Plagiasi adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri.
Daftar aplikasi online yang bisa bantuin kamu untuk mengecek sebuah tulisan itu merupakan plagiasi atau bukan.
1. Unplag
Aplikasi ini sangat direkomendasikan untuk para siswa, pendidik, penulis, maupun editor. Kalau pakai ini, kamu nggak perlu ribet instal ke device kamu. Cukup online aja.
Unplag memungkinkan kamu untuk secara bersamaan memindai teks-teks dari format yang berbeda yang kamu butuhkan dalam waktu 4 detik per teks-pemindaian, tanpa penurunan kecepatan. Aplikasi ini bisa mengecek bagian terkecil hasil tiruan. Bisa mengecek sampai 16 miliar halaman dan dokumen di Google dan Bing.
Setiap kali selesai mengecek, Unplag bakal memberikan laporan plagiat. Di dalam laporan itu disuguhkan persentase kesamaan dan keaslian fail yang dipindai, sekaligus semua elemen yang disorot dengan hyperlink ke sumber-sumber aslinya. Selain itu, semua fail kamu akan tersimpan aman di dalam akun personal yang sudah kamu buat melalui Unplag.
Untuk menggunakan Unplag, kamu perlu berlangganan. Tapi sebelum berlangganan, kamu dapat menguji pengecekan ini dengan percobaan gratis sebanyak 275 kata. Nah, kamu bisa berlangganan selama satu bulan, tiga bulan, atau satu tahun. Semakin lama kamu berlangganan, kamu bisa membayar lebih murah yaitu sekitar $4,99 per bulan.
2. Writecheck
Aplikasi ini memungkinkan siswa atau penulis untuk mengecek tugas, supaya yakin bahwa semua sumber yang digunakan ada di dalam tugas mereka. Writecheck juga bisa mengecek kesalahan tata bahasa dan ejaan. Untuk memindai teks, kamu dapat mengupload dokumen dalam format Microsoft Word, WordPerfect, PostScript, .pdf, html, dan rtf. Selesai melakukan pemindaian, kamu akan mendapat laporan plagiarisme yang ditandai sorotan link langsung ke sumber plagiasi.
Nah, untuk aplikasi ini kamu juga perlu registrasi dan berlangganan. Sayangnya, nggak ada percobaan gratis. Lalu, selama penggunaan aplikasi ini, kamu hanya bisa memasukkan 5.000 kata. Kalau lebih dari 5.000 kata, kamu dikenakan biaya tambahan. Namun, dalam artikel '7 Best Online Tools to Detect Plagiarism & Prevent Takedown Notices' nggak disebutkan berapa nominal yang harus kamu keluarkan untuk penggunaan aplikasi ini.
3. Copyscape
Aplikasi ini menawarkan dua akun, gratis dan premium alias berbayar. Copyscape menawarkan perlindungan situs (berlaku untuk blogger) dari penjiplakan secara harian maupun mingguan. Kapan pun ditemukan ada situs yang isinya mirip dengan konten kamu, kamu akan mendapatkan email peringatan.
Dengan Copyscape, kamu dapat membuat database personal dan mengecek fail baru yang diupload terhadap orang-orang di akun kamu. Selain itu, kamu dapat menggunakan banner anti plagiarisme dari Copyscape untuk memberikan peringatan 'dilarang menjiplak'.
Kelemahan aplikasi ini adalah percobaan gratisnya hanya berlaku memeriksa konten dnegan bantuan mengecek URL saja. Lalu, kalau kamu mengupload fail berisi 2.000 kata atau lebih, aplikasi ini bisa gagal memindai.
4. DupliChecker
Kabar baik pengguna aplikasi ini adalah penggunaannya nggak perlu registrasi kalau mau mencoba gratisannya. Tapi, kamu hanya boleh mengecek plagiarisme satu kali dalam satu hari, gratis! Jadi, ujungnya kamu tetap harus mendaftar dan membuat akun pribadi kalau mau menggunakan layanan aplikasi ini.
Untuk mengecek tulisan, kamu dapat mengcopy-paste teks ke dalam kotak atau mengupload URL yang dikehendaki. Selesai itu, kamu akan melihat link ke konten yang dijiplak di bawah kotak teks tersebut. Nah, ketika kamu mengklik link yang ada, kamu akan diarahkan ke situs plagiasi ditemukan.
Saat kamu menggunakan layanan gratis aplikasi ini, kamu hanya bisa memasukkan 1.500 kata. Dan itu hanya berlaku satu hari saja. Agak susah, ya, guys?
5. PlagScan
Aplikasi ini dirancang untuk pendidikan dan bisnis. Kamu bisa mengupload fail dari format Microsoft Word dan fail .pdf atau hanya mengcopy-paste teks ke dalam kotak teks yang tersedia. Setelah memindai, akan muncul laporan persentase teks yang dijiplak berikut unsur-unsur apa saja yang dijiplak. Selain itu, ada penanda warna berbeda untuk menunjukkan hasil pemindaian.
Untuk menggunakan aplikasi ini, kamu perlu mendaftar. Tapi, kamu juga bisa melakukan percobaan secara gratis sebelum berlangganan, lho. Setelah itu, kalau kamu memang ingin berlangganan, ada tiga pilihan berlangganan yang tersedia untuk memeriksa dokumen.
6. Viper anti-plagiarism scanner
Nah, khusus aplikasi ini, kamu perlu menginstalnya di perangkat komputer dan registrasi. Aplikasi ini memeriksa teks terhadap 10 miliar sumber dan menunjukkan perbandingan hasil plagiasi. Dibutuhkan waktu 40 menit untuk menginstal aplikasi ini dan sekitar 15 menit untuk membuat akun pribadi.
Sayangnya, aplikasi ini hanya bisa untuk Microsoft Windows saja. Selain itu, ternyata tidak semua hasil pemindaian itu menunjukkan hasil yang akurat. Jadi, kamu butuh aplikasi lain untuk mengkroscek hasil kerjamu.
7. PlagTracker
Aplikasi online ini dirancang untuk siswa, guru, dan penerbit. Mereka bisa mengecek apakah dokumen tertentu telah diterbitkan di suatu tempat (internet) atau belum. Selesai melakukan pemindaian, kamu bakal mendapat laporan hasil plagiasi dari semua sumber yang disalin.
Aplikasi ini menawarkan akun pengguna premium dengan laporan secara otomatis terhadap tata bahasa dan jumlah tak terbatas untuk teks yang diupload.
Nah, untuk percobaan gratis, kamu hanya bisa mengecek sejumlah 5.000 kata. Kalau memakai akun gratis, kamu nggak bisa mengupload dokumen dan menjalankan pemeriksaan database. Kadang bisa saja sih, berjalan, tapi hasilnya nggak akurat.
Daftar aplikasi online yang bisa bantuin kamu untuk mengecek sebuah tulisan itu merupakan plagiasi atau bukan.
1. Unplag
Aplikasi ini sangat direkomendasikan untuk para siswa, pendidik, penulis, maupun editor. Kalau pakai ini, kamu nggak perlu ribet instal ke device kamu. Cukup online aja.
Unplag memungkinkan kamu untuk secara bersamaan memindai teks-teks dari format yang berbeda yang kamu butuhkan dalam waktu 4 detik per teks-pemindaian, tanpa penurunan kecepatan. Aplikasi ini bisa mengecek bagian terkecil hasil tiruan. Bisa mengecek sampai 16 miliar halaman dan dokumen di Google dan Bing.
Setiap kali selesai mengecek, Unplag bakal memberikan laporan plagiat. Di dalam laporan itu disuguhkan persentase kesamaan dan keaslian fail yang dipindai, sekaligus semua elemen yang disorot dengan hyperlink ke sumber-sumber aslinya. Selain itu, semua fail kamu akan tersimpan aman di dalam akun personal yang sudah kamu buat melalui Unplag.
Untuk menggunakan Unplag, kamu perlu berlangganan. Tapi sebelum berlangganan, kamu dapat menguji pengecekan ini dengan percobaan gratis sebanyak 275 kata. Nah, kamu bisa berlangganan selama satu bulan, tiga bulan, atau satu tahun. Semakin lama kamu berlangganan, kamu bisa membayar lebih murah yaitu sekitar $4,99 per bulan.
2. Writecheck
Aplikasi ini memungkinkan siswa atau penulis untuk mengecek tugas, supaya yakin bahwa semua sumber yang digunakan ada di dalam tugas mereka. Writecheck juga bisa mengecek kesalahan tata bahasa dan ejaan. Untuk memindai teks, kamu dapat mengupload dokumen dalam format Microsoft Word, WordPerfect, PostScript, .pdf, html, dan rtf. Selesai melakukan pemindaian, kamu akan mendapat laporan plagiarisme yang ditandai sorotan link langsung ke sumber plagiasi.
Nah, untuk aplikasi ini kamu juga perlu registrasi dan berlangganan. Sayangnya, nggak ada percobaan gratis. Lalu, selama penggunaan aplikasi ini, kamu hanya bisa memasukkan 5.000 kata. Kalau lebih dari 5.000 kata, kamu dikenakan biaya tambahan. Namun, dalam artikel '7 Best Online Tools to Detect Plagiarism & Prevent Takedown Notices' nggak disebutkan berapa nominal yang harus kamu keluarkan untuk penggunaan aplikasi ini.
3. Copyscape
Aplikasi ini menawarkan dua akun, gratis dan premium alias berbayar. Copyscape menawarkan perlindungan situs (berlaku untuk blogger) dari penjiplakan secara harian maupun mingguan. Kapan pun ditemukan ada situs yang isinya mirip dengan konten kamu, kamu akan mendapatkan email peringatan.
Dengan Copyscape, kamu dapat membuat database personal dan mengecek fail baru yang diupload terhadap orang-orang di akun kamu. Selain itu, kamu dapat menggunakan banner anti plagiarisme dari Copyscape untuk memberikan peringatan 'dilarang menjiplak'.
Kelemahan aplikasi ini adalah percobaan gratisnya hanya berlaku memeriksa konten dnegan bantuan mengecek URL saja. Lalu, kalau kamu mengupload fail berisi 2.000 kata atau lebih, aplikasi ini bisa gagal memindai.
4. DupliChecker
Kabar baik pengguna aplikasi ini adalah penggunaannya nggak perlu registrasi kalau mau mencoba gratisannya. Tapi, kamu hanya boleh mengecek plagiarisme satu kali dalam satu hari, gratis! Jadi, ujungnya kamu tetap harus mendaftar dan membuat akun pribadi kalau mau menggunakan layanan aplikasi ini.
Untuk mengecek tulisan, kamu dapat mengcopy-paste teks ke dalam kotak atau mengupload URL yang dikehendaki. Selesai itu, kamu akan melihat link ke konten yang dijiplak di bawah kotak teks tersebut. Nah, ketika kamu mengklik link yang ada, kamu akan diarahkan ke situs plagiasi ditemukan.
Saat kamu menggunakan layanan gratis aplikasi ini, kamu hanya bisa memasukkan 1.500 kata. Dan itu hanya berlaku satu hari saja. Agak susah, ya, guys?
5. PlagScan
Aplikasi ini dirancang untuk pendidikan dan bisnis. Kamu bisa mengupload fail dari format Microsoft Word dan fail .pdf atau hanya mengcopy-paste teks ke dalam kotak teks yang tersedia. Setelah memindai, akan muncul laporan persentase teks yang dijiplak berikut unsur-unsur apa saja yang dijiplak. Selain itu, ada penanda warna berbeda untuk menunjukkan hasil pemindaian.
Untuk menggunakan aplikasi ini, kamu perlu mendaftar. Tapi, kamu juga bisa melakukan percobaan secara gratis sebelum berlangganan, lho. Setelah itu, kalau kamu memang ingin berlangganan, ada tiga pilihan berlangganan yang tersedia untuk memeriksa dokumen.
6. Viper anti-plagiarism scanner
Nah, khusus aplikasi ini, kamu perlu menginstalnya di perangkat komputer dan registrasi. Aplikasi ini memeriksa teks terhadap 10 miliar sumber dan menunjukkan perbandingan hasil plagiasi. Dibutuhkan waktu 40 menit untuk menginstal aplikasi ini dan sekitar 15 menit untuk membuat akun pribadi.
Sayangnya, aplikasi ini hanya bisa untuk Microsoft Windows saja. Selain itu, ternyata tidak semua hasil pemindaian itu menunjukkan hasil yang akurat. Jadi, kamu butuh aplikasi lain untuk mengkroscek hasil kerjamu.
7. PlagTracker
Aplikasi online ini dirancang untuk siswa, guru, dan penerbit. Mereka bisa mengecek apakah dokumen tertentu telah diterbitkan di suatu tempat (internet) atau belum. Selesai melakukan pemindaian, kamu bakal mendapat laporan hasil plagiasi dari semua sumber yang disalin.
Aplikasi ini menawarkan akun pengguna premium dengan laporan secara otomatis terhadap tata bahasa dan jumlah tak terbatas untuk teks yang diupload.
Nah, untuk percobaan gratis, kamu hanya bisa mengecek sejumlah 5.000 kata. Kalau memakai akun gratis, kamu nggak bisa mengupload dokumen dan menjalankan pemeriksaan database. Kadang bisa saja sih, berjalan, tapi hasilnya nggak akurat.