh umat manusia (III: 33).
Al-Qur'an berfokus pada beberapa contoh dari kehidupan Nuh lebih dari yang lain, dan salah satu peristiwa yang paling signifikan adalah banjir besar. Tuhan membuat perjanjian dengan Nuh seperti halnya dengan Abraham, Musa, Yesus, dan Muhammad di kemudian hari (XXXIII: 7). Nuh ini kemudian dicerca oleh orang-orang dan dicela oleh mereka untuk menjadi utusan manusia biasa dan bukan malaikat (X: 72-74). Selain itu, orang-orang dari kata-kata Nuh mengejek Nuh dan menyebutnya pembohong (VII: 62) dan bahkan menunjukkan bahwa Nuh dimiliki oleh setan ketika nabi berhenti memberitakan (LIV: 9). Hanya terendah dalam komunitas bergabung Nuh di percaya dalam pesan Tuhan (XI: 29), dan narasi Nuh lanjut dia menjelaskan berkhotbah baik di swasta dan publik. Al-Qur'an menceritakan bahwa Nuh menerima wahyu untuk membangun Ark, setelah rakyatnya menolak untuk percaya dalam pesannya dan mendengar peringatan itu. Narasi melanjutkan dengan menggambarkan bahwa air dicurahkan dari langit, menghancurkan semua orang berdosa. Setelah Banjir Besar berhenti, Tabut beristirahat di puncak Gunung Judi (Quran 11:44).
[Sunting] Gnostik
Makam Nuh di daerah Nakhchivan Republik Azerbaijan. The Nakhchivan Nama diyakini berasal dari makna "Tempat di mana Nuh mendarat setelah banjir"
Gnostisisme merupakan perkembangan penting (dan keberangkatan dari) Kristen awal, pencampuran kitab suci Yahudi dan ajaran Kristen dengan agama pagan tradisional dan esoteris konsep filsafat Yunani. Sebuah teks Gnostik penting, Apocryphon Yohanes, melaporkan bahwa archon kepala menyebabkan banjir karena dia ingin menghancurkan dunia yang telah dibuat, tetapi Pemikiran Pertama memberitahu Nuh dari rencana archon kepala, dan Nuh memberitahu sisa kemanusiaan. Berbeda dengan rekening Kejadian, bukan saja keluarga Nuh diselamatkan, tetapi banyak orang lain juga mengindahkan panggilan Nuh. Tidak ada tabut di akun ini, melainkan Nuh dan yang lain bersembunyi di "awan bercahaya".
Baha'i
The Baha'i Faith menganggap Kapal dan Air Bah sebagai simbolik. Dalam kepercayaan Baha'i, hanya pengikut Nuh secara rohani hidup, diawetkan dalam tabut ajarannya, seperti orang lain yang mati secara rohani. kitab Baha'i Kitab-i-Íqán mendukung keyakinan Islam bahwa Nuh memiliki sejumlah besar sahabat, baik 40 atau 72, selain keluarganya di Ark, dan bahwa ia mengajar selama 950 (simbolis) tahun sebelum air bah.
Mitologi Mitos Banjir
Nuh korban bakaran pertama setelah air bah - bantuan di Holy Trinity Column di Olomouc
Yunani Kuno
Dalam mitologi Yunani, Nuh telah sering dibandingkan dengan Deucalion, putra Prometheus dan Pronoia. Seperti Nuh, Deucalion adalah pembuat anggur atau penjual anggur, ia diperingatkan banjir (kali ini oleh Zeus dan Poseidon), ia membangun sebuah bahtera dan staf dengan makhluk - dan ketika ia menyelesaikan perjalanannya, memberikan terima kasih dan mengambil saran dari para dewa tentang bagaimana terisi kembali Bumi. Deucalion juga mengirim seekor merpati untuk mencari tahu tentang situasi dunia dan kembalinya burung dengan cabang zaitun. Ini dan beberapa contoh lain dari perbandingan nyata antara mitos Yunani dan "karakter utama" dalam Perjanjian Lama / Taurat telah menyebabkan sarjana Alkitab baru-baru ini menyarankan pengaruh Helenistik dalam komposisi bagian awal dari Alkitab Ibrani
Mesopotamia
Mitos banjir awal tertulis ditemukan dalam Epic Mesopotamia Atrahasis dan Epic of Gilgamesh teks. Banyak sarjana percaya bahwa Nuh dan kisah Alkitab Banjir berasal dari versi Mesopotamia, terutama karena mitologi Alkitab yang saat ini ditemukan dalam Yudaisme, Kristen, Islam dan saham Mandeanism tumpang tindih dengan konsistensi jauh lebih tua tertulis kisah Mesopotamia kuno The Banjir Besar, dan bahwa Ibrani awal diketahui telah tinggal di Mesopotamia.
Pemerintahan sejarah Gilgames diyakini menjadi sekitar 2.700 SM, tak lama sebelum cerita tertulis tertua yang dikenal. Penemuan artefak terkait dengan Aga dan Enmebaragesi dari Kish, dua raja lainnya yang disebut dalam cerita, telah memberikan kredibilitas kepada keberadaan historis Gilgames.
Sumeria Gilgames awal puisi tanggal dari sedini dinasti Ketiga Ur (2100-2000 SM). Salah satu puisi menyebutkan perjalanan Gilgames untuk memenuhi pahlawan banjir, serta versi singkat dari kisah air bah. Versi Akkadia awal epik terpadu adalah tanggal untuk ca. 2000-1500 SM Karena sifat fragmentaris dari versi Babilonia Lama, tidak jelas apakah mereka termasuk account diperluas dari mitos banjir,. Meskipun satu fragmen pasti termasuk kisah perjalanan Gilgames untuk memenuhi Utnapishtim. "Standar" versi Akkadia termasuk versi panjang cerita banjir dan diedit oleh Sin-liqe-unninni kira antara 1300 dan 1000 SM. Dalam epos Mesopotamia, Atrahasis (Utnapishtim) dimuliakan sebagai pahlawan bagi epik perbuatan membangun dan loading bahtera, sedangkan Kejadian hanya mengatakan, "Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya." Ketaatan kepada Allah, bukan keberanian manusia, adalah fokus dalam narasi Kejadian nanti.
Nu? Französischer Meister um 1675
Lukisan "Bahtera Nuh", oleh Französischer Meister, 1675. Dipajang di Museum Magyar Szépmüvészeti, Budapest, Hungaria.
Orang tua; Lamekh (ayah), Anak;Sem, Ham, Yafet. Pekerjaan; Pembuat bahtera, petani, pembuat kebun anggur pertama. Umur 950 tahun
Nuh (sekitar 3993-3043 SM) adalah seorang rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Quran. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Diperkirakan ia tinggal di wilayah Selatan Irak modern. Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru dan 43 kali dalam Al-Quran.
Menurut Al-Qur'an, ia memiliki 4 anak laki-laki yaitu Kan?an, Sem, Ham, dan Yafet. Namun Alkitab hanya mencatat, ia memiliki 3 anak laki-laki Sem, Ham, dan Yafet. Kitab Kejadian mencatat, pada jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh bumi; hanya ia sekeluarga (istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya) dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi.
Daftar isi
* 1 Nuh menurut Islam
o 1.1 Etimologi
o 1.2 Genealogi
o 1.3 Biografi
o 1.4 Migrasi dari Suq Thamanim ke Babylonia
o 1.5 Doa Nuh kepada Keturunannya
o 1.6 Anak
o 1.7 Cucu
* 2 Bahtera Nuh
* 3 Nuh menurut Kristen
o 3.1 Etimologi
o 3.2 Keluarga
* 4 Galeri
* 5 Referensi
* 6 Pranala luar
Nuh menurut Islam
Etimologi
Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun).
Sedangkan menurut kisah dari Taurat nama asli Nuh adalah Nahm yang kemudian menjadi nama sebuah kota, kuburan Nuh berada di desa al Waqsyah yang dibangun didaerah Nahm.
Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.
[sunting] Genealogi
Dalam agama Islam, Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam, dan Idris. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Adam. Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin Metusyalih|Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. Antara Adam dan Nuh ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun.
Nuh hidup selama 950 tahun. Ia mempunyai istri bernama Wafilah, sedangkan beberapa sumber mengatakan istri Nuh adalah Namaha binti Tzila atau Amzurah binti Barakil dan memiliki empat orang putra, yaitu Kan?an, Yafith, Syam dan Ham.
Biografi
Nuh adalah Rasul Allah yang pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf Nabi saja, bukan sebagai Rasul karena mereka tidak memiliki umat atau kaum.
Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam AS, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.
Dari Ibnu Abi Hatim : Abu Umamah mendengar seorang berkata kepada Nabi “Wahai Utusan Tuhan, apakah Adam seorang Nabi?” Nabi menjawab “Ya”. Orang tersebut bertanya lagi: “Berapa Lama antaranya dengan Nuh?” maka Nabi Menjawab “sepuluh generasi”
Ibnu Abbas menceritakan Bahwa nabi Nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi banjir ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama 350 tahun.
Ibnu Abi Hatim dari Urwah bin Al Zubayr bahwa Wadd, Suwa, Yaghuth, Ya’uq dan Nasr adalah anak nabi Adam. Wadd adalah yang tertua dari mereka dan yang paling saleh di antara mereka.
Ibnu Abbas menceritakan bahwa ketika Nabi Isa menghidupkan Ham bin Nuh, dia bertanya kepadanya kenapa rambutnya beruban, ia menjawab dia meninggal di saat usia muda karena ketakutannya ketika banjir. Ia berkata bahwa panjang kapal Nuh adalah 1200 Kubit dan lebarnya 600 Kubit dan mempunyai 3 lapisan.
[sunting] Migrasi dari Suq Thamanim ke Babylonia
Ibnu Thabari menceritakan setelah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, ia kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat (Qarda) di suatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) karena kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Suq Thamanin.
Ibnu Abbas kemudian menceritakan bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin dan semua keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham bin Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata ”ketika Suq Thamanin menjadi penuh dengan keturunan Nuh mereka berpindah ke Babylon dan membangun kota tersebut”.
Abd al Ghafar menceritakan ketika kapal berlabuh di bukit Judi pada hari Ashura.
Doa Nuh kepada Keturunannya
Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.
Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Gomer dan Kush menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut.
Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan ham menurunkan bagsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.
Anak
Sebuah ilustrasi ketiga anak Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafith. Dilukis oleh James Tissot 1904.
Kan?an bin Nuh
Dari keempat putra Nuh, hanya tiga orang yang selamat dari bencana banjir, karena taat serta mengikuti ajaran yang dibawa ayahnya. Adapun seorang anaknya lagi yang tertua, yaitu Kan'an, tewas tenggelam. Nuh merasa sedih karena anaknya tidak mau mengikuti ajarannya. Sedangkan menurut Hasan al-Bashri berpendapat bahwa Kan’an adalah anak tiri Nuh yaitu anak dari isterinya yang durhaka.
Yafith bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Yafith bernama Arbasisah binti Marazil bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Yafith menurunkan 7orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan, yaitu Gomer, Marihu, Wa’il, Hawwan, Tubal, Hawshil dan Thiras. Anak perempuan dari Yafith adalah Shabokah.
Sam bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Sam bernama Shalib binti Batawil bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Sam menurunkan Arfaqsyad, Asshur, Lud, Elam, dan Aram.
Ham bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Ham bernama Nahlab binti Marib bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Ham menurunkan 4 orang anak laki-laki, yaitu Kush, Put, Kanaan dan Qibthy atau Misraim.
Menurut Ibnu Ishaq tidak diketahui apakah Aram adalah satu ibu atau dari ibu yang berbeda dengan anak Sam lainnya. Sam berdiam di Mekkah dan dari keturunannya yaitu Arpaksyad menurunkan nabi dan rasul. Kemudian dari nya menurunkan bangsa Arab dan bangsa Mesir kuno. Keturunan Yafith menjadi raja untuk wilayah non arab seperti Turki, Khazar dan Persia yang raja terakhirnya adalah Yazdajird bin Shahriyar bin Abrawiz yang masih merupakan keturunan Gomer bin Yafith bin Nuh.
Keturunan Sam berdiam di Majdal yang berada di pusat bumi yang daerah tersebut berada di Satidama (suatu daerah bagian utara Irak atau dibagian Timur Anatolia), di antara Yaman dan Syria. Tuhan memberikan mereka kitab dan kenabian serta memberikan warna kulit yang coklat dan putih.
Bangsa ?Ad berkembang di suatu lembah yang dinamakan Al-Shihr (Bagian Selatan Arabia menghadap lautan Hindia) dan dibinasakan disuatu lembah yang dinamakan Lembah Mughith.
Kemudian Mahrah menetap di lembah Al-Shihr. Ubayl berkembang di wilayah Yasthrib, Amalek berkembang di Sana sebelum dinamakan Sana. Beberapa dari keturunan Amalek kemudian pergi ke Yastrib dan mengusir bangsa Ubayl, yang kemudian Jubayl berkembang di wilayah Juhfah, tapi banjir membinasakan mereka sehingga dinamakan wilayah tersebut Al-Juhfah (tempat penyapuan).
Thamud berdiam di Hijr dan di sekitarnya dan dibinasakan di sana. Tasm dan Judays berdiam di Yamamah dan kemudian dibinasakan, ketika Umaym memasuki wilayah Al Abar (Wabar, suatu tempat di Yaman) dan dibinasakan di sana. Di sekitar Yamamah dan Al Shihr tidak ada yang bepergian di sana karena wilayahnya telah dikuasai Jin. Daerah tersebut dikenal dengan Ubar karena berasal dari nama Abar bin Umaym.
Keturunan Joktan bin Eber memasuki Yaman dan kemudian menamainya Yaman yang berarti Selatan. Beberapa kaum dari Kan'an memasuki Syria yang namanya adalah Al-Sha’m maka dari itu wilayah Syria dahulu dikenal dengan nama Syam.
Diceritakan dari Damrah bin Rabiah dari Ibnu Ata dari Ayahnya bahwa Ham menurunkan keturunan yang berkulit hitam dan berambut keriting. Rambut mereka tipis. Yafith menurunkan keturunan yang berwajah datar dan bermata kecil atau sipit, sedangkan Sam menurunkan keturunan yang berwajah tampan dan berambut indah.
Cucu
Keturunan Ham
* Kush bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kush bernama Qarnabil binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan Habsyah, Hind dan Sind.
* Phut bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Phut bernama Bakht binti Batawil. Put kemudian berdiam bersama keturunan Kush yaitu Hind dan Sind di wilayah India.
* Kan`an bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kan'an bernama Arsal binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan bangsa berkulit hitam atau negro, Nubia, Fezzan, Zanj dan Zaghawah.
* Mizraim bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan keturunan Mizraim adalah bangsa Koptik dan Barbar.
* Egyptus binti Ham: Anak Ham yang satu ini adalah seorang wanita.
Keturunan Sam
* Lud bin Sam: Ibnu Ishaq menyebutkan Lud kawin dengan anak perempuan Yafith yaitu Shakbah dan melahirkan baginya Faris, Jurjan, dan ras yang mendiami wilayah Persia. Kemudian dari Lud lahir pula Tasm dan Imliq tapi tidak diketahui apakah mereka stu ibu atau tidak dengan Faris bin Lud. Imliq berdiam di wilayah tanah suci.
Imliq kemudian menurunkan bangsa Amalek yang kemudian menyebar di wilayah Uman, Hijaz, Syria dan Mesir. Dari keturunan Lud ini melahirkan bangsa bangsa perkasa di Syria yang disebut dengan bangsa Kanaanit. Dari Lud juga menurunkan Firaun Mesir, penduduk Bahrayn dan ‘Uman yang kemudian dikenal dengan bangs Jasim. Penghuni Madinah seperti Bani Huff, Sa’d bin Hizzan, Banu Matar dan Banu Al-Azraq, Penduduk Najd yaitu Badil dan Rahil, Penduduk Tayma adalah keturunan dari Lud bin Sham.
Bani Umaym bin Lud berdiam di Wabar yang merupakan daerah gurun yang dikenal dengan gurun Alij dan berkembang disana. Kemudian mereka berbuat ingkar disana dan akhirnya Allah menghancurkan mereka. Satu-satunya suku mereka yang tersisa dari bencana tersebut adalah suku Nasnas.
Tasm bin Lud berdiam di Yamamah (kota kuno Bahrayn). Dari keturunan Lud seperti Tasm, Amalek, Umaym dan Jasim menggunakan dialek arab, sedangkan dari keturunan Lud yang lain seperti Faris menggunakan dialek Farsi.
Keturunan Lud bin Sham dan termasuk keturunan Madhay bin Yafith kemudian pergi menuju Gomer dan Gomer kemudian menjaga mereka dan membiarkan mereka berkembang di wilayahnya. Dari bangsa Madhay ini menurunkan bangsa Media yang salah satu rajanya adalah Cyrus Agung.
Salah satu bangsa Barbar adalah keturunan dari Thamila bin Marib bin Faran bin Amr bin imliq bin Lud bin Sham. Bangsa yang pertama kali berbicara dengan bahasa Arab adalah Imliq bin Lud setelah kepindahannya dari Babylonia.
* Aram bin Sam: Aram bin Shem menurunkan Uz, Mash, Gether dan Hul. Kemudian Uz menurunkan Gether, ?Ad dan Ubayl. Gether bin Aram menurunkan Tsamud dan Judays. Mereka ini berbicara dengan bahasa Arab Mudari. Mereka ini dikenal dengan Arab Aribah atau Arab asli karena dari merekalah bahasa Arab berasal. Dari keturunan Aram dan Lud ini melahirkan bangsa Arab pertamaatau bangsa Arab Aribah.
?Ad berdiam di gurun disekitar jalan menuju Hadramaut di Yaman. Tsamud memahat pegunungan untuk dijadikan tempat tinggalnya yang berada antara Hijaz dan Syria dan sejauh Wadi al-Qura. Judays mengikuti Tasm dan berdiam di lingkungan Yamamah sampai Bahrayn. Nama Yamamah pada saat itu adalah Jaww. Sedangkan Jasim berdiam di Uman. Mash menurunkan bangsa Nabatea yang silsilahnya adalah Nabit bin Mash bin Aram.
Di Era kaum ?Ad, mereka dikenal dengan ?Ad dari Iram, ketika kaum’Ad dihancurkan maka kaum Tsamud disebut Iram. Setelah Tsamud dihancurkan keturunan Iram yang tersisa disebut dengan Arman atau Aramean.
* Arfaqsyad bin Sam: Arpkasyad menurunkan umat-umat pilihan dan darinya kebanyakan nabi berasal. Ia mempunyai anak yang bernama Qaynam yang tidak diceritakan di dalam Taurat. Ia tidak diceritakan di dalam taurat karena ia menyebut dirinya sebagai dewa dan mempelajari sihir. Qaynamkemudian menurunkan anak yang bernama Shelah, dan menurunkan Abir. Bagi Abir menurunkan 2 anak, yaitu Peleg atau Qasim dan Yoktan atau Qahthan yang menurunkan 2 anak, yaitu Ya’rub dan Yaqtan. Yoktan adalah penguasa pertama atas negeri Yaman.
Arpaksyad juga mempunyai anak yang bernama Nimrod yang mendiami sekitar wilayah Al-Hijr. Sham lahir ketika Nuh berumur 500 tahun, kemudian Arpaksyad lahir ketika Sham berumur 102 tahun. Qaynam lahir ketika umur Arpaksyad 35 tahun, Shelah lahir ketika Qaynam berumur 39 tahun, Eber lahir ketika Shelah berumur 30 tahun.
Yoktan bin Eber bin Shaleh bin Arfaqsyad darinya menurunkan bangsa Hind dan Sind terkemudian. Silsilahnya kembali kepada Buqayin bin Yoktan. Dari Yoktan melahirkan Ya’rub menurunkan Yashjub menurunkan Saba’. Saba’ menurunkan Himyar, Kahlan, ‘Amr, Al-Ash’ar, Anmar, Murr, ‘Amilah. Amr bin Saba menurunkan ‘Adi. ‘Adi menurunkan Lakhm dan Judham.
* Ghalem bin Sam: Dikisahkan bahwa keturunan dari Ghalem ini adalah bangsa Persia.
* Asshur bin Sam: Sedangkan dari Asshur keturunannya adalah menjadi bangsa Assyria.
Keturunan Yafith
* Meshech bin Yafith: Darinya menurunkan Ashban. Menurut Blachere Ashban adalah koloni dari Ishafan yang menetap di Syria, Mesir, Afrika Utara, dan Spanyol.
* Yavan bin Yafith: Darinya menurunkan Slavia dan Burjan atau Bulgar. Bangsa Byzantium adalah keturunan dari Lanta bin Javan.
* Magogh bin Yafith: Dari Magogh inilah bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang telah diramalkan akan datang pada akhir zaman.
* Khatubal bin Yafith
* Ma'za bin Yafith
* Tyrash bin Yafith
Bahtera Nuh
Gunung Ararat di negara Turki yang diduga sebagai tempat berlabuhnya Bahtera Nuh.
Puluhan tahun Nuh berdakwah, tetapi umatnya tidak mau mengikuti ajarannya dan tetap menyembah berhala. Bahkan mereka sering kali menganiaya Nuh dan pengikutnya. Untuk itu Nuh meminta Allah supaya menurunkan azab bagi mereka. Kemudian dalam kisah tersebut dikatakan bahwa Allah mengabulkan permintaan Nuh. Agar umat Nuh yang beriman terhindar dari azab tersebut, Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. Bersama para pengikutnya, Nuh mengumpulkan paku dan menebang kayu besar dari pohon yang ia tanam selama 40 tahun. Melalui wahyu-Nya, Allah membimbing Nuh membuat bahtera yang kuat untuk menghadapi serangan topan dan banjir. Bahtera Nuh dianggap merupakan alat angkutan laut pertama di dunia.
Menurut Al Qur'an, bahtera Nuh telah mendarat di Bukit Judi dan banyak perbedaan pendapat mengenai Bukit Judi tersebut, baik dari para ulama maupun temuan arkeolog. Ada pendapat[siapa?] yang menunjukkan suatu gunung di wilayah Kurdi atau tepatnya di bagian selatan Armenia, ada pendapat lain dari Wyatt Archeological Research, bukit tersebut terletak di wilayah Turkistan Iklim Butan, Timur laut pulau yang oleh orang-orang Arab disebut sebagai Jazirah Ibnu Umar (Tafsir al-Mishbah).
Di dalam Alkitab menyebutnya terdampar di Gunung Ararat Turki. Para arkeolog Cornuke dan tim mengatakan bahwa bahtera Nuh diduga telah ditemukan di Iran. Lokasinya tidak sesuai seperti yang dijelaskan dalam kitab Kejadian; Bahtera ini telah melakukan perjalanan dari timur mengarah ke Mesopotamia. Cornuke dan tim berpikir bahwa Gunung Ararat adalah kemungkinan besar sebagai sebuah pengalihan saja. "Alkitab memberikan petunjuk di sini tetapi ini bukanlah mengarah ke Turki, tetapi mengarah langsung ke Iran."
Berdasarkan foto yang dihasilkan dari gunung Ararat, menunjukkan sebuah perahu yang sangat besar diperkirakan memiliki luas 7.546 kaki dengan panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki dan masih ada tiga tingkat lagi di atasnya.
* Tingkat pertama diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan
* Tingkat kedua ditempatkan manusia
* Tingkat ketiga burung-burung
[sunting] Nuh menurut Kristen
Bahtera Nuh, karya Edward Hicks, dibuat tahun 1846.
Sebuah peta T dan O yang menggambarkan tentang pembagian koloni masyarakat, mengidentifikasikan tiga benua sebagai populasi dari keturunan Sam (Sem), Ham (Cham) dan Yafith (Japeth).
Nuh adalah anak laki-laki Lamekh, yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun (Kej. 5:28; 1Taw 1:4)). Ia dilahirkan 1.056 tahun setelah Adam.Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur terpanjang, mencapai 950 tahun (Kej. 9:28-29). Namanya juga tercatat dalam silsilah Yesus di Lukas 3:36.
Nuh digambarkan sebagai orang yang benar di antara orang-orang lain yang hidup di zamannya. Kejadian 6:8 mencatat, "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan". Pada saat itu, manusia hidup bergelimang dosa sehingga Allah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dengan bersabda "Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi". Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan segala-galanya. Dia memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan sebagian makhluk ciptaan-Nya.
Setelah bahtera itu selesai, Kitab Kejadian menggambarkan bahwa air merendam bumi selama 150 hari lamanya dan setelah itu air mulai surut. Nuh menunggu hingga bumi benar-benar kering sebelum membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama keluarga dan semua binatang yang ada di dalam bahtera tersebut.
Setelah Nuh diselamatkan, Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh dan memberkatinya. Inilah perjanjian yang pertama dikenal dan bersifat universal karena meliputi seluruh umat manusia. Di kemudian hari, Allah mengadakan perjanjian pula dengan Abraham, tetapi perjanjian itu dianggap bersifat lebih khusus.
Etimologi
Nama Nuh berasal dari Ibrani ????, ?????(Noa?), yang berarti "hinggap", "menentramkan", "berhenti", atau "istirahat" (2Raj 2:15; Rat 5:5; Ul 5:14). Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah "sabat", "istirahat", dan "penghiburan". [11]
Keluarga
Alkitab hanya mencatat Nuh memiliki tiga orang anak, Sem, Ham dan Yafet yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun, sebelum air bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, dua tahun setelah air bah, ia dikaruniai Arpakhsad. Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 ketika banjir datang. Ham dikatakan sebagai yang termuda.
Nama istri Nuh tidak disebut dalam Alkitab, menurut Kitab Yobel (termasuk dalam kanon Gereja Ortodoks Ethiopia) namanya adalah Emzara. Tulisan-tulisan Midras memberinya nama Naamah, yang juga disebutkan dalam Kitab Yasar.
Galeri
* Banjir Besar, karya Gustave Dore (1832-1883). Ilustrasi dalam Alkitab bergambar karya Dore terbitan tahun 1865.
* Nuh Mempersembahkan Korban, karya Joseph Anton Koch, c. 1803
Nuh pengorbanan oleh Daniel Maclise
Konstruktor dari Ark
Born Mesopotamia (?)
Terhormat dalam Yudaisme
Kekristenan
Islam
Mandaeism
Baha'i Faith
Dipengaruhi Banyak
Yahudi, Kristen dan Muslim
Nuh (putar / no?.? /; atau Noé, Noach, Ibrani: ????, ?????, Modern NOAH Tiberian Nuh; Arab: ??? Nuh; Yunani Kuno: ??e) adalah kesepuluh dan terakhir para Leluhur kuno. Kisah Nuh dan bahtera diceritakan dalam bab 71th Quran dan juga mengatakan dalam bab 6-9 dari kitab Kejadian, yang diikuti dengan kisah Kutukan Ham. Kejadian luar namanya disebutkan dalam Yehezkiel, Yesaya dan Tawarikh. Dia adalah subyek elaborasi banyak tradisi Abrahamic nanti, termasuk Al-Qur'an.
Isi
* 1 Nuh dalam Kejadian
* 2 Narasi analisis
o 2.1 Asal
o 2.2 Nuh dan anggur
o 2.3 Nuh dan Ham
o 2,4 Nuh keturunan
* 3 religius
o 3,1 Yudaisme
o 3,2 Kristen
o 3.3 Islam
o 3.4 Gnostik
o 3,5 Baha'i
* 4 Mitologi
o 4,1 Yunani Kuno
o 4.2 Mesopotamia
* 5 Lihat juga
* 6 Referensi
* 7 Pranala luar
Nuh dalam Kejadian
Mosaic penggambaran Nuh mengirimkan burung merpati
Nuh adalah anak kesepuluh dari pra-Banjir Leluhur. Ayahnya Lamekh menamainya Nuah (h akhir adalah suara parau lebih dari h English), mengatakan, "Ini sama akan menghibur kita dalam pekerjaan kami dan kerja keras dari tangan kita, yang datang dari tanah yang TUHAN telah mengutuk " ini menghubungkan nama patriark masa depan dengan Naham,". kenyamanan ", tetapi tampaknya lebih berkaitan dengan Nuah kata, yang berarti" istirahat ", dan lebih merupakan permainan kata dari etimologi sejati.
Pada tahun 500 nya Nuh memiliki tiga putra, Sem, Ham dan Yafet. Dalam Allah tahun 600 nya, sedih pada kejahatan manusia, mengirimkan banjir besar untuk menghancurkan semua kehidupan, tetapi karena Nuh adalah "benar dalam generasinya" Tuhan memerintahkan dia untuk membangun sebuah bahtera dan menyimpan sisa-sisa kehidupan. Setelah air bah Nuh mempersembahkan kurban (yang nihoah kata, menggambarkan "menyenangkan" bau pengorbanan, belum lagi pun pada nama Nuh) dan menandatangani perjanjian dengan Allah mengatur penumpahan darah (yaitu, izin manusia untuk membunuh bawah diatur keadaan) Setelah ini ia menjadi "penggarap pertama tanah", menanam kebun anggur, dan minum anggur, dan jatuh tertidur telanjang, Ham anak Nuh melihat ayahnya telanjang dan mengatakan kepada saudara-saudaranya, dan Nuh mengutuk Ham. anak Kanaan.
Nuh meninggal 350 tahun setelah air bah, pada usia 950, yang terakhir dari para Leluhur kuno sangat berumur panjang. Manusia maksimum umur, seperti yang digambarkan oleh Alkitab, berkurang dengan cepat setelah itu, dari hampir 1.000 tahun ke 120 tahun dari Musa.
Analisis Narasi
Asal
Menurut hipotesis dokumenter, lima kitab pertama dari Alkitab (Pentateukh / Taurat), termasuk Kejadian, yang disusun selama abad ke-5 SM dari empat sumber utama, yang sendiri tanggal dari tidak lebih awal dari abad ke-10 SM. Dua dari ini, Jahwist, terdiri dalam abad ke-10 SM, dan sumber Priestly, dari akhir abad ke-7 SM, membentuk bab Kejadian yang menyangkut Nuh. Upaya oleh editor abad ke-5 untuk mengakomodasi dua independen dan kadang-kadang bertentangan rekening sumber untuk kebingungan atas hal-hal seperti berapa banyak pasang hewan Nuh mengambil, dan berapa lama banjir berlangsung
Nuh dan anggur
Komentator, sedini era klasik, pada Kejadian 9:20-21 telah dimaafkan minum berlebihan Nuh karena dia dianggap sebagai peminum anggur pertama, orang pertama yang menemukan menenangkan, menghibur, dan efek menghidupkan anggur. John Chrysostom, seorang ayah gereja, menulis bahwa perilaku Nuh dapat dipertahankan: sebagai manusia pertama yang rasa anggur, dia tidak akan tahu efek samping nya:. "Melalui ketidaktahuan dan kurangnya pengalaman dari jumlah yang tepat untuk minum, jatuh ke dalam mabuk"
Philo, seorang filsuf Yahudi Helenistik juga exonerates Nuh dengan mencatat bahwa seseorang dapat minum di dua cara yang berbeda: (1) untuk minum anggur secara berlebihan, suatu dosa yang khas bagi orang jahat setan atau (2) untuk mengambil bagian dari anggur sebagai orang bijak, Nuh menjadi yang terakhir.
Dalam tradisi Yahudi, Rabbi menyalahkan setan untuk menjenuhkan anggur memabukkan dengan sifat dari darah hewan tertentu, sehingga Nuh berperilaku tidak tahu apa yang dia lakukan .
Nuh dan Ham
Artikel utama: Curse of Ham # interpretasi Incest
Dalam bidang kritik Alkitab Psikologis, JH Ellens dan WG Rollins mengatasi narasi Kejadian 9:18-27 yang menceritakan perilaku konvensional yang terjadi antara Nuh dan Ham. Karena singkatnya dan inkonsistensi tekstual, telah menyarankan bahwa cerita ini adalah "sempalan dari sebuah cerita yang lebih besar" Sebuah akun lengkap akan menjelaskan apa sebenarnya Ham "telah dilakukan untuk" ayahnya,. Atau mengapa Nuh diarahkan kutukan di Kanaan untuk kesalahannya Ham, atau bagaimana Nuh datang untuk mengetahui apa yang terjadi. Narator berkaitan dua fakta: ". Melihat ketelanjangan ayahnya" (1) Nuh menjadi mabuk ketika ia "menemukan dirinya dalam tendanya" dan (2) Ham demikian, bagian-bagian berputar di sekitar seksualitas dan paparan alat kelamin dibandingkan dengan bahasa Ibrani lainnya Alkitab teks, seperti 02:15 Habakuk dan Ratapan 4:21.
Nuh keturunan
Penyebaran keturunan Sem, Ham, dan Yafet (peta dari 1.854 Textbook Atlas Sejarah dan Geografi Alkitab)
Kejadian 10 menetapkan keturunan Sem, Ham, dan Yafet, dari siapa bangsa bercabang atas bumi setelah air bah. Di antara keturunan Yafet adalah negara maritim. (Kejadian 10:2-5) Cush anak Ham memiliki seorang putra bernama Nimrod, yang menjadi orang pertama mungkin di bumi, seorang pemburu perkasa, raja di Babel dan tanah Sinear. (Kejadian 10:6-10) Dari sana Asyur pergi dan membangun Niniwe. (Kejadian 10:11-12) keturunan Kanaan itu - Sidon, Het, orang Yebus, orang Amori, orang Girgasi, orang Hewi, para Arkites, para Sinites, para Arvadites, para Zemarites, dan Hamathites - menyebar dari Sidon sejauh Gerar, dekat Gaza, dan sejauh Sodom dan Gomora. (Kejadian 10:15-19) Di antara keturunan Sem adalah Eber. (Kejadian 10:21)
Sikap religius Yudaisme
Nuh di rabbi sastra dan Noach (Parsha)
Kebenaran Nuh adalah subyek dari banyak diskusi di antara para rabi [17] Gambaran Nuh sebagai "benar dalam generasinya" tersirat untuk beberapa bahwa kesempurnaan itu hanya relatif:. Dalam generasinya orang-orang jahat, ia bisa dianggap benar , namun dalam generasi dari tzadik seperti Abraham, ia tidak akan dianggap begitu benar. Mereka menunjukkan bahwa Nuh tidak berdoa kepada Tuhan atas nama mereka akan dihancurkan, seperti Abraham berdoa bagi orang jahat Sodom dan Gomora. Bahkan, Nuh tidak pernah terlihat berbicara, ia hanya mendengarkan Tuhan dan bertindak atas perintah-Nya. Hal ini menyebabkan komentator tersebut untuk menawarkan sosok Nuh sebagai "orang dalam mantel bulu," yang memastikan kenyamanan sendiri sementara mengabaikan tetangganya. Lainnya, seperti komentator Rashi abad pertengahan, yang diadakan pada sebaliknya bahwa pembangunan Tabut berbaring lebih dari 120 tahun, sengaja untuk memberikan waktu orang-orang berdosa untuk bertobat. Rashi menafsirkan pernyataan ayahnya penamaan Nuh (dalam bahasa Ibrani ????) "Yang satu ini akan menghibur (dalam bahasa Ibrani-yeNaHamainu ??????????) dari pekerjaan kita dan tangan kita sakit dari tanah bahwa Tuhan telah mengutuk", dengan mengatakan Noah menandai era baru kemakmuran, ketika ada pelonggaran (dalam bahasa Ibrani - nahah - ???) dari kutukan dari zaman Adam ketika bumi yang dihasilkan duri dan onak bahkan di mana laki-laki menabur gandum dan bahwa Nuh kemudian diperkenalkan bajak.
Kristen
Sebuah penggambaran Kristen awal menunjukkan Nuh memberikan sikap orant sebagai merpati kembali
Menurut 2 Petrus 2:5, Nuh dianggap sebagai "pengkhotbah kebenaran". Injil dalam Perjanjian Baru, Injil Lukas membandingkan Banjir Nuh dengan hari kedatangan kiamat: "Sama seperti itu pada zaman Nuh, demikian juga itu akan berada di hari-hari kedatangan Anak Manusia. "
Surat Pertama Petrus membandingkan hemat daya baptisan dengan Ark menyelamatkan orang-orang yang berada di dalamnya. Di kemudian pemikiran Kristen, Tabut datang untuk dibandingkan dengan Gereja: keselamatan itu dapat ditemukan hanya dalam Kristus dan ketuhanan, seperti pada zaman Nuh itu telah ditemukan hanya dalam Ark St Agustinus dari Hippo (354-430), ditunjukkan dalam The City of God yang dimensi bahtera berhubungan dengan dimensi tubuh manusia, yang sesuai dengan tubuh Kristus, persamaan Ark dan Gereja masih ditemukan dalam ritus baptisan Anglikan, yang meminta Tuhan, " yang rahmat-Mu yang besar Engkau telah membeli menyimpan Nuh, "untuk menerima ke dalam Gereja bayi akan dibaptis.
Dalam agama Kristen abad pertengahan, ketiga putra nuh umumnya dianggap sebagai pendiri populasi dari tiga benua yang diketahui, Yafet / Eropa, Sem / Asia, dan Ham / Afrika, meskipun variasi jarang diadakan bahwa mereka mewakili tiga kelas masyarakat abad pertengahan - para imam (Sem), para prajurit (Yafet), dan petani (Ham). Pada abad 18 dan 19 pandangan bahwa anak-anak Ham pada umumnya telah harfiah "menghitam" oleh kutukan Nuh dikutip sebagai pembenaran untuk perbudakan hitam.
Dalam Latter-day Saint teologi, malaikat Jibril tinggal di kehidupan fana-Nya sebagai patriark Nuh. Gabriel dan Nuh dianggap sebagai individu yang sama,. Nuh menjadi nama fana dan Gabriel menjadi nama surgawinya
Islam
pandangan Islam tentang Nuh
Nuh adalah sosok yang sangat penting dalam Islam, dan dipandang sebagai salah satu nabi yang paling signifikan dari semua. Al Qur'an berisi 43 referensi Nuh dalam 28 bab dan bab Seventy-first, Bab Nuh, dinamai menurut namanya. Narasi Nuh sebagian besar terdiri sekitar khotbahnya serta kisah banjir besar. Narasi Nuh meletakkan prototipe untuk banyak cerita kenabian berikutnya, yang dimulai dengan nabi memperingatkan umat-Nya dan kemudian masyarakat menolak pesan dan menghadapi hukuman. Nuh bukanlah nabi pertama kali dikirim ke manusia, menurut Quran (Nabi pertama menurut Islam adalah Adam, yang adalah manusia pertama dan dengan demikian nabi pertama karena ia adalah satu-satunya untuk menyampaikan pesan pada waktu itu). Nuh memiliki beberapa judul dalam Islam, terutama didasarkan pada pujian baginya dalam Al-Qur'an, termasuk Messenger Benar Allah (XXVI: 107) dan Grateful Hamba Allah (XVII: 3). Lebih lanjut menyatakan Qur'an bahwa Allah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Amram atas seluruh umat manusia (III: 33).
Al-Qur'an berfokus pada beberapa contoh dari kehidupan Nuh lebih dari yang lain, dan salah satu peristiwa yang paling signifikan adalah banjir besar. Tuhan membuat perjanjian dengan Nuh seperti halnya dengan Abraham, Musa, Yesus, dan Muhammad di kemudian hari (XXXIII: 7). Nuh ini kemudian dicerca oleh orang-orang dan dicela oleh mereka untuk menjadi utusan manusia biasa dan bukan malaikat (X: 72-74). Selain itu, orang-orang dari kata-kata Nuh mengejek Nuh dan menyebutnya pembohong (VII: 62) dan bahkan menunjukkan bahwa Nuh dimiliki oleh setan ketika nabi berhenti memberitakan (LIV: 9). Hanya terendah dalam komunitas bergabung Nuh di percaya dalam pesan Tuhan (XI: 29), dan narasi Nuh lanjut dia menjelaskan berkhotbah baik di swasta dan publik. Al-Qur'an menceritakan bahwa Nuh menerima wahyu untuk membangun Ark, setelah rakyatnya menolak untuk percaya dalam pesannya dan mendengar peringatan itu. Narasi melanjutkan dengan menggambarkan bahwa air dicurahkan dari langit, menghancurkan semua orang berdosa. Setelah Banjir Besar berhenti, Tabut beristirahat di puncak Gunung Judi (Quran 11:44).
[Sunting] Gnostik
Makam Nuh di daerah Nakhchivan Republik Azerbaijan. The Nakhchivan Nama diyakini berasal dari makna "Tempat di mana Nuh mendarat setelah banjir"
Gnostisisme merupakan perkembangan penting (dan keberangkatan dari) Kristen awal, pencampuran kitab suci Yahudi dan ajaran Kristen dengan agama pagan tradisional dan esoteris konsep filsafat Yunani. Sebuah teks Gnostik penting, Apocryphon Yohanes, melaporkan bahwa archon kepala menyebabkan banjir karena dia ingin menghancurkan dunia yang telah dibuat, tetapi Pemikiran Pertama memberitahu Nuh dari rencana archon kepala, dan Nuh memberitahu sisa kemanusiaan. Berbeda dengan rekening Kejadian, bukan saja keluarga Nuh diselamatkan, tetapi banyak orang lain juga mengindahkan panggilan Nuh. Tidak ada tabut di akun ini, melainkan Nuh dan yang lain bersembunyi di "awan bercahaya".
Baha'i
The Baha'i Faith menganggap Kapal dan Air Bah sebagai simbolik. Dalam kepercayaan Baha'i, hanya pengikut Nuh secara rohani hidup, diawetkan dalam tabut ajarannya, seperti orang lain yang mati secara rohani. kitab Baha'i Kitab-i-Íqán mendukung keyakinan Islam bahwa Nuh memiliki sejumlah besar sahabat, baik 40 atau 72, selain keluarganya di Ark, dan bahwa ia mengajar selama 950 (simbolis) tahun sebelum air bah.
Mitologi Mitos Banjir
Nuh korban bakaran pertama setelah air bah - bantuan di Holy Trinity Column di Olomouc
Yunani Kuno
Dalam mitologi Yunani, Nuh telah sering dibandingkan dengan Deucalion, putra Prometheus dan Pronoia. Seperti Nuh, Deucalion adalah pembuat anggur atau penjual anggur, ia diperingatkan banjir (kali ini oleh Zeus dan Poseidon), ia membangun sebuah bahtera dan staf dengan makhluk - dan ketika ia menyelesaikan perjalanannya, memberikan terima kasih dan mengambil saran dari para dewa tentang bagaimana terisi kembali Bumi. Deucalion juga mengirim seekor merpati untuk mencari tahu tentang situasi dunia dan kembalinya burung dengan cabang zaitun. Ini dan beberapa contoh lain dari perbandingan nyata antara mitos Yunani dan "karakter utama" dalam Perjanjian Lama / Taurat telah menyebabkan sarjana Alkitab baru-baru ini menyarankan pengaruh Helenistik dalam komposisi bagian awal dari Alkitab Ibrani
Mesopotamia
Mitos banjir awal tertulis ditemukan dalam Epic Mesopotamia Atrahasis dan Epic of Gilgamesh teks. Banyak sarjana percaya bahwa Nuh dan kisah Alkitab Banjir berasal dari versi Mesopotamia, terutama karena mitologi Alkitab yang saat ini ditemukan dalam Yudaisme, Kristen, Islam dan saham Mandeanism tumpang tindih dengan konsistensi jauh lebih tua tertulis kisah Mesopotamia kuno The Banjir Besar, dan bahwa Ibrani awal diketahui telah tinggal di Mesopotamia.
Pemerintahan sejarah Gilgames diyakini menjadi sekitar 2.700 SM, tak lama sebelum cerita tertulis tertua yang dikenal. Penemuan artefak terkait dengan Aga dan Enmebaragesi dari Kish, dua raja lainnya yang disebut dalam cerita, telah memberikan kredibilitas kepada keberadaan historis Gilgames.
Sumeria Gilgames awal puisi tanggal dari sedini dinasti Ketiga Ur (2100-2000 SM). Salah satu puisi menyebutkan perjalanan Gilgames untuk memenuhi pahlawan banjir, serta versi singkat dari kisah air bah. Versi Akkadia awal epik terpadu adalah tanggal untuk ca. 2000-1500 SM Karena sifat fragmentaris dari versi Babilonia Lama, tidak jelas apakah mereka termasuk account diperluas dari mitos banjir,. Meskipun satu fragmen pasti termasuk kisah perjalanan Gilgames untuk memenuhi Utnapishtim. "Standar" versi Akkadia termasuk versi panjang cerita banjir dan diedit oleh Sin-liqe-unninni kira antara 1300 dan 1000 SM. Dalam epos Mesopotamia, Atrahasis (Utnapishtim) dimuliakan sebagai pahlawan bagi epik perbuatan membangun dan loading bahtera, sedangkan Kejadian hanya mengatakan, "Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya." Ketaatan kepada Allah, bukan keberanian manusia, adalah fokus dalam narasi Kejadian nanti.
No comments:
Post a Comment