Tata surya kita menyimpan berjuta-juta misteri tersembunyi, di balik planet atau satelit yang berputar di dalamnya. Banyak planet kecil yang perlahan muncul dan berhasil terdeteksi oleh para peneliti luar angkasa.
Kelompok lain yang terkenal, selain planet dan bintang, adalah bulan. Secara umum, manusia hanya mengenal bulan yang terlihat jelas dari bumi. Dengan lingkaran sempurna dan pantulan cahaya yang indah.
Kenyataannya bulan tak hanya ada satu. Setiap planet memiliki bulan atau satelit yang mengitari. Jupiter misalnya. Planet terdekat kelima dari Matahari ini punya empat jenis bulan yang berbeda. Atau juga bulan yang mengitari planet Mars, planet ini punya dua jenis bulan yang ukurannya lebih kecil dan bentuk teratur.
Bumi kita memiliki bulan sebagai satelit alaminya. Satelit alami? Ya, sebuah benda langit yang selalu mengitari suatu planet. Hmm, lalu bagaimana dengan planet lain di tata surya? Rata-rata mereka juga punya satelit alami sendiri. Bahkan, jumlahnya bukan hanya satu. Sebagai contoh adalah Mars, salah satu planet yang dekat dengan Bumi. Mars memiliki dua buah satelit, namanya Phobos dan Deimos.
Kedua satelit tersebut dinamai demikian sesuai dengan mitologi Yunani, di mana Phobos dan Deimos adalan nama anak-anak dari Dewa Mars. Dibandingkan dengan bulan, ukuran keduanya lebih kecil. Bentuk keduanya pun tidak membulat, tetapi justru cenderung tidak beraturan. Jarak kedua satelit itu dengan planetnya juga tergolong sangat dekat. Banyak ahli yang menduga bahwa keduanya merupakan asteroid yang terjebak di dalam gravitasi mars.
Phobos adalah satelit yang ukurannya lebih besar, kira-kira berdiameter 27 km. Satelit ini mengorbit Mars dengan jarak 6.000 km. Akan tetapi, para ahli memperkirakan bahwa jarak Phobos dengan Mars akan semakin memendek setiap tahunnya. Karena itu, diperkirakan jutaan tahun ke depan Phobos akan menabrak Mars dan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil yang akan membentuk cincin di sekeliling planet Mars. Wah mengerikan sekali ya kedengarannya. Phobos mengorbit Mars dengan periode sekitar 7 jam. Padahal satu hari di Mars itu sekitar 24 jam. Itu artinya, Phobos akan terlihat mengorbit Mars tiga kali dalam sehari.
Sedangkan Deimos memiliki ukuran yang lebih kecil dari Phobos, kira-kira berdiameter 15 km. Meski demikian, orbitnya berjarak lebih jauh dari Mars (sekitar 20.000 km) dan cenderung stabil, tidak mendekat ke Mars seperti orbit milik Phobos. Deimos mengorbit Mars dengan periode 30 jam. Deimos memiliki permukaan yang lebih rata daripada Phobos. Hal ini dikarenakan sebagian besar permukaannya tertutupi oleh debu tipis, sehingga detail relief permukaannya tidak begitu terlihat
Berikut jenis-jenis bulan,
1. Moon
Ini bulan yang terlihat dari Bumi. Jaraknya sangat dekat, sehingga pantulan cahayanya bisa kita saksikan dengan jelas tiap malam. Bulan tercipta ketika batu seukuran planet Mars menabrak bumi, tak lama setelah tata surya mulai terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Bulan juga jadi satu-satunya benda langit selain Bumi yang telah didarati oleh manusia. Program Luna Uni Soviet merupakan wahana pertama yang mencapai Bulan dengan pesawat ruang angkasa nirawak pada tahun 1959. Baca selengkapnya di sini.
2. Europa
Europa adalah salah satu bulan milik Jupiter. Ukurannya tak lebih besar dari bulan yang dimiliki Bumi memang. Europa hanya memiliki diameter 3000 km.
Ketika ditemukan, bulan ini membantu memverifikasi bahwa benda besar di tata surya (planet dan bulan) memiliki gravitasinya sendiri.
Fakta baru juga ditemukan tentang misteri bulan satu ini. Europe diketahui memiliki karakteristik lempeng tektonik yang mirip dengan bumi. Bedanya, Europa tidak mempunyai daratan batuan dan tanah seperti bumi, melainkan es. Baca selengkapnya di sini.
3. Io
Io merupakan satu-satunya bulan yang memiliki aktivitas vulkanik paling aktif di tata surya. Di tahun 2013 ledakan gunung berapi terjadi di salah satu satelit miliki Jupiter ini.
Bulan Io merupakan satelit ke 4 terbesar di tata Surya dengan ukuran 3650 km. Satelit ini dikenal sebagai obyek yang memiliki kegiatan gunung berapi sangat aktif di Tata Surya dan satu-satunya yang meletus memuntahkan lava panas seperti di Bumi.
Io memiliki aktivitas vulkanik yang aktif karena ada gangguan atau tarikan rutin dari Jupiter dan kedua satelit lainnya yakni Europa dan Ganymede. Baca selengkapnya di sini.
4. Callisto
Calisto mempunyai diameter sepanjang 4.806 km. satelit ini terdiri dari es, terdapat banyak kawah, dan beberapa material batuan. Dalam perkembangannya, Callisto akan dijadikan sebagai basis pusat eksplorasi untuk sistem Jovian.
NASA melakukan penelitian bernama HOPE (Human Outer Planet Exploration) yang meneliti tentang eksplorasi tata surya pada masa depan. Nantinya, lembaga yang bertanggun jawab kehidupan luar angkasa akan memperkirakan bahwa mereka dapat membangun sebuah basis di Callisto yang memproduksi bahan bakar untuk eksplorasi tata surya lebih jauh. Baca selengkapnya di sini.
5. Ganymede
Beda dengan satelit milik Jupiter lainnya. Ganymede merupakan bulan terbesar dalam tata surya bahkan lebih besar dari planet Merkurius. Gaymede memiliki diameter berukuran 5.268 km.
Satelit ini mengitari planetnya selama tujuh hari serta membantu resonansi orbit 1:2:4 dengan bulan milik Jupiter lainnya seperti Europa dan Io. Beda dengan Europa yang permukaannya di dominasi dengan es, Ganymede ini sebagian besar terdiri dari batu silikat dan es air.
Gelap dan penuh kawah tubrukan. Begitulah gambaran Ganymede ini. Ganymede adalah satu-satunya satelit dalam Tata Surya yang diketahui memiliki magnetosfer, yang timbul karena konveksi dalam inti besi cairnya. Baca selengkapnya di sini.
6. Phobos
Bulan ini merupakan satelit yang setia mengitari planet merah Mars. Phobos jadi satelit terkecil dibanding dengan bulan yang dimiliki Jupiter. Dimaertnya hanya 22,2 km dengan jarak 6.000 km dari Mars.
Mengerikannya, Phobos diperkirakan akan menabrak Mars dan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil yang membentuk cincin di sekeliling planet Mars. Permukaan Phobos memiliki alur aneh dan kawah besar bernama Stickney. Baca selengkapnya di sini.
7. Deimos
Sama seperti Phobos, Demios juga jadi pengawal setia yang bersandingan dengan planet Mars. Ukuran jauh lebih kecil dari Phobos yakni berdiamter 15 km.
Meski begitu, orbitnya punya jarak yang lebih jauh dari Mars (sekitar 20.000 km) dan cenderung stabil, tidak mendekat ke Mars seperti orbit milik Phobos.
Bulan ini memiliki permukaan yang lebih rata daripada Phobos, karena sebagian besar permukaannya tertutupi oleh debu tipis. Sehingga detail relief permukaannya tidak begitu terlihat. X
Nb;
Dalam tata surya kita, planet tercepat adalah Merkurius. Ia dapat berjalan dalam orbitnya dengan kecepatan 50 kilometer per detik, dan melengkapi orbitnya dengan mengelilingi matahari hanya dalam 88 hari. Oleh karena itu, ahli astronomi zaman dulu menjuluki merkurius sebagai “fleet-footed messenger of the gods” atau utusan Tuhan yang tangkas.
Di luar tata surya kita, ada planet yang memiliki kecepatan jauh lebih cepat dibandingkan Merkurius. Planet ini ditemukan pada tahun 2009 bernama WASP-12b. Dengan jarak 871 tahun cahaya dari bumi pada konstelasi Auriga, planet ini hanya butuh 26 jam dan 12 menit untuk mengelilingi bintang pada tata suryanya. Planet ini berbentuk seperti Jupiter tapi dengan panas atmosfer yang mencapai 2200 derajat Celcius
No comments:
Post a Comment