4 hal yg dapat menerangi hati seseorang, yaitu : 1. Perut lapar (
dengan lapar (puasa) dapat menimbulkan rasa takut kepada Allah ). 2.
Berteman dengan orang-orang shalih. 3. Selalu mengingat dosa yg pernah
dilakukan, dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. 4. Tidak
banyak berkhayal. - Ahli Hikmah
Sulitnya Melupakan Seseorang Betapa sulit melupakan seseorang yang pernah mengisi hati. siapapun mungkin pernah mengalaminya, karna perasaan seperti ini banyak yang merasakannya. Bukan hal yang tabu ketika kalian membicarakannya agar bisa mengolah rasa itu menjadi rasa yang tidak menimbulkan kegetiran dalam menjalankan hidup. Rasa cinta memang fitrah, tapi keadaan lah yang merubah fitrah itu... menjadi se buah fitnah. Keinginan untuk dicintai dan mencintai menjadi tombak seseorang untuk merasakan cinta yang belum halal. Melupakan orang yang pernah di cintai memang bukan perkara mudah, bukan hanya orang yang melaksanakan ‘pacaran’ saja yang pernah merasakan hal ini. Tapi bagi orang yang tak pernah merasakan pacaran bahkan tak pernah mengungkapkan isi hatinya pun merasakan hal ini. Ini lah bukti bahwa cinta yang fitrah bisa menjadi fitnah yang nyata bila tak diolah dengan bijak. Sadarilah bahwa kalian sedang melangkah untuk menjadi lebih baik.Sudah seharusnya ketika si ‘dia’ tak bisa di miliki, dia sudah menjadi bagian masa lalu mu. Kalo memang sulit untuk melupakannya, tak perlulah tiba-tiba harus dilupakan. Tapi biarlah si dia menjadi pengingat mu bahwa masih ada cinta sejati yang menunggumu didepan,karna kalian bukan menanti masa lalu. Si dia dengan kehidupannya dan kamu dengan kehidupanmu, ini lah yang harus di tekankan dalam perjalanan hidupmu. Toh ketika kamu berusaha keras melupakan si dia, dia justru sedang asyik melenggang tanpa memikirkanmu. Lantas siapa yang merugi kalo seperti ini.Rasa sakit karna ternyata dia gak memilihmu untuk menjadi pemberhentian terakhir , bukan berarti menjadikanmu lupa bahwa Tuhan selalu ada disampingmu. Apalagi bagi yang ingin melupakan si dia karna pernah melegalkan aktivitas pacaran. Justru Tuhan sangat sayang padamu,Dia bebaskan kamu dari aktivitas maksiat. Harusnya kalian bangga dan senang Tuhan masih perhatian padamu. Kalian dituntun untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, dengan cinta yang diberikanNya. Dari sini lah kamu harus bersadar diri,bahwa melupakan mantan kekasih yang tak pernah halal bagimu adalah sebuah kebangkitan. Bangkit dari keterpurukan maksiat yang pernah kamu lakukan dan bangkit untuk memperjuangkannya. Anggaplah cinta pada mantan kekasihmu yang masih tersimpan sampai saat ini adalah bagian dari pengingatmu akan masa lalu,agar kalian tak pernah mengulanginya lagi.Sungguh merugilah bagi orang yang dituntun menjadi lebih baik,namun dia kembali mengikuti alur masa lalunya. Sedangkan bagi yang tak pernah pacaran, tapi pernah merasakan jatuh cinta yang sangat pada si dia. Namun dia tak menambatkan hatinya padamu, dan memilih menambatkan hatinya pada orang lain. antum mungkin merasakan sakit yang lebih dahsyat, karna tak pernah mengungkapkan rasa cintamu. Disebabkan ingin menjaga hati dan perasaanmu juga dia. Masalah hati ini memang tak bisa dipecahkan secara rasional, karna sekali lagi ini masalah perasaan yang hanya kamu lah yang tahu seberapa besar dan seberapa dahsyat. Namun harus ada keberanian yang kuat untuk melupakannya, sangat disayangkan penjagaanmu terhadap perasaan harus tercoreng karna cinta yang tak pernah dihalalkan. Ibarat minum obat, kamu harus berani minum obat yang pahit sekalipun agar kamu segera sembuh dari sakitmu. Yang perlu kamu selalu ingat dan tekankan pada hatimu adalah kelak akan ada orang yang lebih berhak untuk mendapat cinta sejatimu dari pada orang yang sekarang ini tak mampu di lupakan. Tak mungkin juga kamu akan lebih mencintai si dia yang tak halal bagimu daripada orang yang telah halal bagimu, hal ini harus segera ditegaskan dalam hatimu. Bahwa kelak ada orang yang patut kamu cintai...jodohmu yang HALAL..
Puasa Senin Kamis Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari Senin maka beliau bersabda, "Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus sebagai Nabi, atau hari diturunkannya al-Qur'an kepadaku." Di dalam riwayat yang bersumber dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata, "Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR. Lima Imam ahli hadits, kecuali Abu Dawud). Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Amal-amal itu diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku senang jika amalku ditampakkan pada saat aku sedang berpuasa." (HR at-Tirmidzi)
KAU BERHIAS UNTUK SIAPA ?... Bismillahi minal Awwali wal akhiri ... Berhias merupakan kegemaran para wanita, tak bisa di nafikkan lagi berhias menjadi salah satu fitrah para wanita. Banyak alasan yang mengawali keinginan berhias, dari yang ingin memelihara kecantikan dan keindahan sampai para muslimah yang kurang percaya diri kalo dirinya tidak berhias. Wanita muslimah memiliki akhlak dan kepribadian yang berbeda dengan wanita kafir atau wanita jahiliyah, begitupun dengan masalah berhias. Wanita muslimah adalah wanita yang selalu menjaga dirinya, kehormatannya, kesopanannya dan rasa malu. Sedangkan wanita jahiliyah adalah wanita yang suka berhias, bersolek, mempertontonkan dirinya untuk menggoda laki-laki. Na'udzubillah.. Tabarruj, salah satu potensi yang paling menghancurkan para muslimah pada jaman sekarang. Apa itu tabarruj ?? Tabarruj secara bahasa artinya menyingkap dan mempertontonkan. Sedangkan secara syari'at tabarruj menurut Al Jauhary adalah pertunjukkan perhiasan dan berbagai keindahan wanita kepada kaum lelaki. ”… Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jaman jahiliyah jaman dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33) Bentuk tabarruj wanita jaman jahiliyah jaman dulu yaitu berbaur dengan kaum laki-laki, berjalan berlenggak-lenggok, dan berhias untuk menggoda laki-laki. Para muslimah ber jilbab pun kadang tak menyadari dirinya tengah bertabarruj, maka perlu disadari tabarruj bukan hanya menonjolkan aurat saja, tapi memperlihatkan perhiasannya untuk menarik perhatian laki-laki. Seperti sengaja memperindah wajah dengan hiasan warna-warni selain pada suaminya. Tentu saja bila dia berhias untuk suaminya, hal seperti ini diperbolehkan. Larangan tabarruj bukan berarti larangan mutlak untuk mengenakan perhiasan dan berdandan. Wanita boleh mengenakan perhiasan asalkan perhiasan itu tidak mencolok dan wajar, seperti cincin yang sederhana. Mereka juga boleh berdandan dengan ringan untuk sekedar menjaga kebersihan. Boleh juga menggunakan wewangian yang tidak semerbak baunya untuk sekedar menutup bau badan agar orang sekitar kita tidak terganggu dengan bau jilbab kita sehingga timbul kesan muslimah yang jorok, tapi itu pun hanya sekedarnya jangan berlebihan. Asal, semua itu tidak dilakukan untuk menarik perharian lawan jenis. Sebab, yang disebut dengan tabarruj adalah menampakkan perhiasan dan kecantikan sehingga menarik perhatian dan mengundang kekaguman lawan jenis. Jika perhiasan atau dandanan tidak menarik perhatian, maka fakta tabarruj tidak terwujud, sehingga ia tidak tergolong tabarruj. Lantas bagaimana kita menghindari tabarruj?? Sahabat muslimah, Perhiasan yang paling berharga pada muslimah adalah rasa malu dan indikasi rasa malu adalah menundukkan pandangan. Maka tundukanlah pandanganmu. Lalu ikutilah etika berpakaian muslimah yang syar’i, yaitu menutup seluruh tubuh kecuali yang biasa tampak padanya yaitu wajah dan telapak tangan. Tidak transparan dan tidak menonjolkan aurat alias tidak ketat, dan ini di sampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa di antara penduduk neraka adalah wanita yang berpakaian tetapi telanjang mereka tidak masuk surga bahkan tidak pula mencium baunya. Na'udzubillah.. Lalu janganlah menarik perhatian dengan bau parfum yang menyengat, sehingga para laki-laki tergoda oleh kalian. Sehingga kata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila wanita itu menggunakan minyak wangi yang menyengat kemudian lewat di depan laki-laki maka dia di ibaratkan sama dengan pezina. Na'udzubillah.. Sahabat muslimah, Cintamu kepada-Nya palsu, jika engkau masih memanjakan Nafsu. Bagaimana engkau yakin telah bersama-Nya bila dunia lebih engkau khawatirkan?? Ingatlah, bahwasannya semua bentuk ibadahmu telah membuatmu bersama- Nya adalah karna kesadaranmu saat menyikapi dunia. Maka pikirkanlah lagi, engkau hendak berhias untuk siapa ??
<-[ 3 DO'A YANG SELALU DIKABULKAN ALLAH ]>-
Ada tiga orang yang tidak ditolak do’a mereka:
(1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka;
(2) Seorang penguasa yang adil;
(3) Dan do’a orang yang dizalimi (teraniaya).
Do’a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah,
“Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Tirmidzi)
Subhanallah... Adakah kita termasuk golongan orang tersebut di atas?
Sumber : Belajar Berjuang Bertaqwa
7 AMALAN YANG PAHALANYA TERUS MENGALIR Bismillaahirrahmaanirrahiim... AMAL JARIYAH adalah sebutan bagi amalan yang terus mengalir pahalanya, walaupun orang yang melakukan amalan tersebut sudah wafat. Amalan tersebut terus memproduksi pahala yang terus mengalir kepadanya. Dari Abu Hurairah menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim) Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariyah. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda; "Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab- kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya." (HR. Ibnu Majah) Di dalam hadis ini disebut tujuh macam amal yang tergolong amal jariyah sebagai berikut. 1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, seperti diskusi, ceramah, dakwah, dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah menulis buku yang berguna dan mempublikasikannya. 2. Mendidik anak menjadi anak yang saleh. Anak yang saleh akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadis ini, kebaikan yang dipeibuat oleh anak saleh pahalanya sampai kepada orang tua yang mendidiknya yang telah wafat tanpa mengurangi nilai/pahala yang diterima oleh anak tadi. 3. Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya. 4. Membangun masjid. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi SAW, "Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Orang yang membangun masjid tersebut akan menerima pahala seperti pahala orang yang beribadah di masjid itu. 5. Membangun rumah atau pondokan bagi orang-orang yang bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya. 6. Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tampat-tempat orang yang membutuhkannya atau menggali sumur di tempat yang sering dilalui atau didiami orang banyak. Setelah orang yang mengalirkan air itu wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang hidup maka ia mendapat pahala yang terus mengalir. Semakin banyak orang yang memanfaatkannya semakin banyak ia menerima pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membangun sebuah sumur lalu diminum oleh makhluk atau burung yang kehausan, maka Allah akan memberinya pahala kelak di hari kiamat." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah) 7. Menyedekahkan sebagian harta. Sedekah yang diberikan secara ikhlas akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Semoga bermanfaat..
Sulitnya Melupakan Seseorang Betapa sulit melupakan seseorang yang pernah mengisi hati. siapapun mungkin pernah mengalaminya, karna perasaan seperti ini banyak yang merasakannya. Bukan hal yang tabu ketika kalian membicarakannya agar bisa mengolah rasa itu menjadi rasa yang tidak menimbulkan kegetiran dalam menjalankan hidup. Rasa cinta memang fitrah, tapi keadaan lah yang merubah fitrah itu... menjadi se buah fitnah. Keinginan untuk dicintai dan mencintai menjadi tombak seseorang untuk merasakan cinta yang belum halal. Melupakan orang yang pernah di cintai memang bukan perkara mudah, bukan hanya orang yang melaksanakan ‘pacaran’ saja yang pernah merasakan hal ini. Tapi bagi orang yang tak pernah merasakan pacaran bahkan tak pernah mengungkapkan isi hatinya pun merasakan hal ini. Ini lah bukti bahwa cinta yang fitrah bisa menjadi fitnah yang nyata bila tak diolah dengan bijak. Sadarilah bahwa kalian sedang melangkah untuk menjadi lebih baik.Sudah seharusnya ketika si ‘dia’ tak bisa di miliki, dia sudah menjadi bagian masa lalu mu. Kalo memang sulit untuk melupakannya, tak perlulah tiba-tiba harus dilupakan. Tapi biarlah si dia menjadi pengingat mu bahwa masih ada cinta sejati yang menunggumu didepan,karna kalian bukan menanti masa lalu. Si dia dengan kehidupannya dan kamu dengan kehidupanmu, ini lah yang harus di tekankan dalam perjalanan hidupmu. Toh ketika kamu berusaha keras melupakan si dia, dia justru sedang asyik melenggang tanpa memikirkanmu. Lantas siapa yang merugi kalo seperti ini.Rasa sakit karna ternyata dia gak memilihmu untuk menjadi pemberhentian terakhir , bukan berarti menjadikanmu lupa bahwa Tuhan selalu ada disampingmu. Apalagi bagi yang ingin melupakan si dia karna pernah melegalkan aktivitas pacaran. Justru Tuhan sangat sayang padamu,Dia bebaskan kamu dari aktivitas maksiat. Harusnya kalian bangga dan senang Tuhan masih perhatian padamu. Kalian dituntun untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, dengan cinta yang diberikanNya. Dari sini lah kamu harus bersadar diri,bahwa melupakan mantan kekasih yang tak pernah halal bagimu adalah sebuah kebangkitan. Bangkit dari keterpurukan maksiat yang pernah kamu lakukan dan bangkit untuk memperjuangkannya. Anggaplah cinta pada mantan kekasihmu yang masih tersimpan sampai saat ini adalah bagian dari pengingatmu akan masa lalu,agar kalian tak pernah mengulanginya lagi.Sungguh merugilah bagi orang yang dituntun menjadi lebih baik,namun dia kembali mengikuti alur masa lalunya. Sedangkan bagi yang tak pernah pacaran, tapi pernah merasakan jatuh cinta yang sangat pada si dia. Namun dia tak menambatkan hatinya padamu, dan memilih menambatkan hatinya pada orang lain. antum mungkin merasakan sakit yang lebih dahsyat, karna tak pernah mengungkapkan rasa cintamu. Disebabkan ingin menjaga hati dan perasaanmu juga dia. Masalah hati ini memang tak bisa dipecahkan secara rasional, karna sekali lagi ini masalah perasaan yang hanya kamu lah yang tahu seberapa besar dan seberapa dahsyat. Namun harus ada keberanian yang kuat untuk melupakannya, sangat disayangkan penjagaanmu terhadap perasaan harus tercoreng karna cinta yang tak pernah dihalalkan. Ibarat minum obat, kamu harus berani minum obat yang pahit sekalipun agar kamu segera sembuh dari sakitmu. Yang perlu kamu selalu ingat dan tekankan pada hatimu adalah kelak akan ada orang yang lebih berhak untuk mendapat cinta sejatimu dari pada orang yang sekarang ini tak mampu di lupakan. Tak mungkin juga kamu akan lebih mencintai si dia yang tak halal bagimu daripada orang yang telah halal bagimu, hal ini harus segera ditegaskan dalam hatimu. Bahwa kelak ada orang yang patut kamu cintai...jodohmu yang HALAL..
Puasa Senin Kamis Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari Senin maka beliau bersabda, "Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus sebagai Nabi, atau hari diturunkannya al-Qur'an kepadaku." Di dalam riwayat yang bersumber dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata, "Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR. Lima Imam ahli hadits, kecuali Abu Dawud). Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Amal-amal itu diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku senang jika amalku ditampakkan pada saat aku sedang berpuasa." (HR at-Tirmidzi)
KAU BERHIAS UNTUK SIAPA ?... Bismillahi minal Awwali wal akhiri ... Berhias merupakan kegemaran para wanita, tak bisa di nafikkan lagi berhias menjadi salah satu fitrah para wanita. Banyak alasan yang mengawali keinginan berhias, dari yang ingin memelihara kecantikan dan keindahan sampai para muslimah yang kurang percaya diri kalo dirinya tidak berhias. Wanita muslimah memiliki akhlak dan kepribadian yang berbeda dengan wanita kafir atau wanita jahiliyah, begitupun dengan masalah berhias. Wanita muslimah adalah wanita yang selalu menjaga dirinya, kehormatannya, kesopanannya dan rasa malu. Sedangkan wanita jahiliyah adalah wanita yang suka berhias, bersolek, mempertontonkan dirinya untuk menggoda laki-laki. Na'udzubillah.. Tabarruj, salah satu potensi yang paling menghancurkan para muslimah pada jaman sekarang. Apa itu tabarruj ?? Tabarruj secara bahasa artinya menyingkap dan mempertontonkan. Sedangkan secara syari'at tabarruj menurut Al Jauhary adalah pertunjukkan perhiasan dan berbagai keindahan wanita kepada kaum lelaki. ”… Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jaman jahiliyah jaman dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33) Bentuk tabarruj wanita jaman jahiliyah jaman dulu yaitu berbaur dengan kaum laki-laki, berjalan berlenggak-lenggok, dan berhias untuk menggoda laki-laki. Para muslimah ber jilbab pun kadang tak menyadari dirinya tengah bertabarruj, maka perlu disadari tabarruj bukan hanya menonjolkan aurat saja, tapi memperlihatkan perhiasannya untuk menarik perhatian laki-laki. Seperti sengaja memperindah wajah dengan hiasan warna-warni selain pada suaminya. Tentu saja bila dia berhias untuk suaminya, hal seperti ini diperbolehkan. Larangan tabarruj bukan berarti larangan mutlak untuk mengenakan perhiasan dan berdandan. Wanita boleh mengenakan perhiasan asalkan perhiasan itu tidak mencolok dan wajar, seperti cincin yang sederhana. Mereka juga boleh berdandan dengan ringan untuk sekedar menjaga kebersihan. Boleh juga menggunakan wewangian yang tidak semerbak baunya untuk sekedar menutup bau badan agar orang sekitar kita tidak terganggu dengan bau jilbab kita sehingga timbul kesan muslimah yang jorok, tapi itu pun hanya sekedarnya jangan berlebihan. Asal, semua itu tidak dilakukan untuk menarik perharian lawan jenis. Sebab, yang disebut dengan tabarruj adalah menampakkan perhiasan dan kecantikan sehingga menarik perhatian dan mengundang kekaguman lawan jenis. Jika perhiasan atau dandanan tidak menarik perhatian, maka fakta tabarruj tidak terwujud, sehingga ia tidak tergolong tabarruj. Lantas bagaimana kita menghindari tabarruj?? Sahabat muslimah, Perhiasan yang paling berharga pada muslimah adalah rasa malu dan indikasi rasa malu adalah menundukkan pandangan. Maka tundukanlah pandanganmu. Lalu ikutilah etika berpakaian muslimah yang syar’i, yaitu menutup seluruh tubuh kecuali yang biasa tampak padanya yaitu wajah dan telapak tangan. Tidak transparan dan tidak menonjolkan aurat alias tidak ketat, dan ini di sampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa di antara penduduk neraka adalah wanita yang berpakaian tetapi telanjang mereka tidak masuk surga bahkan tidak pula mencium baunya. Na'udzubillah.. Lalu janganlah menarik perhatian dengan bau parfum yang menyengat, sehingga para laki-laki tergoda oleh kalian. Sehingga kata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila wanita itu menggunakan minyak wangi yang menyengat kemudian lewat di depan laki-laki maka dia di ibaratkan sama dengan pezina. Na'udzubillah.. Sahabat muslimah, Cintamu kepada-Nya palsu, jika engkau masih memanjakan Nafsu. Bagaimana engkau yakin telah bersama-Nya bila dunia lebih engkau khawatirkan?? Ingatlah, bahwasannya semua bentuk ibadahmu telah membuatmu bersama- Nya adalah karna kesadaranmu saat menyikapi dunia. Maka pikirkanlah lagi, engkau hendak berhias untuk siapa ??
3 do'a yg di ijabah
Ada tiga orang yang tidak ditolak do’a mereka:
(1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka;
(2) Seorang penguasa yang adil;
(3) Dan do’a orang yang dizalimi (teraniaya).
Do’a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah,
“Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Tirmidzi)
Subhanallah... Adakah kita termasuk golongan orang tersebut di atas?
Sumber : Belajar Berjuang Bertaqwa
7 AMALAN YANG PAHALANYA TERUS MENGALIR Bismillaahirrahmaanirrahiim... AMAL JARIYAH adalah sebutan bagi amalan yang terus mengalir pahalanya, walaupun orang yang melakukan amalan tersebut sudah wafat. Amalan tersebut terus memproduksi pahala yang terus mengalir kepadanya. Dari Abu Hurairah menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim) Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariyah. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda; "Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab- kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya." (HR. Ibnu Majah) Di dalam hadis ini disebut tujuh macam amal yang tergolong amal jariyah sebagai berikut. 1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, seperti diskusi, ceramah, dakwah, dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah menulis buku yang berguna dan mempublikasikannya. 2. Mendidik anak menjadi anak yang saleh. Anak yang saleh akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadis ini, kebaikan yang dipeibuat oleh anak saleh pahalanya sampai kepada orang tua yang mendidiknya yang telah wafat tanpa mengurangi nilai/pahala yang diterima oleh anak tadi. 3. Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya. 4. Membangun masjid. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi SAW, "Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Orang yang membangun masjid tersebut akan menerima pahala seperti pahala orang yang beribadah di masjid itu. 5. Membangun rumah atau pondokan bagi orang-orang yang bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya. 6. Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tampat-tempat orang yang membutuhkannya atau menggali sumur di tempat yang sering dilalui atau didiami orang banyak. Setelah orang yang mengalirkan air itu wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang hidup maka ia mendapat pahala yang terus mengalir. Semakin banyak orang yang memanfaatkannya semakin banyak ia menerima pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membangun sebuah sumur lalu diminum oleh makhluk atau burung yang kehausan, maka Allah akan memberinya pahala kelak di hari kiamat." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah) 7. Menyedekahkan sebagian harta. Sedekah yang diberikan secara ikhlas akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Semoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment