Waktu Aku Sama Mika


Waktu Aku Sama Mika

Bima bilang, aku pasti tolol kalau mau berpacaran dengan Mika.
Ia bilang, Mika itu aneh dan bukan orang yang pantas untuk dipacari.
Aku tidak mengerti.
Jadi aku tanyakan alasannya.
Bima bilang, itu karena Mika sakit AIDS.

Aku bertanya pada Mika,

“Apa AIDS membuatmu berhenti tertawa ketika kamu menonton film Mr. Bean?”
Mika jawab,
“Tidak”.

“Apa AIDS membuatmu berhenti merasa bahwa cokelat M&M’S adalah yang paling enak?”
Mika jawab,
“Tidak”.

“Apa AIDS membuatmu berhenti berpikir bahwa Tuhan itu ada?”
Mika jawab,
“Tidak”.

Lalu aku putuskan untuk berhenti bertanya.
Karena aku segera yakin bahwa Bima itu salah.
Tidak mungkin seseorang yang tertawa ketika menonton Mr. Bean, menyukai cokelat M&M’S dan percaya pada Tuhan itu tidak pantas untuk dipacari, kan?

spesifikasi:
judul: waktu aku sama mika
penulis: Indi 




Produser Adiyanto Sumarjono
Sutradara Lasja Fauzia Susatyo
Penulis 
Pemeran Vino G BastianVelove Vexia
Tanggal edar 
Pemeran
Vino G Bastian ... Mika
Velove Vexia ... Indi
Izur Mochtar ... Ayah Indi
Donna Harun ... Mama Indi
George Timothy ... Gerry
Henny Zulyani ... Mama Mika
Framly Nainggolan ... Fred
Andri Mashadi
Hans Hilman
Dallas Pratama

Sinopsis :
Indi, gadis periang, didiagnosa mengidap penyakit scoliosis ketika SMP. Karena kondisi kesehatannya ini, dia harus mengenakan besi penyangga tubuh selama 23 jam setiap hari.
Sebelum masuk SMA dia berlibur ke Jakarta, dan berkenalan dengan Mika. Mereka menjadi teman dekat. Mika yang cuek, dan selalu memandang hidup dengan santai dan positif, perlahan bisa membantu Indi untuk kembali jadi gadis periang dan berani untuk melawan penyakitnya.
Indi menutupi hubungannya dengan Mika dari ibunya, karena dia tahu ibunya tidak suka pada Mika yang jauh lebih tua dan mempunyai tato. Ketika hubungan mereka semakin dekat, Mika mengungkapkan satu rahasia tentang dirinya: ia mengidap penyakit AIDS.
Masalah mulai muncul ketika Mika semakin lemah dan masa lalunya terungkap. Orangtua dan teman-teman Indi mulai mengetahui masa lalu Mika. Tapi, mereka tidak tahu hal-hal yang telah dilakukan Mika untuk Indi. Mika mundur dan meninggalkan Indi. Mika tahu waktunya telah dekat dan tidak mau Indi nanti merasa lebih sakit. Di balik kesedihan Indi setelah ditinggal Mika, dia tahu bahwa Mika justru membuatnya semakin hidup dan berusaha untuk mengalahkan kondisi kesehatannya.

Tidak sedikit orang yang menyaksikan film Mika, film ini sangat laris di bioskop indonesia. mungkin karena vino yang jadi bintangnya kali ya, hehe. film mika di angkat dari novel yang ditulis oleh indi yaitu novel berjudul "waktu aku sama mika" dan bertajuk kisah drama didalamnya.

Pemeran utama yang memerankan film Mika ini Vino sebagai mika, dan kamu juga pasti tau dong karakter vino dalam film-filmnya yaitu berani, cuek, seru, memandang hidup dengan santai dan tentunya positif. mika adalah seorang pengidap penyakit HIV/AIDS dia meyembunyikan hal tersebut kepada semua orang hingga suatu saat mika mengungkapkan apa yang ia rahasiakan kepada indi "karakter indi di perankan oleh Velove vexia" udah tahu dong tentunya dengan artis yang sutu ini.


Indi adalah seorang yang mengidap penyakit scoliosis sejak sekolah SMP sehingga semangat nya menjadi menghilang dan tidak seriang saat belum di diagnosa mengidap penyakit yang membuat indi harus mengenakan sebuah besi penyagga di tubuhnya, kalau kamu nonton fil mika nih, wah keren banget drama banget nih film. indi menjadi teman mika saat liburan sebelum masuk SMA, hehe kamu udah tau kan karakter yang di perankan mika seperti yang saya sebut di atas, yups dengan adanya mika maka indi juga kembali menjadi bersemangat melawan penyakitnya, menjadi gembira dan riang.

Wow film Mika merupaka film terlaris di awal 2013 juga rupanya, hingga kini Jumlah penonton film yang rilis januari 2013 terbanyak adalah film Mika dengan lebih dari 100.000 penonton, kamu udah nonton mika belum? jangan lupa komentarmu di bawah artikel ini ya.

Video Trailer Film Mika

berikut ini adalah trailer video dari Film Mika


source: http://mrpujar.blogspot.com/2013/02/film-mika-dari-novel-waktu-aku-sama-mika.html#ixzz2QKRu3UwS 


9 Film Indonesia Rilis Bulan Januari 2013. Film-film tersebut nantinya akan hadir di bioskop kesayangan anda, makin penasarankan apa aja 9 Film Indonesia Terbaru di Tahun 2013 pada bulan januari nanti. Berikut ini 9 Film Indonesia yang akan rilis bulan januari 2013 di bawah ini:
  1. Dead Mine
  2. Demi Ucok
  3. 3 Plaboy Galau
  4. Gending Sriwijaya
  5. Sang Pialang
  6. Mika
  7. Dream Obama
  8. Air Terjun Pengantin Phuket
  9. 3 Sum

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

FTV VINO.G SEPARUH CINTAKU KEMBALI

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????



Sinopsis

Indi, gadis periang, didiagnosa mengidap penyakit scoliosis ketika SMP. Karena kondisi kesehatannya ini, dia harus mengenakan besi penyangga tubuh selama 23 jam setiap hari.
Sebelum masuk SMA dia berlibur ke Jakarta, dan berkenalan dengan Mika. Mereka menjadi teman dekat. Mika yang cuek, dan selalu memandang hidup dengan santai dan positif, perlahan bisa membantu Indi untuk kembali jadi gadis periang dan berani untuk melawan penyakitnya.
Indi menutupi hubungannya dengan Mika dari ibunya, karena dia tahu ibunya tidak suka pada Mika yang jauh lebih tua dan mempunyai tato. Ketika hubungan mereka semakin dekat, Mika mengungkapkan satu rahasia tentang dirinya: ia mengidap penyakit AIDS.
Masalah mulai muncul ketika Mika semakin lemah dan masa lalunya terungkap. Orangtua dan teman-teman Indi mulai mengetahui masa lalu Mika. Tapi, mereka tidak tahu hal-hal yang telah dilakukan Mika untuk Indi. Mika mundur dan meninggalkan Indi. Mika tahu waktunya telah dekat dan tidak mau Indi nanti merasa lebih sakit. Di balik kesedihan Indi setelah ditinggal Mika, dia tahu bahwa Mika justru membuatnya semakin hidup dan berusaha untuk mengalahkan kondisi kesehatannya.

Catatan

Adaptasi dari autobiografi Indi. Dikembangkan dari dua buku: Waktu Aku Sama Mika danKarena Cinta Itu Sempurna.


RESENSI FILM MIKA DARI KISAHNYA

Kematian Tidak Selamanya Menyedihkan


Mika bicara tentang ketidaksempurnaan. Sejak awal film, penonton mendapati para protagonisnya menanggung keterbatasan fisik. Indi (Velove Vexia) divonis dokter mengidap skoliosis, Mika (Vino G Bastian) mengaku dirinya terjangkit virus HIV. Keduanya berkenalan di pinggir danau, tempat Indi berlibur bersama keluarganya. Terjalinlah sebuah kisah kasih remaja yang sebenarnya klise, namun unggul dalam pengerjaannya.

Kekuatan Mika adalah sikap dasar pembuat filmnya. Lasja F Susatyo tak ingin membenamkan Indi dan Mika dalam melankoli tak berkesudahan. Penyakit Mika memang berujung pada kematian, namun itu tidak dipahami sebagai tragedi di sini. Hal tersebut malah diperlakukan sebagai motivasi bagi kedua protagonis untuk sama-sama melampaui keterbatasannya.

Sikap dasar ini terlihat dari pilihan pembuat film untuk membangun chemistry antara Indi dan Mika, ketimbang berlama-lama mengeksploitasi air mata. Indi ingin sekali bisa menari. Mika membawanya ke rumah kenalannya, seorang guru tari, yang pernah patah tulang karena kecelakaan tapi tetap bersemangat untuk tetap menari. Indi ingin sekali bisa lari. Mika pun menggendongnya dalam suatu pelajaran olahraga, untuk adu lari bersama teman-teman sekelas Indi. Sangat jelas kenapa Indi begitu mencintai Mika: ia adalah satu-satunya orang yang mau menerima dirinya apa adanya dan rela memperjuangkan kebahagiannya. Begitu juga sebaliknya.

Poin ini penting apabila kita berkaca pada film-film Indonesia lainnya yang bertema sejenis, setidaknya yang beredar dua tahun belakangan ini. Kebanyakan film tersebut lebih senang berputar-putar dengan konsekuensi tragis dari suatu penyakit terminal. Konsekuensinya, narasi film jadi sangat berat pada drama mengharu-biru, baik yang dialami pasien maupun lingkaran terdekatnya. Lihat saja Surat Kecil untuk Tuhan atau L4 LupusBagaimana kita bisa merasakan sedihnya kematian apabila kita tidak diberi kesempatan untuk memahami indahnya hidup? Mikamemberikan kesempatan tersebut.
Bagusnya lagi, pembuat film tidak sampai terlalu meromantisir kisah kasih protagonisnya. Terlepas dari taruhan hidup-mati yang ada, hubungan Indi dan Mika tetaplah cinta remaja. Pembuat film cukup tahu diri bahwa cinta remaja itu remeh, dalam arti segalanya bisa berubah akibat suatu keputusan gegabah. Hubungan mereka tidak dilandaskan pada prinsip “dia atau tidak sama sekali”. Perpisahan dipahami sebagai sesuatu yang alamiah dan sesungguhnya masih ada kehidupan pasca romansa masa remaja. Hal ini ditampilkan ketika Indi akhirnya berpisah dengan Mika. Ia lanjut kuliah dan mengejar cita-citanya.

Tidak Utuh
Satu masalah besar dalam Mika adalah bangunan ceritanya. Motif-motif krusial dalam cerita tidak terjalin secara utuh, sehingga menghasilkan karakterisasi yang membingungkan. Indi diceritakan ingin sekali bisa menari. Niatan ini ia suarakan beberapa kali sepanjang film, namun tidak direspons secara konsisten oleh pembuat film. Di awal film ia belajar menari di rumah kenalan Mika. Ketika Indi dinyatakan sembuh oleh dokter, ia tiba-tiba menjadi perancang busana. Hilang ke mana niatan menari itu?
Mika juga tidak jelas identitasnya. Apakah ia seorang pengangguran atau pekerja sosial? Apakah ia kuliah atau tidak? Tidak jelas. Informasi yang bisa dipegang penonton hanyalah dugaan ibu Indi, yang melihat Mika jauh lebih tua dari anaknya, dan pengakuan teman-teman Mika, yang tahu kalau dulu dirinya pengguna narkoba dan sekarang mengidap virus HIV. Selanjutnya adalah kerancuan. Dalam satu adegan Mika terlihat dengan santai sedang melukis di pinggir danau, dalam adegan lain dia tiba-tiba memberi penyuluhan tentang narkoba di sekolah Indi. Di awal film dia seperti tinggal sendirian di rumah, di akhir film tiba-tiba ia diceritakan tinggal bersama ibunya.
Posisi Mika krusial dalam tatanan cerita. Ia menjadi pemantik perubahan dalam diri Indi. Pandangannya yang santai dan positif terhadap hidup menyadarkan Indi kalau penyakit dan kematian bukanlah akhir dari segalanya. Pertanyaannya: dari mana pandangan ini bisa muncul kalau penonton tidak diberi informasi perihal diri Mika? Kemunculan Mika dalam film hanyalah untuk Indi, baik untuk membantunya maupun mencampakkannya. Ia seperti tidak punya kehidupan pribadi.
Alih-alih memperkuat karakterisasinya, narasi film malah sibuk menjelajahi sanksi sosial yang ditanggung kedua protagonis. Indi dijauhi teman-teman sekolahnya karena pacaran dengan pengidap AIDS, sementara seorang dokter gigi menolak memeriksa Mika karena tak mau berurusan dengan pengidap AIDS. Plot sampingan ini sebenarnya masih sesuai dengan tema film, namun narasi film akan terasa lebih utuh apabila dimanfaatkan untuk memperjelas tokoh-tokohnya. Film ini bermula sebagai potret akan dunia kecil antara Indi dan Mika. Kenapa harus memperluas narasi film ke luar apabila pribadi-pribadi dalam dunia kecil ini belum tuntas dipahami?
Mika memang tidak menawarkan kebaruan. Kisah yang dihadirkan tak beda jauh dengan film-film Indonesia bertema sejenis. Bagusnya, Mika respek terhadap subyeknya. Pembuat film sadar ada alternatif lain ketimbang bermuram durja akan suatu hal sealamiah kematian, dan ia menempuh jalan itu dengan baik.

Mika bicara tentang ketidaksempurnaan. Sejak awal film, penonton mendapati para protagonisnya menanggung keterbatasan fisik. Indi (Velove Vexia) divonis dokter mengidap skoliosis, Mika (Vino G Bastian) mengaku dirinya terjangkit virus HIV. Keduanya berkenalan di pinggir danau, tempat Indi berlibur bersama keluarganya. Terjalinlah sebuah kisah kasih remaja yang sebenarnya klise, namun unggul dalam pengerjaannya.
Kekuatan Mika adalah sikap dasar pembuat filmnya. Lasja F Susatyo tak ingin membenamkan Indi dan Mika dalam melankoli tak berkesudahan. Penyakit Mika memang berujung pada kematian, namun itu tidak dipahami sebagai tragedi di sini. Hal tersebut malah diperlakukan sebagai motivasi bagi kedua protagonis untuk sama-sama melampaui keterbatasannya.
Sikap dasar ini terlihat dari pilihan pembuat film untuk membangun chemistry antara Indi dan Mika, ketimbang berlama-lama mengeksploitasi air mata. Indi ingin sekali bisa menari. Mika membawanya ke rumah kenalannya, seorang guru tari, yang pernah patah tulang karena kecelakaan tapi tetap bersemangat untuk tetap menari. Indi ingin sekali bisa lari. Mika pun menggendongnya dalam suatu pelajaran olahraga, untuk adu lari bersama teman-teman sekelas Indi. Sangat jelas kenapa Indi begitu mencintai Mika: ia adalah satu-satunya orang yang mau menerima dirinya apa adanya dan rela memperjuangkan kebahagiannya. Begitu juga sebaliknya.
Poin ini penting apabila kita berkaca pada film-film Indonesia lainnya yang bertema sejenis, setidaknya yang beredar dua tahun belakangan ini. Kebanyakan film tersebut lebih senang berputar-putar dengan konsekuensi tragis dari suatu penyakit terminal. Konsekuensinya, narasi film jadi sangat berat pada drama mengharu-biru, baik yang dialami pasien maupun lingkaran terdekatnya. Lihat saja Surat Kecil untuk Tuhan atau L4 LupusBagaimana kita bisa merasakan sedihnya kematian apabila kita tidak diberi kesempatan untuk memahami indahnya hidup? Mikamemberikan kesempatan tersebut.
Bagusnya lagi, pembuat film tidak sampai terlalu meromantisir kisah kasih protagonisnya. Terlepas dari taruhan hidup-mati yang ada, hubungan Indi dan Mika tetaplah cinta remaja. Pembuat film cukup tahu diri bahwa cinta remaja itu remeh, dalam arti segalanya bisa berubah akibat suatu keputusan gegabah. Hubungan mereka tidak dilandaskan pada prinsip “dia atau tidak sama sekali”. Perpisahan dipahami sebagai sesuatu yang alamiah dan sesungguhnya masih ada kehidupan pasca romansa masa remaja. Hal ini ditampilkan ketika Indi akhirnya berpisah dengan Mika. Ia lanjut kuliah dan mengejar cita-citanya.

Tidak Utuh
Satu masalah besar dalam Mika adalah bangunan ceritanya. Motif-motif krusial dalam cerita tidak terjalin secara utuh, sehingga menghasilkan karakterisasi yang membingungkan. Indi diceritakan ingin sekali bisa menari. Niatan ini ia suarakan beberapa kali sepanjang film, namun tidak direspons secara konsisten oleh pembuat film. Di awal film ia belajar menari di rumah kenalan Mika. Ketika Indi dinyatakan sembuh oleh dokter, ia tiba-tiba menjadi perancang busana. Hilang ke mana niatan menari itu?
Mika juga tidak jelas identitasnya. Apakah ia seorang pengangguran atau pekerja sosial? Apakah ia kuliah atau tidak? Tidak jelas. Informasi yang bisa dipegang penonton hanyalah dugaan ibu Indi, yang melihat Mika jauh lebih tua dari anaknya, dan pengakuan teman-teman Mika, yang tahu kalau dulu dirinya pengguna narkoba dan sekarang mengidap virus HIV. Selanjutnya adalah kerancuan. Dalam satu adegan Mika terlihat dengan santai sedang melukis di pinggir danau, dalam adegan lain dia tiba-tiba memberi penyuluhan tentang narkoba di sekolah Indi. Di awal film dia seperti tinggal sendirian di rumah, di akhir film tiba-tiba ia diceritakan tinggal bersama ibunya.
Posisi Mika krusial dalam tatanan cerita. Ia menjadi pemantik perubahan dalam diri Indi. Pandangannya yang santai dan positif terhadap hidup menyadarkan Indi kalau penyakit dan kematian bukanlah akhir dari segalanya. Pertanyaannya: dari mana pandangan ini bisa muncul kalau penonton tidak diberi informasi perihal diri Mika? Kemunculan Mika dalam film hanyalah untuk Indi, baik untuk membantunya maupun mencampakkannya. Ia seperti tidak punya kehidupan pribadi.
Alih-alih memperkuat karakterisasinya, narasi film malah sibuk menjelajahi sanksi sosial yang ditanggung kedua protagonis. Indi dijauhi teman-teman sekolahnya karena pacaran dengan pengidap AIDS, sementara seorang dokter gigi menolak memeriksa Mika karena tak mau berurusan dengan pengidap AIDS. Plot sampingan ini sebenarnya masih sesuai dengan tema film, namun narasi film akan terasa lebih utuh apabila dimanfaatkan untuk memperjelas tokoh-tokohnya. Film ini bermula sebagai potret akan dunia kecil antara Indi dan Mika. Kenapa harus memperluas narasi film ke luar apabila pribadi-pribadi dalam dunia kecil ini belum tuntas dipahami?
Mika memang tidak menawarkan kebaruan. Kisah yang dihadirkan tak beda jauh dengan film-film Indonesia bertema sejenis. Bagusnya, Mika respek terhadap subyeknya. Pembuat film sadar ada alternatif lain ketimbang bermuram durja akan suatu hal sealamiah kematian, dan ia menempuh jalan itu dengan baik.



            



Mika, Film Melodrama Terbaru dari Kisah Nyata


Mika diadaptasi dari buku laris tentang romansa sepasang kekasih yang mengidap penyakit berbahaya.

Satu lagi film Indonesia yang kisahnya diangkat dari buku, Mika. Muatan cerita film ini berdasarkan autobiografi Indi yang terdiri dari dua jilid buku, yakni "Waktu Aku Sama Mika" dan "Karena Cinta Itu Sempurna". Maka, boleh dibilang Mika juga merupakan adaptasi kisah nyata, dalam hal ini kehidupan Indi.
Cerita bermula ketika Indi (Velove Vexia), yang mengidap skoliosis (kelainan tulang belakang), harus selalu mengenakan pada besi penyangga. Aktivitasnya pun semakin terbatas. Bahkan tidak lagi diizinkan untuk ikut kegiatan olah raga. Indi pun semakin jadi pendiam.
Semuanya berubah ketika ia bertemu dengan Mika (Vino G. Bastian). Binar-binar semangat dalam diri Indi tumbuh. Ia jadi lebih berani untuk berjuang menjalani skoliosisnya. Mika, cowok slengean plus cuek yang optimis memandang hidup ini, sukses bikin Indi kembali ceria. Padahal, Mika sendiri mengidap AIDS. 
Momen pertama kali Indi dan Mika berjumpa.
Momen pertama kali Indi dan Mika berjumpa.

Masalah pun mulai muncul. Mulai dari ketidaksetujuan orangtua Indi terhadap kehadiran Mika, teman-teman Indi yang menjauh, sampai akhirnya fisik Mika makin melemah. Di sinilah keduanya diuji. Mereka ditantang untuk bisa melalui problem-problem tersebut sambil terus berjuang melawan penyakit-penyakitnya.

 Velove Vexia berikan alasan dia mau main di Mika--
BERIKAN PENGALAMAN, BUKAN AJARAN
Mika menyodorkan amanah bahwa semua orang mempunyai hak yang sama untuk bahagia. Tak terkecuali orang-orang yang mengidap penyakit parah. Tidak ada alasan bagi siapapun untuk mencabut hak tersebut.
Menurut Velove Vexia, film ini mengedepankan kisah tentang kehidupan sehari-hari yang tidak dilebih-lebihkan. Mika ingin memberikan sebuah pengalaman, bukan sebuah ajaran yang terkesan menggurui penonton. Karena itulah, Velove mau ikut gabung menjadi deretan cast  film ini. Selain juga alasan bahwa ia juga peduli soal kesehatan.
"Saya mau berperan dalam film Mika ini, karena sangat terasa kesehariannya yang tidak dibuat-buat. Terkadang kita tidak menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh kita, termasuk kesehatan tulang belakang. Film ini memberikan informasi penting karena banyak masyarakat yang belum paham akan penyakit skoliosis," ujar Velove, seperti dikutip dari Berita Satu.
Salah satu adegan dramatis dalam film Mika.
Salah satu adegan dramatis dalam film Mika.

Izur Mochtar, salah satu pemeran dalam film Mika, juga mengatakan bahwa penyakit skoliosis dan HIV/AIDS ini bisa terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, film ini mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan pola hidup. Soalnya, penyakit tersebut bisa datang dengan cara apa saja.
Sementara bagi Vino G. Bastian, Mika merupakan media kampanye mengenai penyakit AIDS. Lewat film ini, ia berharap bisa ikut serta dalam upaya mengurangi penyebaran virus HIV/AIDS
"Mika bukanlah sosok, tapi jiwa yang bisa diteruskan kepada orang lain. Jadi, perjuangan Indi nggak terputus. Mika adalah AIDS fighter. Semakin banyak yangnonton akan bermanfaat, karena akan disumbangkan kepada orang yang terkena AIDS nantinya," ungkap Vino.

--Vino dan Velove mesti diet demi Mika. Kenapa? 
SIMPATI PADA INDI & MIKA
Berperan sebagai orang yang didera skoliosis menjadi tantangan bagi Velove. Ia mengaku mengalami kesulitan tersendiri dalam berakting. Sebab, karena Indi dikisahkan mesti selalu mengenakan besi penyangga tubuh, maka itulah tantangan tersulitnya.
"Bagian paling sulit yang saya alami selama syuting adalah saya harus mengenakan penyangga besi untuk waktu yang lama dalam sekali pakai," kata Velove.
Namun, dari pengalaman inilah Velove jadi lebih menghargai dan mengagumi sosok Indi. "Saya bersimpati apa yang harus dia lewati dari hari ke hari selama hidupnya," ujar Velove.
Selain itu, harus merasakan sakit sewaktu menggunakan besi penyangga tersebut, ia juga harus melakukan diet agar bisa mendapatkan penampilan remaja usia 12 tahun.
Para pemain dan sutradara film Mika ketika Gala Premiere. (Sumber foto: Seputar Indonesia.com)
Para pemain dan sutradara film Mika ketika Gala Premiere. (Sumber foto: Seputar Indonesia.com)

"Tidak mudah dan sangat menyakitkan. Saya melakukan adegan di mana orang-orang harus menggotong saya, dan saya bisa merasakan penyangga besi ini menekan tulang punggung dan bahu saya," tambahnya.
Vino sendiri harus menurunkan berat badannya hingga 3 kilogram demi menjadi Mika. Dia juga harus menjaga rutinitasnya sehari-hari untuk mendukung karakter yang ia perankan di sini.
Mika juga dibintangi oleh Donna Harun, Dallas Pratama dan Framly Nainggolan. Film arahan sutradara Lasja F. Susatyo ini sudah diputar sejak 17 Januari lalu. Ini cuplikan trailer-nya. Dan, kalau kamu sudah menonton Mika, bisa share pendapat kamu tentang film tersebut di sini.




Waktu Aku Sama Mika

Waktu aku sama Mika
Aku tidak bisa berlari,
tapi Mika jadi kakiku.
Aku diatas punggung Mika
dan dia lari sama aku.
you're my hero

Bima bilang, aku pasti tolol kalau mau berpacaran dengan Mika. Ia bilang, Mika itu aneh dan bukan orang yang pantas untuk dipacari. Aku tidak mengerti. Jadi aku tanyakan alasannya. Bima bilang, itu karena Mika sakit AIDS.

Aku bertanya pada Mika, "Apa AIDS membuatmu berhenti tertawa ketika kamu menonton Mr.Bean? Mika jawab, "Tidak".

"Apa AIDS membuatmu berhenti merasa bahwa cokelat M&M'S adalah yang paling enak?" Mika jawab,"Tidak".

"Apa AIDS membuatmu berhenti berpikir bahwa Tuhan itu ada?" Mika jawab, "Tidak".

Lalu aku putuskan untuk berhenti bertanya. Karena aku segera yakin bahwa Bima itu salah. Tidak mungkin seseorang yang tertawa ketika menonton Mr.Bean, menyukai cokelat M&M's dan percaya Tuhan itu tidak pantas untuk dipacari, kan?
 SCOLIOSIS


Scoliosis ialah istilah perubatan yang merujuk kepada keadaan tidak normal di mana tulang belakang seseorang itu membengkok ke kanan atau ke kiri, atau boleh juga ia berpusing.

Jika dilihat pada x-ray dari sudut hadapan, tulang belakang seorang pesakit scoliosis akan membentuk lebih kepada huruf ‘S’ atau pun ‘C’ berbanding bentuk lurus pada orang normal

Jika punggung seseorang itu agak bongkok atau tempang sejak kecil, maka penyakit tersebut dikenali sebagai Kyphosis. Manakala jika punggung seseorang itu agak tempang sedikit samada ke kiri atau kekanan, ia dikenali sebagai penyakit Scoliosis.

Biasanya penyakit Scoliosis kebanyakannya tidak diketahui punca sebenar. Kadang-kadang ia boleh disebabkan kerana penyakit Polio atau penyakit berkaitan tulang, terutama tulang belakang.

Penyakit Osteoporosis juga boleh menimbulkan penyakit bongkok Kyphosis. Biasanya wanita lebih ramai mengidap penyakit Scoliosis berbanding lelaki.

Umumnya penyakit ini muncul semenjak usia kanak-kanak dan jarang berlaku pada usia dewasa. Scoliosis yang tidak lebih dari 45° biasanya tidak menjadi lebih teruk setelah dewasa.

Jika kelainan bentuk tulang belakang muncul semasa kanak-kanak biasanya lebih mudah disembuhkan dibanding jika kelainan tulang belakang baru muncul setelah dewasa. Pemakaian brace yang tertib dan latihan fizikal seperti sering bergantung pada palang tiang mungkin akan meringankan beban pesakit.
.
TULANG BELAKANG
Tulang belakang dan tulang rusuk merupakan salah satu pilar dari sangkar rongga dada yang di dalamnya terdapat paru-paru dan jantung. Selain itu, di dalam tulang belakang terdapat saraf sumsum tulang belakang.

Jika seseorang itu mengidap penyakit Scoliosis, maka terdapat ruas tulang belakang yang tidak sempurna sehingga menyebabkan saraf tulang belakang menjadi lemah.

Semakin bengkok tulang belakang dan semakin sempitnya ruas tulang belakang, berkemungkinan sistem saraf sumsum tulang belakang akan terhimpit lalu menyukarkan tulang belakang berkembang dengan sempurna.

TANDA SCOLIOSIS
Antara tanda penyakit Scoliosis adalah:
1. Sebelah bahu lebih tinggi antara satu sama lain.
2. Kepala pengidap Scoliosis tidak kelihatan centered dengan badan.
3. Salah satu tulang bahu agak terkeluar lebih dari yang satu lagi.
4. Ribs pengidap Scoliosis kelihatan tinggi sebelah apabila dia membongkok.

PENYEBAB SCOLIOSIS
Pada kebanyakan kes, penyebab penyakit scoliosis tidak diketahui (idiopathic). Jenis penyakit scoliosis ini digambarkan berdasarkan pada umur ketika penyakit scoliosis berkembang. Jika seseorang itu kurang dari 3 tahun umurnya, ia disebut infantile idiopathic scoliosis. Scoliosis yang berkembang antara umur 3 dan 10 tahun disebut juvenile idiopathic scoliosis dan mereka yang berusia10 tahun penyakit tersebut dikenali sebagai adolescent idiopathic scoliosis.

Apabila sesuatu organ menjadi lemah, tidak dapat berfungsi dengan baik atau berpenyakit, maklumat kesakitan tersebut akan dihantar ke bahagian tulang belakang.
Tulang belakang akan memendam isyarat sakit untuk memastikan sistem sympathetic dan parasympathetic terus berjalan seperti biasa. Isyarat sakit adalah gelombang bertekanan rendah dan akan turut memberkan tekanan rendah kawasan yang dilaluinya.

Proses memendam isyarat sakit ini akan menyebabkan gangguan tenaga getaran di ruas atau kawasan yang terlibat dengan bahagian saraf yang berhubung dengan organ yang lemah tersebut.
Gangguan tenaga getaran menjadikan sel dan unsur binaan kawasan tersebut lemah serta mempengaruhi ikatan molekul ruas tulang. Jika terdapat lebih daripada satu ruas tulang, maka disk di antara ruas juga akan terjejas ikatan molekulnya. Maka, ini adalah punca penyakit tulang belakang kerana selain berfungsi melindungi saraf tunjang, ruas tulang mempunyai saraf sakitnya sendiri.

JENIS SCOLIOSIS
1. Functional
Pada jenis scoliosis ini, keadaan tulang belakang adalah normal, namun suatu lekukan abnormal berkembang di dalam tubuh. Ini dapat disebabkan oleh satu kaki adalah lebih pendek daripada yang lainnya atau kerana kekejangan di bahagian punggung.

2. Neuromuscular
Pada jenis scoliosis ini, ada beberapa masalah ketika tulang belakang terbentuk. Samada tulang belakang gagal untuk membentuk sepenuhnya atau gagal untuk berpisah antara satu dengan lain. Biasanya jenis penyakit scoliosis ini berkembang kepada pesakit semenjak kelahiran, penyakit otot (muscular dystrophy) atau cerebral palsy. Jika tulang belakang membengkok ketika dilahirkan dilahirkan, ia disebut sebagai congenital.

3. Degenerative
Biasanya degenerative scoliosis terjadi kepada orang dewasa yang lebih tua. Ia disebabkan oleh perubahan-perubahan pada tulang belakang yang disebabkan oleh penyakit arthritis.

GEJALA SCOLIOSIS
Gejala yang paling umum dari scoliosis adalah suatu lengkongan yang tidak normal dari spine. Biasanya, ini adalah suatu perubahan yang sedikit dan mungkin pertama kali diperhatikan oleh seseorang teman atau salah seorang anggota keluarga.

Scoliosis mungkin menyebabkan kepala kelihatan seperti bergesel atau bahu lebih tinggi sebelah. Jika scoliosis menjadi lebih parah, ia boleh menyebabkan fungsi jantung dan paru-paru akan terganggu sehingga sering sessak nafas dan berdebar-debar.

Oleh itu, pesakit Scoliosis digalakkan sering melakukan senaman seperti berenang dan bergayut pada palang tiang.

RAWATAN DI KUMPULAN PERUBATAN ELEKTRONIK
Di dalam tulang belakang (spine), terdapat saraf tunjang (spinal nerves) yang menghubungkan antara otak dengan sesuatu organ di dalam badan. Segala aktiviti organ dikawal oleh otak akan di hubungkan ke organ melalui tulang belakang.
.
Maklumat daripada organ juga dihantar ke otak melalui tulang belakang. Setiap organ akan dihubungkan ke bahagiaan tulang belakang melalui sesuatu ruas (verterbral) dan terbatas dalam ruasnya sahaja. Tulang belakang bukanlah organ, tetapi berperanan sebagai amplifier yang menguat dan menimbal balik isyarat antara organ dan otak. Sistem ini dipanggil sympathetic dan parasympathetic. Sympathetic ialah kawalan tanpa sedar oleh minda, parasympathetic ialah kawalan separa sedar oleh minda.

Jika anda didiagnosis sebagai pengidap Scoliosis, kami di Kumpulan Perubatan bersedia membantu anda memperbaiki struktur tulang belakang dan sistem saraf yang melalui tulang belakang supaya ia kembali normal seperti sediakala.

Jika kanak-kanak atau remaja yang didiagnosis sebagai pengidap Scoliosis, peratusan untuk sembuh amat tinggi kerana mereka masih melalui proses tumbesaran.

Antara prosuder yang perlu dilakukan ialah kami akan mengambil sample DNA anda seperti rambut, darah, air liur dan urin supaya Perubatan Elektronik dapat mengkodkan kerosakan DNA anda dan seterusnya melalui proses pemancaran gelombang elektronik yang membolehkan sample DNA yang rosak tadi dapat dipulihkan, lalu ditransferkan ke dalam ubat berbentuk tablet kunyah yang perlu dimakan sebanyak tiga kali sehari.

Pancaran penawar gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ke dalam ubat tersebut sangat halus (125,000 kali dari nano) dan 2,500 kali lebih halus dari sel darah sehingga ia dapat menembusi sistem saraf tulang belakang yang tidak mampu ditemusi oleh ubatan biasa.

Disamping itu, kami juga akan membekalkan ubatan yang mampu mengurangkan kesakitan di bahagian belakang, memperbaiki imun sistem dan menguatkan organ dalaman seperti paru-paru, jantung, buah pinggang, hati dan pelbagai organ dalaman lain.

Anda dikehendaki mengamalkan Perubatan elektronik selama enam bulan sehingga setahun atau sehingga perubahan struktur tulang belakang bertambah baik dari masa ke semasa.
.
Kami di kumpulan Perubatan Elektronik hanya berusaha mencari penawar penyakit Scoliosis dan sebaik-baik penyembuhan adalah milik Allah S.W.T..

ISTILAH PERUBATAN BERKAITAN PENYAKIT TULANG BELAKANG
Manusia memiliki tulang dan sendi (sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk menunjang kehidupan manusia. Tanpa kondisi fit tulang dan sendi, manusia akan merasa sukar untuk melakukan aktiviti seharian. Berikut adalah beberapa bentuk kelainan atau gangguan tulang dan sendi tulang belakang.
.
Kelainan/gangguan pada tulang belakang
1. Kiposis/Kyphosis
Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang, di mana tulang belakang melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita kelihatan agak bongkok.

2. Lordosis
Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang, di mana tulang belakang melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita kelihatan bongkok ke belakang.

3. Skoliosis/Scoliosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang, di mana tulang belakang melengkung ke sebelah kiri atau kanan yang membuatkan penderita bongkok ke kiri atau ke kanan.

4. Sublubrikasi
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.

B. Kelainan/gangguan pada sendi manusia
1. Terkilir/Sprained
Terkilir atau terseliur adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya terseliur boleh menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak pada bagian yang terseliur.

2. Dislokasi/Dislocation
Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari kedudukan asal.

3. Artritis/Arthritis
Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan posisi tulang. Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.

4. Ankilosis/Ankylosis
Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu.

C. Kelainan/gangguan retak tulang atau patah tulang
Keretakan tulang atau patah tulang yang umumnya terjadi akibat berlebihan beban, tekanan, dan sebagainya. Keretakan tulang sederhana adalah keretakan tulang yang tidak melukai organ-organ yang ada di sekelilingnya. Manakala keretakan kompleks adalah keretakan tulang yang menyebabkan luka pada organ di sekitarnya.
.
D. Kelainan atau gangguan Fisiologi
1. Mikrosefalus/Microcephalus
Mikrosefalus adalah kelainan pertumbuhan tengkorak kepala yang menyebabkan kepala penderita kelihatan lebih kecil dari biasa.

2. Osteoporosis
Osteoporosis adalah keadaan di mana tulang agak rapuh, reput dan mudah patah. Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon lelaki atau wanita yang kurang sempurna atau akibat kekurangan kalsium untuk tulang.

3. Rakitis/Rachitis
Rakitis adalah penyakit tulang yang terjadi akibat kurang vitamin D sehingga umumnya menyebabkan bentuk tulang kaki bengkok membentuk huruf O atau X.


Scoliosis (dari bahasa Yunani: '' skolíōsis'' berarti "bengkok") adalah suatu kondisi medis di mana seseorang tulang belakang melengkung dari sisi ke sisi, berbentuk seperti "s", dan mungkin juga diputar. Untuk orang dewasa dapat sangat menyakitkan. Ini adalah normal lateral kelengkungan tulang belakang. Pada sinar-x, dilihat dari belakang, tulang belakang seorang individu dengan scoliosis khas mungkin tampak lebih seperti "S" atau "C" dari garis lurus. Itu biasanya diklasifikasikan sebagai bawaan (disebabkan oleh vertebra anomali yang hadir pada saat lahir), idiopatik (mensubklasifikasikan sebagai kekanak-kanakan, remaja, remaja, atau dewasa menurut ketika awal terjadi) atau sebagai neuromuskuler, setelah dikembangkan sebagai gejala sekunder kondisi lain, seperti spina bifida, cerebral palsy, tulang belakang otot atrofi atau trauma fisik.

Kondisi dapat dikategorikan berdasarkan sifat busung, atau kelengkungan tulang tulang belakang, kaitannya dengan poros tengah:

    Dextroscoliosis adalah scoliosis dengan sifat busung di sisi kanan.
    Levoscoliosis adalah scoliosis dengan sifat busung di sisi kiri.

Kurva scoliotic ° 10 atau kurang mempengaruhi 3-5 dari setiap 1.000 orang. Prevalensi kurva kurang dari 20 ° adalah sama pada pria dan wanita. 2% dari perempuan dan 0,5% dari laki-laki dipengaruhi oleh Scoliosis.

Scoliosis kadang-kadang dikaitkan dengan lain kondisi seperti sindrom Ehler-Danlos (hyperflexibility, sindrom 'disket bayi', dan varian lain dari kondisi), Charcot-Marie-gigi, kyphosis, cerebral palsy, tulang belakang otot atrofi, muscular dystrophy, keluarga dysautonomia, biaya sindrom, Friedreich's ataksia, sindrom proteus, Spina bifida, Marfan's sindrom, neurofibromatosis, kelainan jaringan ikat, bawaan diafragma hernia, dan gangguan sumbu craniospinal ('' misalnya '' syringomyelia prolaps mitral valve, malformasi Arnold-Chiari).


Pengertian Tentang Penyakit Scoliosis

# Pengertian Scoliosis
Scoliosis adalah kelainan yang menyebabkan lekukan abnormal pada tulang belakang. Penderita scoliosis memiliki tulang punggung berbentuk "S" atau "C" dan kondisi ini bisa terjadi pada pria dan wanita.

# Penyebab Scoliosis
Meski 75-85 persen penyebab scoliosis merupakan idiofatik atau kelainan yang tidak diketahui penyebabnya, namun sebanyak 15-25 persen kondisi scoliosis disebabkan oleh beberapa hal seperti:

*1. Faktor Genetik
Kalo ada keluarga yg memiliki riwayat scoliosis, maka anak keturunannya lebih berisiko mengalami scoliosis juga.

*2. Trauma Waktu Kecil
Tingginya aktivitas di masa kanak-kanak hingga membuat anak tersebut terjatuh saat bermain hingga mengalami trauma, bisa menyebabkan scoliosis saat remaja. Pada beberapa remaja, scoliosis kerap diabaikan karena gak ada gejala apa pun yg menyertainya. Tapi kondisi ini akan terlihat dari postur tubuh yg gak proporsional seperti bengkok, miring, dan sebagainya.
Kondisi scoliosis pada usia remaja patut diwaspadai dan ditangani sejak dini agar penambahan sudut scoliosis yang lebih besar bisa dihindari.

*3. Berada di Satu Posisi Terlalu Lama
Pekerjaan kantor yg menuntut kita untuk duduk berjam-jam dalam posisi yg salah juga bisa menjadi pemicu scoliosis. Apalagi kalo kondisi ini berlangsung dalam hitungan tahun yg mengakibatkan pertumbuhan tulang menjadi gak normal.

*4. Panjang Kaki Kurang Simetris
Saat panjang kaki gak simetris, maka orang yg bersangkutan akan cenderung bertumpu menggunakan kaki yg lebih pendek saat mengangkat beban. Kalo terjadi dalam waktu yg lama, maka bisa mempengaruhi bentuk tulang belakang dan terjadi scoliosis.

# Gejala-gejala Scoliosis
Berikut ini beberapa gejala umum yang menyertai kondisi scoliosis:
- Salah satu tulang bahu lebih tinggi/menonjol
- Kepala terlihat gak lurus dengan panggul
- Tubuh condong ke satu sisi
- Berjalan miring
- Mudah lelah dan nyeri otot karena postur tubuh yang kurang simetris

# Penanganan Scoliosis
Ada Dua metode umum yang sering digunakan untuk mengurangi scoliosis, berikut penjelasannya:

*1. Penggunaan Brace (Penyangga)
Brace digunakan untuk menyangga tulang belakang yg mengalami scoliosis. Penggunaan brace biasanya direkomendasikan oleh dokter dan gak bisa dibeli secara bebas. Kelemahan metode ini adalah, banyak pasien yg mengeluh karena panas, berat, dan kadang mengalami gatal-gatal akibat iritasi kulit saat mengenakan brace, sehingga hasil penggunaan brace jadi gak maksimal.

*2. Sports Therapy
Alternatif lain untuk mengatasi scoliosis adalah menggunakan metode sports therapy. Sports therapy merupakan metode pengobatan menggunakan latihan terukur bagi penderita scoliosis. Sports therapy biasanya akan diberikan selama 15-20 menit setiap hari dengan pola latihan tertentu.
Menggabungkan sports theraphy dengan penggunaan brace juga biasa dilakukan untuk mempercepat perbaikan tulang punggung pasien.

# Peringatan
Penting untuk diperhatikan bahwa penderita scoliosis wajib menjaga berat badannya di angka normal. Kelebihan berat badan hanya akan memperparah kondisi scoliosis dan memperlambat proses penyembuhan.

SCOLIOSIS


Gejala-Gejala Scoliosis

Gejala-gejala yang paling umum dari scoliosis adalah suatu lekukan yang tidak normal dari spine. Seringkali ini adalah suatu perubahan yang ringan dan mungkin pertama kali diperhatikan oleh seorang teman atau anggota keluarga. Ia dapat juga ditemukan pada suatu pengujian penyaringan sekolah yang rutin untuk scoliosis. Mereka yang terpengaruh mungkin mencatat bahwa pakaian-pakaian mereka tidak cocok seperti yang mereka lakukan sebelumnya atau bahwa celana-celana panjang adalah lebih panjang pada satu sisi daripada yang lainnya.
Scoliosis mungkin menyebabkan kepala nampaknya bergeser dari tengah atau satu pinggul atau pundak lebih tinggi daripada sisi berlawanannya. Jika scoliosis adalah lebih parah, ia dapat membuatnya lebih sulit untuk jantung dan paru-paru untuk bekerja dengan baik. Ini dapat menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Pada kebanyakan kasus-kasus, scoliosis adalah tidak menyakitkan, namun ada tipe-tipe tertentu dari scoliosis yang dapat menyebabkan sakit punggung. Sebagai tambahan, ada penyebab-penyebab lain dari sakit punggung, yang dokter anda juga akan ingin mencarinya.

Mendiagnosis Scoliosis

Jika anda berpikir anda mempunyai scoliosis, anda dapat mengunjungi dokter anda untuk suatu pengujian. Dokter akan bertanya pertanyaan-pertanyaan, termasuk apakah ada suatu sejarah scoliosis keluarga, atau apakah anda mempunyai nyeri apa saja, kelemahan, atau persoalan-persoalan medis lain.
Pengujian fisik melibatkan melihat pada lekukan spine dari sisi-sisi, depan, dan belakang. Orang itu akan diminta untuk membuka baju dari pinggang keatas untuk melihat lebih baik segala lekukan-lekukan yang abnormal. Orang itu akan kemudian membungkuk kedepan mencoba untuk menyentuh jari-jari kaki mereka. Dokter akan juga melihat pada simetris dari tubuh untuk melihat apakah pinggul-pinggul dan pundak-pundak berada pada tinggi yang sama. Perubahan-perubahan kulit apa saja akan juga diidentifikasi yang dapat menyarankan scoliosis yang disebabkan oleh suatu kerusakan kelahiran.
Pertumbuhan yang lebih yang seseorang mendapatkan tersisa meningkatkan kesempatan-kesempatan dari scoliosis menjadi lebih buruk. Sebagai akibatnya, dokter mungkin mengukur tinggi dan berat dari seseorang untuk perbadingan dengan kunjungan-kunjungan masa depan. Petunjuk-petunjuk lain pada jumlah pertumbuhan yang tersisa adalah tanda-tanda dari pubertas (masa remaja) seperti kehadiran dari payudara-payudara atau rambut kemaluan (pubic hair) dan apakah periode-periode menstrual telah mulai pada anak-anak perempuan.
Jika dokter percaya anda mempunyai scoliosis, anda dapat diminta untuk kembali untuk suatu pengujian tambahan dalam beberapa bulan untuk melihat apakah ada suatu perubahan, atau dokter mungkin mendapatkan X-rays daripunggung anda. Jika X-rays didapat, dokter dapat membuat pengukuran-pengukuran dari mereka untuk menentukan berapa besar dari lekukan yang hadir. Ini dapat membantu memutuskan perawatan apa, jika ada, yangperlu. Pengukuran-pengukuran dari kunjungan-kunjungan masa depan dapat dibandingkan untuk melihat apakah lekukan menjadi lebih buruk.

No comments:

Post a Comment

Suport Tesis Argument Anda Kami Perlukan;...