Kata Archimedes bahwa sebuah benda akan mengapung jika berat benda tersebut kurang dari berat air yang dipindahkan. Dasar inilah yang memungkinkan kapal selam untuk dapat berada di dalam air dan dapat keluar dari dalam air. Bagaimana sih cara kerjanya?
Kapal selam dapat menyelam secara dinamis dan statis. Pada saat menyelam secara dinamis, kapal selam menggunakan kecepatan dan kekuatan untuk menenggelamkan seluruh tubuhnya ke dalam air. Kapal selam menggunakan sirip atau hydroplanes untuk membantu tubuhnya tenggelam seiring dengan kecepatan yang meningkat. Hal yang sama dilakukan saat kapal selam secara dinamis berusaha keluar menuju permukaan air.
Untuk menyelam statis, kapal selam memiliki tangki pemberat yang dapat diisi dengan udara maupun air. Jadi pada saat tenggelam, kapal selam mengisi tangki pemberatnya dengan air. Hal ini dilakukan agar berat kapal selam melebihi berat air yang dipindahkan, sesuai dengan teori Archimedes tadi. Tangki pemberat akan terus diisi dengan air hingga kedalaman yang diinginkan. Hal sebaliknya dilakukan saat kapal selam berusaha kembali mengapung di permukaan air. Kapal selam mengisi tangki pemberatnya dengan udara lalu mengeluarkan air yang ada di dalamnya sehingga berat dari kapal selam perlahan berkurang. Dengan berat yang berkurang kapal selam akan kembali ke permukaan air.
Kapal Selam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment